22 September 2024

22 September 2024




Hiduplah dengan penuh kasih - Doktrin Keselamatan Kristen Part 8

Colossians 4:6 (KJV)  

Let your speech be alway with 

  1. grace
  2. seasoned with salt
that ye may know how ye ought to answer every man.

Kolose 4:6 (TB) 

"Hendaklah perkataanmu senantiasa 

  1. penuh kasih, 
  2. jangan hambar, 
sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." 

Ayat ini menganjurkan untuk berbicara dengan kebaikan, perhatian, dan hikmat, sambil tetap menjaga kebenaran dan integritas. 

Berikut ini contoh-contoh nyata terkait dengan ayat di atas:

1. Penyelesaian Konflik di Tempat Kerja:

Suatu ketika terjadi diskusi panas di sebuah kantor, antara dua rekan kerja. Satu orang, dengan penuh emosi dan setengah marah, menjelaskan maksud dan tujuan dari perkataannya. Akan sebaliknya dengan lawan bicaranya, bukannya membalas dengan kata-kata kasar atau ikutan marah, tapi malahan menanggapi dengan tenang dan penuh rasa hormat. Ia justru mengakui sudut pandang orang lain, tetapi di sisi lain tetap memberikan umpan balik yang membangun. 

Inilah contoh dari bagaimana seseorang dapat menunjukkan kasih karunia dengan menjaga kedamaian, tetapi tetap "seasoned with salt", yaitu dengan artian tetap memberi solusi agar umpan balik tersebut bermakna.

2. Menanggapi Kritik di Media Sosial:

Ada seseorang yang menerima kritik keras atas unggahannya di suatu media sosial. Mungkin sedikit kesal, namun ia tidak lantas membalas dengan amarah atau menjawab dengan sarkas. Ia berterima kasih kepada kritikus atas sudut pandang mereka, namun tetap memberikan penjelasan yang sopan tentang sudut pandang mereka. 

Sikap seperti inilah yang menghancurkan segala pancingan iblis, serta menunjukkan kasih karunia sambil berdiri teguh dalam kebenaran.

3. Mengasuh Anak dengan Kesabaran:

Di suatu kompleks perumahan, seorang anak berulang kali tidak menaati perintah orang tuanya. Setiap dimarahi Orang tuanya, ia kabur keluar rumah. Sewajarnya orangtuanya dapat dengan mudah bereaksi dengan frustrasi dan marah-marah, tetapi sebaliknya mereka tidak demikian, malahan memilih untuk dengan sabar mencarinya dan menjelaskan mengapa perilaku tersebut salah, mengoreksi anak dengan lembut tetapi tegas. 

Ucapan orang tua tersebut penuh dengan murah hati (grace), menunjukkan kasih sayang, tetapi "dibumbui dengan garam" melalui koreksi.

4. Membantu Seseorang yang Melakukan Kesalahan:

Suatu ketika ada seseorang yang menyebabkan masalah di tempat kerja. Seorang temannya menawarkan bantuan dan meyakinkan orang lain, bahwa kesalahan memang terjadi, namun itu bukan disengaja. Temannya itu menggunakan kata-kata yang positif dan menyemangatinya untuk mendukung, sambil dengan lembut tetap juga memberikan nasihat untuk ke depannya. 

Ucapan mereka penuh kasih, tetapi tetap menawarkan dukungan dan kebijaksanaan (seasoned with salt) pada saat yang bersamaan.

Dalam semua contoh di atas, "penuh kasih" (grace) mencerminkan kebaikan dan kelembutan, sementara "garam" (seasoned with salt) untuk tetap menyampaikan kebenaran dan kebijaksanaan.

Filipi 4:8

Jadi akhirnya, saudara-saudara, 

  1. semua yang benar, 
  2. semua yang mulia, 
  3. semua yang adil, 
  4. semua yang suci, 
  5. semua yang manis, 
  6. semua yang sedap didengar, 
  7. semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, 
pikirkanlah semuanya itu.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 

Efesus 4:2

Amin.

0 comments:

Posting Komentar