30 Agustus 2024

30 Agustus 2024



Bagaimana mengelola keuangan pribadi menurut Alkitab 

Pre-test:

Ketentuan: soal tidak dinilai, jadi setiap orang wajib menjawab dengan jujur dan sesuai dengan isi hati kita yang sesungguhnya, bukan dibuat-buat supaya bagus. 

1. Kita dalam kondisi sulit dan sangat sulit, usaha bangkrut atau PHK, terjepit utang, kebutuhan anak sekolah, bayar kontrakan, tabungan kosong, semua serba membutuhkan dana Cash cepat. Suatu ketika di jalan, kita melihat ada tas seperti dompet kecil tergeletak di jalan, apa reaksi kita:

a. Puji Tuhan inilah rejeki yang Tuhan berikan pada saya! Tuhan bisa memberi berkat dengan berbagai cara.
b. Tinggalkan karena takut disangka maling, pura-pura tidak melihat, walaupun di hati menyesal 7 turunan. Dari jauh kita lihat ke belakang, siapa kira-kira yang beruntung.
c. Ambil dompetnya, lihat KTP nya dan mengantarkan ke alamat pemiliknya via kurir.
d. Tinggalkan, mencari orang lain yang lewat, mungkin security/hansip/polisi untuk mengamankan barang itu.

2. Pada saat kita mendapat untung yang lumayan besar, atau bonus tahunan dari kantor, apa yang pertama kali kita pikirkan:

a. Membayar utang, selebihnya ditabung untuk kebutuhan rumah tangga di waktu yang akan datang. 
b. Membayar kontrakan atau service mobil yang biayanya besar.
c. Memberikan Persepuluhan dan menyisihkan untuk buat orang lain yang membutuhkan. Selebihnya ditabung untuk keperluan di masa depan.
d. Langsung memasukkan ke Deposito/Obligasi/Logam mulia/Reksadana.

3. Penghasilan kita pas-pasan untuk sehari-hari, tabungan secukupnya ada jumlahnya pas hanya untuk sekolah anak, Cash di tangan, hanya untuk makan dan operasional kerja kita sehari-hari. Tiba-tiba ada telepon dari teman kita yang sudah lama tidak bertemu, mau pinjam uang, katanya anaknya sakit di rumah sakit dan mau operasi. Apa yang menjadi reaksi kita?

a. Spontan, tanpa berfikir lagi, kita tolak dengan mengatakan, kita juga susah, sama seperti dia. 
b. Menjawabnya coba telepon lagi beberapa hari, saya akan bantu cari ke teman-teman yang lain. Hati was-was banyak penipuan zaman sekarang.
c. Mencoba membantu memberi saran untuk kredit ke bank, cari Kredit tanpa agunan, di bank yang kita kenal.
d. Meminta ketemu dan meminta suatu barangnya sebagai jaminan, memberi uang pinjaman secukupnya, serta mengatakan ia harus segera mengembalikannya dalam waktu 2 bulan, jika tidak barangnya akan disita.
e. Meminta nomor rekening banknya dan mentransfer sejumlah uang semampu kita, tanpa komentar apapun.

Berikut adalah beberapa prinsip pengelolaan keuangan berdasarkan Alkitab: 

1. Hormati Tuhan dengan harta kita

Amsal 3:9-10 

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Ayat di atas mengajar kita, bahwa kita harus menghormati Tuhan dengan harta dan hasil pertama dari segala penghasilan. 

Mengelola uang secara bijak Mengelola uang secara bijak merupakan tanda kedewasaan rohani. 

2. Harta dan penghasilan kita, bukanlah milik kita

2 Korintus 9:8

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. 

Rasul Paulus mengajarkan bahwa beribadah dengan rasa cukup mendatangkan keuntungan besar. Kekayaan sejati bukan pada harta benda Kekayaan sejati tidak terletak pada akumulasi harta benda, tetapi pada kepuasan dalam hubungan dengan Tuhan. 

Lukas 18:22

Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Uang harus digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sebagai alat untuk membantu mereka yang kurang beruntung. 

3. Uang bukan yang terutama 

Matius 6:32

Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Bekerja itu wajib, tetapi bukan untuk mencari rejeki. Rejeki itu diberikan Tuhan pada waktu kita tidur. 

Mazmur 127:2

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Kita tidak boleh, membiarkan uang menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Segala kebutuhan kita dipenuhi oleh Tuhan. Fokus kita tidak boleh kepada mencari uang.  

Tuhan memberkati umat-Nya dengan berbagai sumber daya, termasuk uang, tetapi berkat itu disertai dengan tanggung jawab untuk menggunakannya demi kemuliaan Tuhan.

Demikianlah kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan uang yang kita terima dari Tuhan, wajib menjaga kepercayaan yang Tuhan berikan bagi kita.

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar

Lukas 16:10

Amin. 

0 comments:

Posting Komentar