20 Oktober 2024

Walking in the Promise : Perhaps God

20 Oktober 2024

Walking in the Promise:
"Perhaps God" 
(Bagaimana cara Kaleb Berdoa?) 

Doa adalah pedang bermata dua
Doa itu fungsinya relational (Punya hubungan akrab), bukan transaksional (jual beli dan menguntungkan). 
Doa itu merupakan sarana manusia untuk dapat menemui Allahnya. Dalam berbicara dengan Tuhan, seseorang membina hubungan baik dengan-Nya, bukan membacakan "daftar belanjaan" di hadapan Tuhan. 
Binalah hubungan baik dan intim dengan Allah melalui doa. 

Yosua 14:12-13 (BIMK)
12 Karena itu, berikanlah sekarang daerah pegunungan yang dijanjikan TUHAN kepada saya pada waktu saya dan orang-orang yang bersama-sama saya kembali membawa laporan. Pada waktu itu engkau sendiri mendengar, bahwa di sana ada bangsa raksasa yang disebut bangsa Enak. Mereka tinggal dalam kota-kota besar yang bertembok. Mungkin TUHAN akan menolong saya, sehingga saya dapat mengusir mereka, seperti yang dikatakan TUHAN."
13 Maka Yosua merestui Kaleb anak Yefune, lalu memberikan kepadanya kota Hebron menjadi tanah miliknya.

Kaleb mengatakan, "Mungkin TUHAN akan menolong saya...", bukan karena ia ragu Tuhan akan menolongnya, melainkan ia memposisikan diri menyerah pada kehendak Tuhan.
Adakalanya Tuhan tidak langsung mengabulkan doa seseorang. Tuhan punya rancangan dan rencana di masa depan seseorang, terkadang berbeda dari yang kita minta. 
Rasul Paulus tetap mengalami "duri dalam daging", Raja Daud anaknya tetap mati walaupun ia memohon pengampunan Tuhan, Tuhan Yesus di Taman Getsemani tidak dikabulkan until Tidak menderita siksaan yang akan dialaminya, Elia minta mati, Tuhan masih punya tugas untuknya jadi tidak dikabulkan untuk mati. 
Yosua 14:12
Kaleb mendoakan atau me claim janji Tuhan karena ia tahu janji-Nya diberikan baginya. 
Berdoa yang benar, adalah berdoa dengan latar belakang dari firman Tuhan, bukan mempergunakan firman itu supaya kita bisa dikabulkan.
Daerah Hebron itu sudah dirancang Tuhan, memang untuk milik pusaka Kaleb, seperti yang dijanjikan Tuhan. 

Yakobus 4:3 (BIMK) 
Dan kalaupun kalian sudah memintanya, kalian toh tidak mendapatnya, sebab tujuan permintaanmu salah; apa yang kalian minta adalah untuk kesenangan diri sendiri.Dan kalaupun kalian sudah memintanya, kalian toh tidak mendapatnya, sebab tujuan permintaanmu salah; apa yang kalian minta adalah untuk kesenangan diri sendiri.

Jangan sampai salah berdoa danemuaskam hawa nafsu daging kita. 

Yohanes 15:7 (TB) 
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Pergunakan Firman Tuhan untuk mengenal Tuhan, bukan untuk mencapai tujuan kita. 

Misalnya seorang anak yang diminta ayahnya untuk beli makan siang via online, seharusnya tidak akan perhitungan uang siapa yang buat beli makanan itu, tetapi sadar bahwa uang yang ada itu juga milik ayahnya. Uang sakunya juga pasti akan ditambah lagi.
Hubungan baik antara orangtua dan anak sangatlah penting. 

Contoh dari Kaleb yang berharap mendapat milik pusakanya, tetapi jika tidak dapat, ya juga tidak apa-apa. Ia tidak mau keinginan kita mengganggu hubungan kita dengan Tuhan menjadi terganggu.

Jangan sampai keinginan kita menjadi berhala kita, yang membuat Tuhan murka. 

Maturity will create independency. 
Spiritual maturity will create dependency.
Jika kita dewasa di dalam Tuhan, maka kita semakin tergantung kepada Tuhan. Terbalik dengan kedewasaan dalam hidup jasmani. 
Allah kita tahu hal-hal yang membahayakan kita, yang tidak kita sadari. Itulah pentingnya ketergantungan kepada Tuhan. 
Allah yang memutuskan segala sesuatu dalam hidup kita, tugas kita hanya membina hubungan baik dengan setia dan taat kepada firman-Nya, sisanya biar Tuhan yang mengatur segalanya. 
Ia sudah punya rancangan hidup seumur hidup, hingga kita kembali kepada-Nya kelak. 

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar