17 Juli 2024

17 Juli 2024



Kelahiran Yohanes Pembaptis  - Seri Imanuel (God With Us) - Part 5

Lukas 1:57-60

Maria dan Elisabet

Kelahiran Yohanes Pembaptis

1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 

1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 

1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 

1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 

Ia mengatakan sesuai yang ditetapkan oleh TUHAN dengan perantaraan malaikat-Nya:

Lukas 1:13

Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

Lukas 1:61-63

1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 

1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 

Persis seperti perkataan malaikat Gabriel kepada Zakharia, demikianlah Zakharia menuliskan nama anaknya: Yohanes.

1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 

Hal ini merupakan penggenapan dari perkataan malaikat Gabriel kepada Zakharia: 

Lukas 1:11-22

1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. 1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. 

1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.

1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;

1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."

Ini kesalahan Zahkharia, yang walaupun sudah berpuluh tahun menjadi Imam, ternyata ia tidak begitu yakin akan Mukjizat yang sanggup dilakukan oleh Allahnya. Sama seperti kita juga, sudah mengikut TUHAN lama, tetapi pada saat mengalami masalah atau sakit penyakit, kita mulai ragu apakah Allah sanggup menyembuhkan kita. Lihat, apa yang TUHAN lakukan terhadap Zakharia: 

1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." 1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

Perkataan Firman TUHAN, Allah kita itu bukan pasti terjadi, tetapi telah terjadi di dimensi waktu-Nya (Kairos), hanya "akan  nyata kebenarannya pada waktunya" di dimensi kita (Chronos).

Contoh nyata di sini Zakharia tidak percaya pada apa yang dikatakan malaikat Gabriel, karena ia memakai logika manusia, bahwa ia dan istrinya sudah tua. Tidak mungkin lagi bagi seseorang yang sudah tua bisa punya anak lagi, menurut manusia, namun tidak menurut Allah. Ia bisa menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada.

Mengapa harus pada masa tuanya Zakharia memiliki anak? Allah sedang memberitahu Zakharia bahwa Maria saudara iparnya pun bisa memiliki anak sekalipun ia belum menikah dan masih Perawan suci. Itu sesuatu yang tidak mungkin dipahami, jika Zakharia yang adalah seorang Imam, tidak mengalaminya sendiri. Kelak setelah kelahiran TUHAN Yesus Kristus, Zakharia bisa bersaksi iman, bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus.

Lukas 1:65

1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Menurut Wikipedia org, ada periode 400 tahun, di mana zaman berakhirnya penulisan Kitab Maleakhi dengan Lahirnya Yohanes pembaptis:

Periode intertestamental (Protestan) atau periode deuterokanonika (Katolik dan Ortodoks Timur) adalah periode waktu antara peristiwa-peristiwa dalam kitab-kitab protokanonika dan Perjanjian Baru. 

Secara tradisional, periode ini dianggap mencakup sekitar empat ratus tahun, yang mencakup masa pelayanan Maleakhi (c. 420 SM) hingga kemunculan Yohanes Pembaptis pada awal abad ke-1 Masehi.  Periode ini kira-kira berdekatan dengan periode Bait Suci Kedua (516 SM-70 M) dan meliputi zaman Yudaisme Helenistik.

Hal ini dikenal oleh beberapa anggota komunitas Protestan sebagai "400 Tahun Sunyi" karena merupakan rentang waktu di mana tidak ada nabi baru yang dibangkitkan dan Tuhan tidak mengungkapkan hal baru kepada orang-orang Yahudi.[1]  Banyak dari kitab deuterokanonika, yang diterima sebagai kitab suci oleh Gereja Katolik dan Ortodoksi Timur, ditulis pada masa ini, begitu pula banyak karya pseudepigraf, apokrifa Alkitab, apokrifa Yahudi, dan Gulungan Laut Mati.  Pemahaman tentang peristiwa-peristiwa pada periode intertestamental memberikan konteks sejarah dan sastra bagi Perjanjian Baru.

Nyanyian pujian Zakharia

1:67 Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: 

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, 
Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, 
--seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--
untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, 
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita 
dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, 
yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, 
bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, 
dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, 
dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. 
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; 
karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan 
untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian 
akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, 
oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, 
dengan mana Ia akan melawat kita, 
Surya pagi dari tempat yang tinggi, 
untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut 
untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." 

1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Demikianlah kisah kelahiran Yohanes Pembaptis, yang mengawali lahirnya Perjanjian Baru Alkitab.

Amin.

0 comments:

Posting Komentar