16 November 2024

16 November 2024



Mazmur 3: "Tuhan adalah Perisai" - Mengandalkan Tuhan di Tengah Kesulitan Seri Mazmur Part 2

Bapak Ibu Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Mazmur 3:1-22 mengajarkan kita tentang iman dan kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, terutama ketika kita berada dalam kesulitan yang tampak mengancam dari segala sisi. 

Ini adalah mazmur dari Raja Daud ketika ia dikejar oleh musuh-musuhnya, bahkan oleh anaknya sendiri, Absalom. Ketika ia terhimpit oleh masalah atau musuh, Mazmur ini ditulisnya untuk menceritakan, bahwa Tuhan Allahnya adalah tempat perlindungan yang kokoh dan sumber keselamatan sejati.

Mari kita perhatikan beberapa pokok penting dari Mazmur ini dan bagaimana setiap ayat dapat menjadi kekuatan bagi kita:

2. Keyakinan akan Perlindungan Tuhan (Mazmur 3:3-4)

"Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai bagiku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Selah."

Berikut adalah struktur khotbah berdasarkan Mazmur 3:4 (TB):

A. Tuhan adalah Perisai bagi orang percaya 

Dalam Perjanjian Lama, perisai melambangkan perlindungan dari musuh. Daud menyadari bahwa perlindungan sejati bukan berasal dari kekuatan manusia, tetapi dari Tuhan.

Tehilim 3:4 [Mazmur - Ketuvim - Scriptures] 

דוְאַתָּ֣ה יְ֖הֹוָה מָגֵ֣ן בַּֽעֲדִ֑י כְּ֜בוֹדִ֗י וּמֵרִ֥ים רֹאשִֽׁי:

Transliterasi:

V'ata Adonai magen ba'adi, kevodi u'merim roshi.

Terjemahan:

"Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisaiku, kemuliaanku, dan yang mengangkat kepalaku."

Ayat pendukung:

Mazmur 18:30,

"Dialah perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya."

Penjelasan tentang "Perisai" dalam Mazmur 3:4:

Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud dalam konteks pelarian dari anaknya, Absalom, yang memberontak melawan dirinya (2 Samuel 15-18). Pada saat itu, Daud berada dalam situasi yang sangat berbahaya. Ia dikhianati oleh anaknya sendiri, ditinggalkan oleh beberapa pengikutnya, dan menghadapi ancaman nyata terhadap hidupnya.

Dalam konteks zaman itu, perisai adalah alat perlindungan utama dalam pertempuran. Perisai melindungi prajurit dari serangan musuh, terutama panah, pedang, atau tombak. Dengan menyebut Tuhan sebagai magen (perisai), Daud menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan adalah pelindung sejati yang menyelamatkan dirinya dari serangan musuh dan bahaya.

Fungsi dan Manfaat Perisai dalam Dunia Kuno, yaitu digunakan untuk menangkis serangan musuh, baik dari senjata jarak dekat seperti pedang maupun senjata jarak jauh seperti panah.

Memiliki perisai memberikan rasa percaya diri bagi prajurit, karena mereka merasa terlindungi dalam pertempuran.

Dalam budaya kuno, perisai sering dihias dengan lambang atau simbol yang menunjukkan status pemiliknya. Perisai bukan hanya alat perlindungan, tetapi juga identitas dan kebanggaan.

Daud menyebut Tuhan sebagai perisai, karena Tuhan Memberikan Perlindungan Rohani. Meskipun Daud menghadapi ancaman fisik, ia percaya bahwa Tuhan melindungi dirinya secara keseluruhan—fisik, jiwa, dan Roh. Gambaran ini adalah bahwa Tuhan memberi keyakinan dalam situasi sulit bagi Daud yang tidak lagi memiliki pasukan atau perlengkapan perang yang lengkap. Akan tetapi, ia yakin bahwa perlindungan sejatinya bukan berasal dari alat perang, melainkan dari Tuhan semata.

Ayat ini sesungguhnya juga merupakan pengakuan Daud atas ketergantungannya kepada Tuhan. Pada saat ia menyebut "Tuhan sebagai perisai", Daud mengakui bahwa ia sepenuhnya bergantung pada Tuhan "Sang Perisai", untuk mendapatkan keselamatan satu-satunya.

Dalam kehidupan Daud, "perisai" melambangkan Kehadiran Tuhan. Daud menyadari bahwa Tuhan selalu hadir bersamanya, bahkan dalam situasi yang paling berbahaya seklaipun. Ia sadar bahwa Tuhan tidak hanya melindunginya secara fisik, tetapi juga memberi ketenangan dan keberanian di tengah kekacauan

Raja Daud memegang teguh janji Tuhan, bahwa Ia akan melindungi dan memelihara umat-Nya, sebagaimana yang telah dilakukan-Nya dalam hidupnya sebelumnya, seperti saat ia melawan Goliat sang Raksasa (1 Samuel 17).

Makna Perisai bagi Kehidupan Rohani kita, adalah bahwa Tuhan adalah perisai yang melindungi kita dari segala serangan musuh rohani, seperti godaan, rasa takut, atau keraguan, maupun secara fisik yaitu kecelakaan, orang jahat, percideraan dan lain sebagainya. Tuhan juga memberikan Rasa Aman di Tengah Bahaya, yaitu bahwa sama dengan raja Daud yang merasa aman meskipun ia sedang dikepung musuh, kita juga dapat merasa tenang karena Tuhan menjadi perlindungan kita. 

Kita harus memiliki Kepercayaan pada Kuasa Tuhan, yaitu pada saat kita menghadapi situasi sulit, kita dapat mengingat bahwa perlindungan sejati datangnya dari Tuhan semata, bukan dari kekuatan lain atau benda apapun.

Kesimpulan: 

Dengan menggambarkan Tuhan sebagai magen (perisai), Daud mengekspresikan keyakinannya akan perlindungan ilahi, bahkan di tengah ancaman yang mengancam nyawanya. Ia percaya bahwa Tuhan tidak hanya melindungi fisiknya, tetapi juga menjaga martabat dan jiwanya. Kita pun diajak untuk memiliki kepercayaan yang sama bahwa Tuhan adalah pelindung sejati dalam seg ala aspek hidup kita.

0 comments:

Posting Komentar