Mazmur 84 tentang "Rindu kepada kediaman Allah" Seri Mazmur by Febrian
04 Maret 2025
Mazmur 84 tentang "Rindu kepada kediaman Allah" Seri Mazmur
Mazmur 84:1-13
Rindu kepada kediaman Allah
Sela
Dalam ayat bacaan di atas, bani Korah memberikan kita pelajaran sebagai berikut:
Mazmur 84:1
"Betapa indah tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!"
Pemazmur memulai dengan kekaguman akan keindahan tempat kediaman Tuhan, yaitu Bait Suci. Ini mencerminkan kerinduan mendalam untuk berada di hadirat Tuhan, di mana segala sesuatu terasa sempurna dan damai.
Mazmur 84:2
"Jiwaku hancur karena merindukan pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup."
Kerinduan pemazmur begitu kuat hingga ia merasa hancur karena ingin berada di dekat Tuhan. Namun, di saat yang sama, hatinya dipenuhi sukacita karena ia tahu bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang hidup, sumber kehidupan sejati.
Mazmur 84:3
"Bahkan burung pipit telah mendapat tempat dan burung layang-layang sebuah sarang, di mana ia menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, Rajaku dan Allahku."
Pemazmur memperhatikan burung-burung kecil yang menemukan tempat aman di Bait Suci. Ini menggambarkan betapa Tuhan menyediakan tempat perlindungan bagi semua ciptaan-Nya, termasuk manusia yang datang kepada-Nya.
Mazmur 84:4
"Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau."
Pemazmur menyatakan kebahagiaan orang-orang yang tinggal dalam kehadiran Tuhan. Mereka yang terus memuji Tuhan akan mengalami sukacita dan kepenuhan hidup.
Mazmur 84:5
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!"
Kebahagiaan sejati ditemukan dalam Tuhan, sumber kekuatan kita. Mereka yang merindukan Tuhan dan bertekad untuk mendekat kepada-Nya akan diberkati.
Mazmur 84:6
"Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat."
Lembah Baka, yang mungkin menggambarkan kesulitan atau penderitaan, diubah menjadi tempat berkat oleh Tuhan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mampu mengubah tantangan menjadi sumber kekuatan dan pemulihan.
Mazmur 84:7
"Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion."
Mereka yang berjalan bersama Tuhan akan semakin dikuatkan. Perjalanan hidup orang percaya adalah proses pertumbuhan yang membawa kita semakin dekat kepada Tuhan.
Mazmur 84:8
"Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku; pasanglah telinga, ya Allah Yakub."
Pemazmur memohon agar Tuhan mendengar doanya. Ini menunjukkan ketergantungan penuh pada Tuhan, yang adalah sumber pertolongan dan jawaban doa.
Mazmur 84:9
"Lihatlah, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!"
Pemazmur mengakui Tuhan sebagai pelindung dan pembela. Ia juga memohon berkat bagi raja yang diurapi, yang melambangkan pemimpin yang dipilih Tuhan.
Mazmur 84:10
"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik."
Ayat ini menegaskan bahwa kehadiran Tuhan jauh lebih berharga daripada segala kesenangan duniawi. Sekalipun hanya sebentar, berada di dekat Tuhan lebih berarti daripada hidup lama tanpa Dia.
Mazmur 84:11
"Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan sesuatu yang baik dari orang yang hidup dengan tidak bercela."
Tuhan adalah sumber terang, perlindungan, dan berkat. Ia memberikan kasih dan kemuliaan kepada mereka yang hidup dalam kebenaran.
Mazmur 84:12
"Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!"
Pemazmur menutup mazmur ini dengan pernyataan kebahagiaan bagi mereka yang percaya dan berharap kepada Tuhan. Kepercayaan kepada Tuhan adalah kunci kehidupan yang penuh berkat dan sukacita.
Mazmur 84 adalah sebuah mazmur yang penuh dengan kerinduan dan kekaguman akan kehadiran Tuhan. Pemazmur menggambarkan betapa indahnya tempat kediaman Tuhan, di mana jiwa mereka yang haus akan Tuhan menemukan ketenangan dan kepuasan. Bait Suci bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol kehadiran Tuhan yang menjadi sumber kehidupan dan kekuatan. Pemazmur menyatakan, "Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain." Ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan dengan Tuhan, sekalipun sesaat, jauh lebih berharga daripada segala kesenangan duniawi.
Mazmur ini juga mengungkapkan perjalanan hidup orang percaya yang seringkali melewati "lembah Baka," tempat yang kering dan penuh kesulitan. Namun, pemazmur melihat bahwa lembah itu bisa diubah menjadi tempat mata air, simbol berkat dan pertolongan Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap kesulitan, Tuhan mampu memberikan kekuatan dan membawa kita kepada pemulihan. Perjalanan hidup kita mungkin tidak selalu mudah, tetapi bersama Tuhan, setiap langkah kita memiliki makna dan tujuan.
Pemazmur menutup dengan penegasan bahwa berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan. Mereka yang menaruh harapannya pada-Nya akan menerima kekuatan dan berkat yang melimpah. Mazmur 84 mengajak kita untuk terus merindukan kehadiran Tuhan, percaya bahwa Dialah sumber segala sukacita dan kekuatan kita. Dalam setiap keadaan, baik suka maupun duka, marilah kita tetap berjalan mendekat kepada-Nya, karena hanya dalam Tuhan kita menemukan kepenuhan hidup yang sejati.
Komentar
Posting Komentar