09 November 2024

09 November 2025



Adam pertama dan Adam Terakhir - Seri Kejatuhan Manusia

Shaloom Bapak Ibu Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus. Dalam kesempatan ini sekali lagi kami akan mengajak Anda menikmati renungan firman Tuhan yang dapat memberikan kita suatu kesegaran baru dalam hidup kita. 

Mari, kami mengajak Anda untuk mengosongkan pikiran dari segala motivasi yang tidak membangun, yaitu mengkritik, berdebat, menilai dan lain sebagainya. Datanglah kepada Kristus Sang Juru Selamat, dengan penuh kehausan, dan datanglah seperti seorang anak kecil yang rindu menikmati kebersamaan dengan-Nya.

Demikianlah pengantar kami, selamat menikmati hadirat Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Kristus adalah Adam Yang Terakhir

Kejadian 3 <-- Klik untuk baca di sini

Pasal di atas, merupakan bacaan Alkitab yang sudah sering dibahas oleh Theolog di seluruh dunia, karena kisah di dalamnya merupakan titik balik penyimpangan manusia yang membawa perubahan total dalam seluruh kehidupan. Mari, kita sekali lagi akan membahas bersama bacaan di atas 

1 Korintus 15:44-51

15:44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. 15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. 15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. 15:48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. 15:49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. 15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. 15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah

Baik, mari kita lihat beberapa bagian penting dari Kejadian 3 dan hubungannya dengan 1 Korintus 15:44-51 dari sisi teologis. Kejadian 3 dalam Tanakh (Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani) menceritakan tentang kejatuhan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, sedangkan 1 Korintus 15 berbicara tentang kebangkitan dan konsep tubuh jasmani dan tubuh rohani, yang dihubungkan oleh Rasul Paulus dengan konsekuensi dosa Adam dan penebusan melalui Kristus.

Berikut adalah beberapa ayat kunci dari Kejadian 3 dalam transliterasi bahasa Ibrani, terjemahan sederhana, serta analisis teologis yang menghubungkannya dengan 1 Korintus 15.

---

Kejadian 3:6-7 (Tanakh Bahasa Ibrani - Transliterasi)

וַתֵּ֣רֶא הָֽאִשָּׁה֮ כִּי־טוֹב֣ הָעֵץ֒ לְמַאֲכָ֗ל וְכִ֤י תַאֲוָה־ה֙וּא֙ לָעֵינַ֔יִם וְנֶחְמָ֥ד הָעֵ֖ץ לְהַשְׂכִּ֑יל וַתִּקַּ֥ח מִפִּרְי֖וֹ וַתֹּאכַ֑ל וַתִּתֵּ֥ן גַּם־לְאִישָׁ֖הּ עִמָּ֥הּ וַיֹּאכַֽל׃ 

וַתִּפָּקַ֙חְנָה֙ עֵינֵ֣י שְׁנֵיהֶ֔ם וַיֵּֽדְע֖וּ כִּ֣י עֵירֻמִּ֑ם הֵ֔ם וַיִּתְפְּרוּ֙ עֲלֵ֣ה תְאֵנָ֔ה וַֽיַּעֲשׂ֥וּ לָהֶ֖ם חֲגֹרֹֽת׃

> Transliterasi: "Vatera ha'ishah ki tov ha'etz lema'achal vechi ta'avah hu la'einayim venechmad ha'etz lehaskil vatikach mipiryo vatokhal vattiten gam le'ishah imah vayokhal. Vattipakachnah einei sheneihem vayede'u ki eiromim hem vayitperu aleh te'enah vaya'asu lahem chagorot."

> Terjemahan Sederhana: "Dan perempuan itu melihat bahwa pohon itu baik untuk dimakan, menarik bagi mata, dan menyenangkan untuk memberikan pemahaman; maka dia mengambil buahnya dan memakannya, dan dia juga memberikan kepada suaminya, dan dia memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu bahwa mereka telanjang; maka mereka membuat ikat pinggang dari daun pohon ara."

Kejadian 3:19 [Tanakh]

בְּזֵעַ֣ת אַפֶּ֔יךָ תֹּ֖אכַל לֶ֑חֶם עַ֤ד שֽׁוּבְךָ֙ אֶל־הָאֲדָמָ֔ה כִּ֛י מִמֶּ֥נָּה לֻקַּ֖חְתָּ כִּֽי־עָפָ֣ר אַתָּ֔ה וְאֶל־עָפָ֖ר תָּשֽׁוּב

> Transliterasi: "Beze'at apecha tochal lechem ad shuvecha el ha'adamah ki mimena lukachta ki afar atah ve'el afar tashuv."

> Terjemahan Sederhana: "Dengan peluhmu engkau akan makan roti, sampai engkau kembali lagi kepada tanah, karena dari sana engkau diambil; karena engkau debu dan kepada debu engkau akan kembali."

Analisis Teologis Kejadian 3

Kejadian 3 menggambarkan dosa pertama yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, yang menyebabkan mereka jatuh ke dalam keadaan dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Akibat dari dosa ini, hubungan mereka dengan Tuhan terputus, dan mereka menjadi rentan terhadap kematian jasmani serta kematian rohani (keterpisahan dari Allah). Kejadian 3:19 menegaskan bahwa karena dosa, manusia kini harus mengalami kematian, di mana tubuh jasmani akan kembali ke tanah.

Dari perspektif teologi Kristen, dosa ini dikenal sebagai "dosa asal," yang berakibat pada semua keturunan Adam. Manusia mewarisi kecenderungan untuk berdosa dan menjadi fana—mereka akhirnya akan mati secara fisik.

---

Hubungan dengan 1 Korintus 15:44-51

1 Korintus 15:44-51

Dalam 1 Korintus 15:44-51, Rasul Paulus membahas kebangkitan tubuh dan perbandingan antara tubuh "alamiah" (jasmani) dan tubuh "rohani." Berikut transliterasi dari beberapa ayat kunci:

1 Korintus 15:44

Teks Yunani:

σπείρεται σῶμα ψυχικόν, ἐγείρεται σῶμα πνευματικόν. εἰ ἔστιν σῶμα ψυχικόν, ἔστιν καὶ πνευματικόν.

Transliterasi:

"Speiretai sōma psuchikon, egeiretai sōma pneumatikon. Ei estin sōma psuchikon, estin kai pneumatikon."

"Nizra guf neshamah, kamti guf ruach; yeish guf neshamah ve'yesh guf ruach. Vay'hi ha'adam harishon nefesh chayah, ha'adam ha'acharon ruach mechayeh."

> Terjemahan Sederhana: "Ditaburkan tubuh alami, dibangkitkan tubuh rohani; ada tubuh alami, dan ada tubuh rohani. Adam yang pertama menjadi jiwa yang hidup, Adam yang terakhir adalah roh yang menghidupkan."

1 Korintus 15:45

Teks Yunani:

οὕτως καὶ γέγραπται· ἐγένετο ὁ πρῶτος ἄνθρωπος Ἀδὰμ εἰς ψυχὴν ζῶσαν· ὁ ἔσχατος Ἀδὰμ εἰς πνεῦμα ζῳοποιοῦν.

Transliterasi:

"Houtōs kai gegraptai: egeneto ho prōtos anthrōpos Adam eis psuchēn zōsan; ho eschatos Adam eis pneuma zōopoioun."

Terjemahan Sederhana:

> "Demikian juga ada tertulis: 'Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa yang hidup'; Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan."

Analisis Teologis 1 Korintus 15 dan Hubungannya dengan Kejadian 3

1 Korintus 15 menyoroti perbedaan antara tubuh jasmani yang diwarisi dari Adam dan tubuh rohani yang akan diterima dalam kebangkitan. Paulus menyebut Adam sebagai "manusia pertama" yang menjadi "jiwa yang hidup" (dalam Kejadian 2:7), tetapi melalui dosa dalam Kejadian 3, ia membawa kematian dan kefanaan bagi keturunannya.

Namun, Kristus sebagai "Adam kedua" atau "Adam terakhir" mengatasi akibat dosa Adam. Kristus datang sebagai roh yang menghidupkan, menawarkan kehidupan kekal dan kebangkitan bagi mereka yang percaya. Tubuh yang "ditaburkan dalam kelemahan" sebagai tubuh jasmani akan "dibangkitkan dalam kemuliaan" sebagai tubuh rohani dalam kebangkitan (1 Korintus 15:43-44).

Ini menunjukkan bahwa walaupun dosa Adam menyebabkan semua manusia mewarisi tubuh jasmani yang fana, kematian dan kebangkitan Kristus membuka jalan bagi kebangkitan tubuh rohani yang kekal. Dalam kebangkitan tersebut, kefanaan akan ditelan dalam kemenangan, seperti yang disebutkan dalam ayat 54, "Maut telah ditelan dalam kemenangan."

---

Kesimpulan

Kejadian 3 mencatat awal dari dosa dan kematian jasmani yang terjadi pada manusia pertama, sedangkan 1 Korintus 15 menegaskan solusi dan pemulihan melalui kebangkitan Kristus. Kematian jasmani bukan akhir, melainkan ada pengharapan untuk tubuh rohani yang dibangkitkan, yang bebas dari dosa dan maut. Dari perspektif teologi Kristen, dosa Adam diatasi oleh ketaatan dan kemenangan Kristus, dan kebangkitan Kristus menjamin kebangkitan bagi semua orang percaya.

Kejadian 3:19 berbicara tentang hukuman yang diberikan kepada manusia sebagai akibat dari dosa pertama, yaitu melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Ayat ini menyatakan bahwa karena dosa tersebut, manusia harus bekerja keras untuk hidupnya, dan pada akhirnya akan kembali menjadi debu ("karena engkau debu dan kepada debu engkau akan kembali").

Dalam pandangan teologi Kristen, hukuman ini terjadi sebagai konsekuensi dari pelanggaran Adam dan Hawa terhadap perintah Allah. Sebelum dosa ini terjadi, manusia hidup dalam keadaan tanpa dosa di Taman Eden, di mana mereka memiliki hubungan yang sempurna dengan Tuhan, dan tidak mengalami penderitaan, kerja keras, atau kematian.

Apakah Manusia Akan Mati Tanpa Dosa?

Jika Adam dan Hawa tidak berbuat dosa, teologi Kristen secara umum berpendapat bahwa mereka tidak akan mengalami kematian fisik. Kejatuhan manusia dalam dosa adalah yang menyebabkan kematian masuk ke dalam dunia, sebagaimana dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam Roma 5:12:

> "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."

Ayat ini mengindikasikan bahwa dosa manusia pertama membawa maut bagi umat manusia. Sebelum kejatuhan, manusia berada dalam keadaan yang sepenuhnya hidup, bebas dari kematian. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam persekutuan abadi dengan-Nya, dan tanpa dosa, manusia dipahami akan terus hidup dalam keadaan tersebut.

Konsep Kerja dan Kematian dalam Dunia Tanpa Dosa

Pekerjaan bukanlah hal yang muncul karena dosa. Sebelum kejatuhan, Adam diberikan tugas untuk "mengusahakan dan memelihara" taman (Kejadian 2:15). Namun, pekerjaan ini tidak diiringi dengan penderitaan atau kesulitan seperti yang terjadi setelah dosa. Konsekuensi dosa membuat pekerjaan manusia menjadi sulit dan penuh perjuangan, seperti disebutkan dalam Kejadian 3:17-19.

Jadi, jika manusia tidak berbuat dosa, Kejadian 3:19 tidak akan berlaku karena tidak ada keharusan untuk bekerja dengan susah payah dan kembali menjadi debu. Kematian jasmani dan kerja keras dalam bentuk penderitaan tidak akan terjadi, dan manusia akan tetap hidup dalam hubungan yang sempurna dengan Allah di Eden.

Kesimpulan

Dalam pandangan teologi Kristen, Kejadian 3:19 adalah konsekuensi langsung dari dosa manusia pertama. Jika Adam dan Hawa tidak melanggar perintah Allah, maka mereka tidak akan mengalami kematian atau penderitaan dalam bekerja. Sebaliknya, mereka akan terus hidup dalam keadaan yang sempurna, bebas dari maut dan kelelahan, dalam persekutuan abadi dengan Tuhan.

Amin.

0 comments:

Posting Komentar