30 Juli 2024

30 Juli 2024




Pencobaan di padang gurun (bagian 1) - Seri Imanuel Part 11

1. Nubuat mengenai pencobaan di Padang Gurun 

Mazmur 106:12-14

106:12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. 106:13 Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya; 106:14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

Iblis sangat tahu firman TUHAN ini. Ini memang betul sifat bangsa Israel yang mengkhianati TUHAN. Mereka kelaparan dan kehausan sehingga mereka mengingat kehidupan mereka selama di Mesir. Itulah yang membuat murka TUHAN Allah. Hal inilah yang diharapkan iblis, dapat terjadi pula pada Tuhan Yesus Kristus di awal masa pelayanannya.

Akan tetapi perhatikan Nubuat mengenai Mesias dan Padang Gurun, melalui nabi Yesaya:

Yesaya 35

Keselamatan bagi umat TUHAN

35:1 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; 35:2 seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita. 35:3 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. 35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!

35:5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. 35:6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, Sinai ungai di padang belantara; 35:7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. 

35:8 Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. 35:9 Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ, 35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

TUHAN Allah menjanjikan bahwa Mesias akan membuat padang gurun menjadi sumber kegirangan dan memberkati banyak bangsa. Perjalanan pelayanan Sang Mesias Pembebas itu, diawali di Padang Gurun ini. Jika Ia  lulus ujian di sini, maka dapat melanjutkan pelayanan-Nya ke tahap berikutnya.

2. Tuhan Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai iblis

Matius 4:1-11

Pencobaan di padang gurun

4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 

Markus 1:12

Pencobaan di padang gurun

1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. 

Lukas 4:1-13

Pencobaan di padang gurun

4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.

Dari ayat-ayat dalam kitab-kitab Injil di atas, kita perhatikan bahwa Tuhan Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Hal ini cukup mengejutkan karena selama ini mungkin kita keliru menganggap bahwa Iblis lah yang membawa Tuhan Yesus ke padang gurun.

Mengapa Roh Kudus membawa Tuhan Yesus untuk dicobai?

Coba kita pelajari kitab Ayub:

Ayub 2:1

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.

Jika kita baca ayat selanjutnya dalam kitab Ayub, maka Iblis itu mendakwa Ayub dan memohon kepada Allah untuk bisa mencobainya. Berarti ada kemungkinan sama kejadiannya dengan itu, bahwa Tuhan Yesus dicobai berdasarkan permohonan iblis kepada TUHAN Allah.

Lalu mengapa TUHAN mengabulkan permohonan iblis untuk mencobai Tuhan Yesus Kristus?

Syarat menjadi Mesias adalah tidak berdosa sama sekali. Dosa inilah yang diincar iblis sebagai "Kartu As" baginya untuk masuk dan menghancurkan rancangan Allah bagi keselamatan manusia. 

3. Tuhan Yesus berpuasa untuk menguduskan diri-Nya 

Mengapa iblis melihat peluang itu melalui padang gurun ini?

Perhatikan kebutuhan dasar manusia, menurut Psikolog Abraham Maslow:

  1. Fisik - makan minum pakaian tempat tinggal
  2. Keamanan dan keselamatan diri - proteksi, keteraturan, kestabilan
  3. Interaksi Sosial - persahabatan, keluarga, rasa diakui
  4. Ego - penghargaan, status, kebanggaan
  5. Aktualisasi diri - pemenuhan dari segala ambisi pribadi

Kebutuhan manusia yang terpenuhi, akan bertumbuh dan berkembang menjadi tahap berikutnya, terus menerus hingga ia merasa bahwa memang betul dirinya lah sumber segala keberhasilan yang ia capai. Di situlah ia melupakan TUHAN Allah yang telah memberinya segala kebutuhannya tersebut. 

Dalam hal ini, iblis sudah tahu itu semenjak Adam diciptakan, ia juga pernah berhasil menjebak Adam jatuh ke dalam dosa, hingga berbuah kutuk. Inilah juga yang diharapkan terjadi pada diri Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 34:28

Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

Musa tidak makan dan minum selama 40 hari sewaktu ia menghadap TUHAN di gunung Sinai. Dengan berpuasa itu ia mendapat kekudusan untuk menghadap TUHAN Semesta Alam. Artinya puasa selama 40 hari itu juga dilakukan Tuhan Yesus untuk pengudusan dirinya dalam menghadap TUHAN Allah Bapa-Nya. 

Musa dikuduskan karena berpuasa seperti itu, Tuhan Yesus pun menguduskan diri-Nya di hadapan Allah seperti yang Musa lakukan. Tuhan Yesus sudah mengetahui apa yang akan dialami-Nya selanjutnya, jadi Ia sudah mempersiapkan diri.

Matius 4:2

Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Lukas 4:2

Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Jadi sebetulnya kita pun sebagai manusia yang tidak luput jatuh ke dalam dosa, bisa juga mengikuti jejak Tuhan Yesus berpuasa, dalam rangka menguduskan diri kita dari segala dosa yang mengiringi nafsu makan kita. Kita tidak sadar selama kita makan normal, seringkali kita dikuasai oleh nafsu ingin memuaskan keinginan daging kita. Lama kelamaan - seperti yang digambarkan oleh Maslow - kebutuhan fisik kita berubah menjadi nafsu yang tidak terbatas dan penuh dosa. 

Perlu kita juga berpuasa untuk mempelajari penguasaan diri terhadap kelemahan diri kita, yaitu hawa nafsu yang berkembang untuk menguasai diri kita.

Amin

0 comments:

Posting Komentar