14 Oktober 2024

14 Oktober 2024




Image by freepik

Penciptaan Allah: HARI PERTAMA - Allah memisahkan terang dari gelap - Seri Penciptaan Part 2

Shaloom, Bapak-bapak, Ibu-ibu, saudara/i yang saya kasihi di dalam Tuhan Yesus Kristus, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai topik yang kita sudah ketahui sejak Sekolah Minggu, yaitu Penciptaan Alam Semesta kita. Tempo hari kita sudah membahas mengenai Pada awalnya Tuhan Allah menciptakan Langit dan Bumi. Sekarang kita membahas hari pertama Penciptaan Allah, yaitu Pemisahan Terang dan Gelap.

Sebelum kita memulai untuk membacanya, saya perlu mengimbau para pembaca, untuk mengosongkan diri dan menjadi seperti kanak-kanak yang masih polos dan tidak terkontaminasi oleh logika dan pengetahuan yang kita miliki. Mungkin gelar pendidikan kita dan profesi kita sudah tertinggi di bidang Theologia, tetapi untuk memahami Penciptaan Alam Semesta, kita perlu datang kepada TUHAN secara pribadi dan mengosongkan diri kita serta memohon hikmat-Nya, agar kita mendapat pengertian yang benar dari-Nya. 

Jika kita mempelajari hal tentang penciptaan langit dan bumi beserta isinya, tidak dengan sikap hati yang merendah dan mengosongkan diri, atau datang dengan tujuan memperdebatkan hal tersebut, atau dengan tujuan ilmiah atau dengan logika pembenaran, maka semua akan menjadi sia-sia. Kita tidak akan mendapat berkat apa-apa. Silakan Anda yang memutuskan untuk meneruskan membaca atau tidak.

2. Penciptaan Allah: HARI PERTAMA - Allah memisahkan terang dari gelap

Bereshit 1:3-5 [Tanakh]

  • גוַיֹּ֥אמֶר אֱלֹהִ֖ים יְהִי־א֑וֹר וַֽיְהִי־אֽוֹר:
  • דוַיַּ֧רְא אֱלֹהִ֛ים אֶת־הָא֖וֹר כִּי־ט֑וֹב וַיַּבְדֵּ֣ל אֱלֹהִ֔ים בֵּ֥ין
  • הָא֖וֹר וּבֵ֥ין הַחֽשֶׁךְ:
  • הוַיִּקְרָ֨א אֱלֹהִ֤ים | לָאוֹר֙ י֔וֹם וְלַח֖שֶׁךְ קָ֣רָא לָ֑יְלָה
  • וַֽיְהִי־עֶ֥רֶב וַֽיְהִי־בֹ֖קֶר י֥וֹם אֶחָֽד:

Transliterasi (Tulisan Ibrani di atas dibaca dari kanan ke kiri):

  • Vayomer Elohim yehi-or vayhi-or:
  • Vayar Elohim et-ha'or ki-tov vayavdel Elohim bein 
  • ha'or uvein hachoshech:
  • Vayikra Elohim la'or yom velachoshech kara layla 
  • vayhi-erev vayhi-voker yom echad.

Kejadian 1:3-5  [TB]

  • Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. 
  • Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu 
  • dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. 
  • Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Genesis 1:3-5 [KJV]

  • And God said, Let there be light: and there was light. And 
  • God saw the light, that [it was] good: and 
  • God divided the light from the darkness. And God called the light Day, and the darkness he called Night. 
  • And the evening and the morning were the first day.

Kejadian 1:1-5 [BIMK]

  • Allah berkata, "Jadilah terang!" Lalu ada terang. 
  • Allah senang melihat hal itu. 
  • Lalu dipisahkan-Nya terang itu dari gelap, dan dinamakan-Nya terang itu "Siang" dan gelap itu "Malam". 
  • Malam lewat, dan jadilah pagi. Itulah hari yang pertama. 

Sewaktu masih masa kanak-kanak, pertama kali saya diajarkan mengenai hari-hari Penciptaan Allah, saya protes mengenai urutan penciptaan. Bagaimana mungkin ada terang di hari pertama  penciptaan, kalau Matahari dan Benda Penerang lainnya diciptakan di hari-hari berikutnya. Ini pasti salah urutan, atau sesungguhnya Penciptaan ini hanyalah kiasan belaka. Mungkin itu juga yang ada di paradigma umum kebanyakan orang.

Istilah "terang" dan "gelap" diciptakan pertama kali, oleh Allah sendiri. Allah yang pertama kali menjelaskan perbedaan antara terang dan gelap. Allah sendirilah yang mendefinisikan bahwa terang itu baik, gelap itu tidak baik. 

Dalam terang, atau siang hari, manusia bisa dengan leluasa dan bebas melakukan aktivitasnya dengan normal, sementara kegelapan adalah waktu di mana kita beristirahat. Itulah ciptaan Allah yang semula. 

Terang dan gelap dalam artian rohani, dapat digambarkan sebagai kebaikan dan keburukan. Segala sesuatu yang terjadi sebelum lahirnya dosa, adalah kebaikan, sedangkan yang lahir setelah ada dosa, cenderung mengarah kepada keburukan.

Allah melihat manusia cenderung mengarah pada perbuatan buruk dalam kegelapan. Akibat ikutannya adalah segala tatanan kehidupan manusia menjadi bergeser dari rancangan Allah yang semula. Banyak manusia yang justru merasa senang berada dalam kegelapan yang dirasanya menyenangkan. Hidup dalam hawa nafsu kekayaan, kekuasaan, nafsu asusila, egoisme, kejahatan, dan segala turunannya, menjadi suatu kenyamanan dan kenikmatan bagi sebagian orang.

Kesimpulan dari ChatGPT [sebagai referensi]:

Ketika kita membandingkan konsep terang yang muncul tanpa kehadiran matahari dari kisah penciptaan di Kejadian 1 dengan gagasan wajah Tuhan yang bersinar, ada tema yang sama: terang dalam kedua konteks ini berasal dari sumber ilahi dan tidak bergantung pada cahaya fisik seperti matahari. Keduanya menekankan bahwa Tuhan adalah sumber utama dari segala terang, baik secara fisik maupun spiritual, dan terang ini melebihi apa yang dapat dijelaskan melalui hukum alam.

Berikut beberapa poin perbandingan antara kedua hal tersebut:

1. Terang dari Tuhan vs. Terang Fisik

Dalam Kejadian 1, terang diciptakan sebelum ada matahari, bulan, dan bintang. Ini menunjukkan bahwa terang bisa ada tanpa harus berasal dari sumber fisik seperti matahari. Hal ini konsisten dengan konsep terang ilahi yang lebih bersifat metafisik atau spiritual, di mana Tuhan menciptakan terang dari kehendak-Nya sendiri, dan terang ini tidak tergantung pada benda-benda langit yang biasanya menghasilkan cahaya.

Demikian pula, ketika wajah Tuhan digambarkan bersinar, seperti yang kita lihat dalam kisah Musa atau dalam pemahaman teologis lainnya, cahaya itu tidak berasal dari sumber fisik, tetapi dari kehadiran Tuhan yang melampaui alam materi. Cahaya ini adalah ekspresi kemuliaan ilahi, seperti dalam kasus Musa yang wajahnya memantulkan cahaya setelah berinteraksi langsung dengan Tuhan.

2. Kedua Terang Tidak Terikat oleh Hukum Alam

Baik dalam kisah penciptaan maupun konsep wajah Tuhan yang bersinar, terang tersebut tidak mengikuti aturan-aturan fisika yang kita pahami. Dalam penciptaan, terang hadir tanpa matahari, sedangkan wajah Tuhan bersinar tanpa memerlukan sumber cahaya eksternal. Ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Alkitab, Tuhan memiliki kuasa untuk menciptakan dan memanifestasikan terang di luar batas-batas hukum alam yang biasa kita kenal.

3. Simbolisme dan Makna Spiritual

Terang dalam kedua kasus ini juga sering dipahami sebagai simbol dari kebenaran, kemuliaan, dan kehadiran Tuhan. Terang pertama dalam penciptaan bukan hanya terang fisik, tetapi juga melambangkan keteraturan dan kekuatan ilahi yang mengusir kekacauan (gelap). Begitu pula, wajah Tuhan yang bersinar mencerminkan kehadiran ilahi yang penuh kuasa dan kebenaran, yang membawa pencerahan dan kehadiran spiritual kepada umat manusia.

4. Kesadaran Ilahi di Atas Alam Semesta

Keduanya juga menekankan bahwa Tuhan adalah sumber dari segala terang dan kehidupan, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam penciptaan, Tuhan mengatur terang dan gelap, memberikan ritme kepada alam semesta. Wajah Tuhan yang bersinar menegaskan bahwa Tuhan sendiri adalah sumber utama terang spiritual, yang memberikan pencerahan kepada manusia dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar.

Kesimpulannya, baik terang dalam kisah penciptaan maupun terang yang memancar dari wajah Tuhan tidak bergantung pada sumber fisik seperti matahari. Kedua hal ini melambangkan kuasa Tuhan yang melampaui hukum-hukum alam dan menegaskan bahwa terang ilahi memiliki kualitas yang berbeda dari cahaya fisik yang kita kenal.

Demikian Penciptaan Hari Pertama dapat kita pelajari bersama. Semoga menjadi berkat buat kita semua.

Amin.

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 comments:

Posting Komentar