10 Agustus 2024

09 Agustus 2024



 

Pertobatan Raja Daud - Seri Pertobatan Part 2

Kisah raja Daud berdosa dapat kita pelajari dalam ayat berikut: 2 Samuel 11

Kita menyaksikan betapa raja Daud yang demikian dekatnya dengan Allah, bisa berbuat kejahatan yang demikian mengerikan: tidak mau ikut berperang, berzinah dengan Betsyeba yang bukan istrinya, berniat merekayasa keadaan supaya seolah Uria suaminya yang menghamili Betsyeba, ketika gagal ia merekayasa pembunuhan Uria. Sungguh tidak bisa dipahami mengapa bisa terjadi seperti itu pada seorang raja yang sangat saleh sepertinya. Itulah manusia, mudah sekali berubah. Kedagingan masih bisa menguasai setiap saat.

Perhatikan bagaimana TUHAN menegur raja Daud melalui Nabi Natan dalam ayat berikut:  2 Samuel 12:1-12. Sungguh kecewa TUHAN kepada Daud dan berniat menghukumnya. 

Akan tetapi perhatikan respons raja Daud terhadap Murka TUHAN: 2 Samuel 12:13-25:

12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN."

Raja Daud yang mempunyai kedekatan dengan TUHAN Allahnya, sangat sedih mendengar teguran-Nya. Hatinya tersentuh dan ia menyadari dosanya. Ini yang terpenting dalam kehidupan setiap manusia: sadar akan dosanya

Jauh lebih banyak orang yang tidak menyadari dosanya daripada orang yang langsung tersadar seperti raja Daud itu. Dalam Alkitab kita menyaksikan manusia-manusia pertama di Bumi yaitu Adam dan Hawa, berdosa dan ditegur TUHAN, tetapi mereka tidak bertobat. Coba lihat bagaimana dosa turunan menjadi seperti sekarang, akibat tidak adanya pertobatan di dalam hati mereka. Itulah akar permasalahan yang terjadi hingga zaman sekarang ini.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kesalahan raja Daud antara lain adalah:

1. Raja Daud berkeinginan untuk santai dan menikmati hidup 

Jangan lengah, melainkan Berjaga-jagalah, ingat firman Tuhan:

2 Samuel 11:1

Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, s5. ang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

1 Petrus 5:8

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

2. Ia membiarkan dirinya dikuasai nafsu

Daud membiarkan godaan itu berkuasa, hingga berbuahkan dosa:

2 Samuel 11:2

TB ©

Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. 

Matius 7:6

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu ."

Imamat 20:7

Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Daud melupakan kekudusan yang menjadi syarat mengiring Allahnya. Ia membuang kekudusannya dan menukarnya dengan nafsu sesaat, maka kejahatan menguasai dirinya. Kisah seterusnya Daud merekayasa perbuatan jahat, hingga berbuahkan pembunuhan yang keji.

3. Allah memperingatkan Daud sebelum jatuh ke dalam dosa

Sedemikian Allah lemah lembut dan bijaksana, ia mengingatkan Daud terlebih dahulu:

2 Samuel 11:3

Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."

Untuk orang selevel Daud, mengenal kehendak TUHAN, bukan lagi hal yang asing, tetapi sudah mendarah daging. Dalam kesehariannya ia selalu bertanya kepada TUHAN. Berarti waktu ia mendengar perempuan yang diinginkannya itu adalah istri orang lain, raja Daud tahu benar bahwa keinginannya itu akan berbuahkan dosa. Ia tahu perbuatannya akan mendukakan TUHAN, Allahnya.

Terkadang Tuhan memberikan peringatan kepada kita, bukan berupa teguran, tetapi keadaan yang bertentangan dengan hati nurani kita. Peringatan itu begitu halusnya, setingkat dengan pemahaman kita akan kehendak Allah. 

Jadi semakin kita memahami dan hidup di dalam kehendak Allah, semakin halus dan tidak kentara bahwa itu bujukan dan godaan. Demikian pula Allah memberikan teguran yang halus dan tidak kentara, terkait dengan sensitivitas hati seseorang. Akan tetapi, teguran pertama misalnya diabaikan, mungkin Tuhan memberikan teguran ke dua, ke tiga dan seterusnya, hingga akhirnya jebollah tembok pertahanan kita. Kita jatuh ke dalam dosa.

4. Niat jahat, berbuahkan perbuatan jahat

  • Daud melakukan perkosaan terhadap Betsyeba. Ia mengambil paksa dan melakukan hal Yang tidak pantas padanya, hingga akhirnya ia hamil.
  • Daud berusaha untuk menutupi perbuatannya atas Betsyeba dengan merekayasa agar Uria suami Betsyeba tidur dengannya malam itu. 
  • Akhirnya ia menyuruh Panglima Yoab untuk merekayasa pembunuhan Uria, dengan menempatkannya di medan perang paling depan. Tentulah ia mati terbunuh.
  • Itulah perbuatan jahat yang menghancurkan masa depan raja Daud.
5. Daud berbuat jahat dan tidak merasa berbuat jahat

Hal inilah yang dicegah TUHAN, bahwa manusia yang sudah mengenal-Nya, terpancing berbuat jahat, terjebak dalam dosa, hingga ia tidak sadar dibelenggu oleh dosa. Akhirnya orang tersebut menjadi bulan-bulanan iblis. Inilah yang terjadi pada raja Daud.

Setelah membunuh Uria, hatinya merasa tenang dan merasa bahwa perbuatan jahatnya tidak membawa akibat apa-apa, toh ia adalah raja besar, siapa yang akan membawa masalah padanya, pikirnya. Jadi semakin menjadi-jadilah perbuatannya.

2 Samuel 11:27

Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.

Tidak ada penyesalan sama sekali di hati Daud, malahan ia menjadikan Betsyeba istrinya yang ke-4, karena sebelumnya ia sudah mempunyai 3 orang istri.

6. TUHAN mengutus Nabi Natan

Nabi Natan sudah pernah menjadi pembawa Firman TUHAN bagi raja Daud dan tergenapi. Jadi kedatangannya itu, bisa jadi sudah disadari oleh Daud bahwa berisi teguran TUHAN atas perbuatannya. 

Ternyata Nabi Natan menceritakan kejahatan orang lain, yaitu membunuh domba kesayangan seseorang dengan semena-mena. Seketika itu juga, ia merasa bahwa kedatangannya tidak ada hubungannya dengan perbuatannya itu.

2 Samuel 12:5-6

12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 12:6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

Ia merasa lega bahwa TUHAN tidak akan menghukumnya, atau bisa jadi Daud sudah mulai merasa bahwa perbuatannya itu kejadian biasa saja. Ia pada saat menjawab Nabi Natan, merasa gagah dan sebagai raja yang berkuasa akan menjatuhkan hukuman bagi orang yang jahat itu. Bahkan ia mengatakan "Demi TUHAN yang hidup. Artinya ia merasa TUHAN tetap berada di pihaknya. Apakah memang demikian menurut TUHAN Allah yang Maha Kuasa?

7. Daud ditegur keras oleh TUHAN

Inilah saatnya Kebenaran ditegakkan:

2 Samuel 12:7-12

Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: 

"Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.

Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 

8. Vonis Hukuman TUHAN atas Daud

Karena Allah tidak pernah pandang bulu, siapa berdosa ialah yang akan menanggung hukuman:

2 Samuel 12:10-12

Oleh sebab itu, 

    1. pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. 
    2. Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
9. Respons Daud dan Kebijakan TUHAN

Di saat Allah mengetahui dosa Daud, Ia tidak langsung menghukumnya, tetapi memberitahukan hukuman yang akan diterimanya, jadi tergantung respons Daud: 

2 Samuel 12:13-15

Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit.

Respons Raja Daud sangat tepat, karena itulah yang menyelamatkan nyawanya. Allah mengampuninya, namun hukuman Allah tetapi berlaku, kelak dalam keluarganya turun temurun akan terus terjadi pembunuhan, kejahatan, kenajisan akibat dari perbuatannya itu. Hukuman TUHAN yang nyata langsung terjadi adalah anak bayi yang baru lahir itu sakit.

Raja Daud berduka karena vonis TUHAN bahwa anak itu pasti mati. Ia memohon kepada TUHAN dengan merendahkan dirinya, hingga anak itu mati. Ia merasa bahwa permohonannya tidak dikabulkan dan ia bertekad menjalani hidupnya sesuai dengan hukuman TUHAN sepanjang hidupnya.

Jika kita pelajari sejarah kehidupan raja Daud, keluarganya sangat memprihatinkan, Amnon memperkosa Tamar, Absalom membunuh Amnon karena Tamar adiknya, Absalom kudeta kerajaan Daud, akhirnya Absalom dibunuh Yoab Panglima Daud. Kemudian Salomo anak Betsyeba, mengambil istri dan gundik 1.000 orang banyaknya, dan akhirnya membawanya kepada penyembahan berhala. 

10. Allah tetap mengasihi Daud dan mengampuninya

Dalam Mazmur 32, kita saksikan bahwa sesungguhnya raja Daud bersyukur atas pengampunan TUHAN Allah kepadanya. 

"Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku 

Raja Daud menyadari kesalahannya, bertobat dan berubah sepanjang hidupnya. Ia kembali setia dan taat kepada TUHAN Allahnya, hingga kematiannya.

Allah mengingat kebaikan Daud, sehingga akhir hidupnya ia berhasil mengangkat Salomo anak Batsyeba menjadi raja. Demikian TUHAN Allah, mengizinkan raja Daud menjadi saluran Kelahiran-Nya kelak di bumi.

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Wahyu 3:19

Amin.

0 comments:

Posting Komentar