12 November 2024
Pintu keselamatan terbuka bagi orang non-Yahudi
Kisah Para Rasul 10:1-12:24 <-- Klik di sini untuk membaca ayat
Fokus tulisan di atas, terletak pada perkembangan awal gereja, khususnya terkait terbukanya pintu keselamatan bagi orang non-Yahudi.
Kisahnya dimulai dengan pertemuan antara Kornelius, seorang perwira Romawi yang takut akan Allah, dengan Petrus, salah satu rasul Tuhan Yesus Kristus. Kornelius mendapat visi untuk memanggil Petrus, sementara Petrus sendiri mendapat penglihatan tentang binatang haram yang diizinkan untuk dimakan, mengajarkan bahwa Tuhan tidak membedakan orang.
Ketika Petrus tiba di rumah Kornelius dan memberitakan Injil, Roh Kudus turun atas mereka. Hal tersebut ditunjukkan Allah, bahwa keselamatan juga terbuka bagi bangsa lain, bukan hanya bagi orang Yahudi.
Kisah ini berlanjut dengan perkembangan gereja di Antiokhia, di mana orang percaya pertama kali disebut "Kristen." Kemudian, Herodes Agripa I mulai menganiaya gereja, termasuk mengeksekusi Yakobus, saudara Yohanes. Akan tetapi, Tuhan membebaskan Petrus dari penjara secara mukjizat. Hingga akhirnya, Tuhan menghukum Herodes karena kesombongannya, dan setelah itu berita keselamatan terus tersebar.
Ulasan dari Sisi Aplikasi Sehari-hari Masa Kini:
1. Kesetaraan dan Inklusi dalam Komunitas:
Melalui penglihatan Petrus, Tuhan menunjukkan bahwa semua orang sama di hadapan-Nya. Saat ini, pesan ini mengajarkan pentingnya menghapus diskriminasi—baik itu berdasarkan suku, agama, atau latar belakang sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat belajar untuk menghargai dan menerima orang lain tanpa memandang perbedaan mereka.
2. Peran Penginjilan di Lingkungan yang Beragam:
Kornelius adalah seorang Romawi, bukan Yahudi, namun ia menerima Injil. Hal ini relevan dengan kehidupan modern, di mana orang percaya sering hidup di lingkungan beragam. Dengan contoh ini, kita didorong untuk membagikan kasih Kristus dengan cara yang menghormati perbedaan dan membuka hati kepada siapa saja yang mencari Tuhan.
3. Kekuatan Doa dan Ketergantungan pada Tuhan:
Ketika Petrus dipenjara, jemaat mendoakannya tanpa henti, dan Tuhan menanggapi dengan mukjizat. Ini mengingatkan kita tentang kekuatan doa dalam menghadapi tantangan besar. Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan, kita dapat mengambil waktu untuk berdoa dan berharap pada Tuhan, karena Dia mampu bertindak di luar pemahaman kita.
4. Kerendahan Hati dan Bahaya Kesombongan:
Kisah Herodes yang dihukum karena kesombongannya adalah peringatan akan pentingnya kerendahan hati. Di dunia saat ini, keberhasilan sering kali mendorong kesombongan. Namun, firman ini mengingatkan kita bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kita perlu selalu rendah hati dan mengakui bahwa tanpa Dia, kita tidak akan berhasil.
5. Penyebaran Kasih Tuhan di Masa Sulit:
Walaupun gereja mengalami penganiayaan, berita keselamatan terus tersebar. Di masa sekarang, ini menginspirasi kita untuk tetap menjadi terang dan garam bagi dunia, bahkan saat menghadapi rintangan. Tuhan setia dan selalu menyertai orang percaya, serta memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan dengan iman.
Melalui kisah-kisah ini, kita melihat bagaimana Allah memimpin dan menopang umat-Nya. Mereka yang hidup dengan iman dan ketergantungan pada-Nya dapat menjadi saksi nyata dalam segala situasi, membawa harapan dan cinta Tuhan ke dalam dunia.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar