Mazmur 52 Tentang "Gantungkan harapan kita pada Allah saja" Seri Mazmur by Febrian

26 Januari 2025

Gambar oleh J F dari Pixabay

Mazmur 52 Tentang "Gantungkan harapan kita pada Allah saja" Seri Mazmur

Mazmur 52:1

Hukuman terhadap orang fasik

52:1 Untuk pemimpin biduan. 

Nyanyian pengajaran Daud, (52-2) ketika Doeg, orang Edom itu, datang memberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah sampai di rumah Ahimelekh. 

Kisah nyatanya diceritakan dalam kitab 1 Samuel 21, yaitu pada saat raja Daud melarikan diri dari kejaran Saul, masuk ke kota Nob, diberi makan oleh imam Ahimelekh, serta diberi pedang Goliath. Namun Doeg, orang Edom yang bekerja di situ, mengadukan keberadaan raja Daud kepada Saul dalam 1 Samuel 22. Doeg itu juga yang membunuhi para imam di Nob.  

(52-3) Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan, 
terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari? 
52:2 (52-4) Engkau merancangkan penghancuran, 
lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu! 
52:3 (52-5) Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, 
dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. 

Sela 

52:4 (52-6) Engkau mencintai segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu! 
52:5 (52-7) Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, 
Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, 
membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup. 

Sela 

52:6 (52-8) Maka orang-orang benar akan melihatnya dan menjadi takut, 
dan mereka akan menertawakannya: 
52:7 (52-9) "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya,
 yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, 
dan berlindung pada tindakan penghancurannya!" 

52:8 (52-10) Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. 

52:9 (52-11) Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, 
sebab Engkaulah yang bertindak; 
karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya 
di depan orang-orang yang Kaukasihi!

Dapat kita lihat betapa marahnya raja Daud terhadap kejahatan Doeg dan raja Saul yang membunuhi para imam dan penduduk kota Nob, hanya karena dianggap melindungi raja Daud.

Di akhir Mazmur nya, raja Daud mengucap syukur pada Allah, karena ia percaya bahwa Allah lah yang akan bertindak mengenai hal tersebut. Ia mempunyai iman yang teguh dan tidak takut, bahwa Allah akan membela perkaranya.

Roma 12:19

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Ulangan 32:35-36

32:35 Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. 32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.

Hal indah yang Tuhan ajarkan bagi kita kali ini, adalah bahwa raja Daud membawa segala perkaranya kepada Allah. Ia tidak mengambil keputusan sendiri dalam segala tindakannya. Ia juga tidak terburu emosi dalam menghadapi segala masalah yang terjadi dalam hidupnya. Sebaliknya ia tetap tenang dan mengadukan perkaranya kepada TUHAN Allahnya yang hidup.

Demikian pula kita, dalam menghadapi segala persoalan kehidupan ini, hendaknya kita mengenal Tuhan Allah kita secara pribadi seperti raja Daud. Kita wajib belajar firman Tuhan dan berdoa kepada-Nya, agar memiliki iman yang teguh seperti raja Daud. Musuh kita si Iblis, tidak pernah berhenti mencari celah dan menggoda kita dengan segala tipu dayanya yang licik. Jika kita tidak berakar di dalam Firman Tuhan, maka kita tidak akan siap menghadapi serangan-serangan yang dilancarkannya. 

Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.

Mazmur 130:5

Amin.

Komentar

Postingan Populer