12 Agustus 2024

12 Agustus 2024








Hasilkanlah buah pertobatan - Seri Pertobatan Part 4

Lukas 3:1-20 (TB)

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.

Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: 

"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." 

Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya:

"Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang?

Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 

Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."  

Orang banyak bertanya kepadanya: 

"Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" 

Jawabnya: 

"Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: 

"Guru, apakah yang harus kami perbuat?" 

Jawabnya: 

"Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: 

"Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" 

Jawab Yohanes kepada mereka: 

"Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: 

"Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. 

Akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara.

Filipi 2:12-16 (TB)

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu 

tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar

bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 

Lakukanlah segala sesuatu 

dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 

supaya 

kamu tiada beraib dan tiada bernoda, 

sebagai 

anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, 

sehingga 

kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 

sambil 

berpegang pada firman kehidupan, 

agar 

aku dapat bermegah pada hari Kristus, 

bahwa 

aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Dari ayat-ayat bacaan di atas dapat kita pelajari beberapa hal, sebagai berikut:

  1. Bahwa seseorang dapat mengatakan dirinya sudah bertobat dan menjadi orang yang benar, tetapi ternyata tidak cukup itu saja. Allah mengajarkan  bahwa seseorang yang sudah bertobat, harus menghasilkan buah pertobatan.
  2. Buah pertobatan, adalah suatu perilaku aktif dalam berbuat kebaikan, sebagai suatu tanda bahwa kehidupan kita sudah berubah dari jahat menjadi baik. Perbuatan yang dilakukan tidak hanya secara fisik semata, tetapi harus lahir dari hati yang tulus dan takut akan Allah.
  3. Keselamatan kita bukan untuk dinikmati dengan bersantai santai, tetapi bekerja dengan giat, mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.
  4. Lakukan segala sesuatu dengan tulus dan ikhlas supaya kita menjadi anak Tuhan yang bersinar dalam kegelapan.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar