20 Juli 2024

20 Juli 2024




Image by jcomp on Freepik

Berdoa - Seri Imanuel (God With Us) - Part 7

Perjumpaan dengan Allah adalah suatu kegiatan yang paling tinggi nilainya dalam kehidupan seseorang. Mengapa? Allah menciptakan manusia serupa dengan gambar dan rupa Allah, tentu tujuannya bukan hanya supaya bisa menikmati alam semesta ini, tetapi supaya bisa menjadi satu dengan Allah. Allah ingin selalu bersama-sama dengan-Nya dan kita selalu bersama-sama dengan kita.

Kejadian 3:8

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Kejadian 3:9

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

TUHAN Allah menciptakan taman Eden, menempatkan manusia di dalamnya, serta memberikan segala kecukupan bagi manusia. Tujuan awalnya adalah Ia ingin menikmati "hari yang sejuk" bersama dengan manusia. Ini gambaran kesederhanaan Allah Yang Maha Kuasa, di mana Ia ingin menikmati kebersamaan dengan manusia ciptaan kesayangan-Nya. 

Imamat 26:12

Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Ia bukan Allah yang jauh dan angker, tetapi Ia adalah Allah yang lemah lembut dan rendah hati. Ia sangat sayang kepada umat-Nya yang takut akan Dia.

Keluaran 34:5-7

34:5 Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN. 34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."

Allah Maha Dahsyat Besar dan Berkuasa, berkenan turun ke bumi berdiri dekat Musa. Ia dengan rendah hati menyatakan diri-Nya adalah TUHAN Allah penyayang, pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya. Ia meneguhkan Kasih-Nya, mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.

Akan tetapi TUHAN adalah Allah yang tidak berkompromi dengan dosa. Ia menghukum setiap orang yang berdosa. Tujuannya adalah supaya orang tersebut bertobat dan berbalik menuju diri-Nya kembali. Ia ingin setiap Domba peliharaan-Nya tetap berada di dekat-Nya.

Yohanes 10:11-16

Akulah gembala yang baik. 
Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 
sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 
Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

TUHAN, Allah kita, mengingini kita selalu mendengar suara-Nya, suara Gembala Agung kita. Kita yang selalu dekat dengan-Nya akan mengenal suara-Nya. 

Apakah kita mengenal-Nya? Apakah kita mengenal suara-Nya? Jika ya, pasti kita mendengar Ia memanggil kita, untuk selalu mendekat pada-Nya.

Bagaimana jika kita belum mendengar suara-Nya? Atau bahkan kita sesungguhnya belum mengenal-Nya secara pribadi? Selama kita hidup dari kecil hingga saat ini, kita belum pernah tahu bagaimana bercakap-cakap dengan-Nya, dengan Gembala kita Yang Agung itu? 

Dalam Wahyu 3:20, Tuhan Yesus ingin masuk ke dalam hidup kita dan makan bersama sama dengan kita, dan kita bersama-sama dengan-Nya.

Wahyu 3:20

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Firman TUHAN di atas itu bukan dongeng, bukan suatu kiasan, bukan pula suatu kata-kata indah yang dirangkai untuk menghibur orang. Itu adalah firman Allah yang nyata dan hidup. Artinya betul sungguh Ia ingin masuk ke dalam kehidupan kita, Ia ingin kita memberi-Nya tempat tertinggi dalam kehidupan kita, untuk duduk makan bersama-sama dengan-Nya. Bayangkan Allah Yang Maha, Pencipta Langit dan Bumi, berkenan merendahkan diri-Nya berkumpul duduk makan bersama dengan umat-Nya!!   

Allah ingin selalu bersama dengan kita - IMANUEL.

Jadi apa yang seharusnya menjadi respons kita sebagai umat yang dikasihi-Nya? Apa tindakan kita sebagai jawaban dari panggilan TUHAN itu? 

BERDOA

DOA adalah jawaban atau respons kita, menjawab panggilan-Nya yang seharusnya sebagai umat yang dikasihi-Nya. Itulah tindakan kita sebagai jawaban dari panggilan TUHAN itu.

Jadi IMANUEL dan  BERDOA adalah interaksi Allah dengan Manusia: Allah Imanuel memanggil kita mendekat, dan kita sebagai domba-Nya menjawab dalam doa kita. 

Doa adalah suatu respons kasih kita kepada TUHAN, Allah kita. Doa bukan melulu permohonan, permintaan atau bahkan tuntutan. Doa adalah suatu sikap hati yang ingin mendekatkan diri kepada Allah. 

Tuhan mengaruniakan kepada kita Seorang Penghibur yang membimbing kita kepada Kebenaran, yaitu Roh Kudus. Ia lah yang akan mengajarkan kita bagaimana berdoa.

Yudas 1:20

Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Adakalanya seseorang sudah menyadari dirinya perlu TUHAN, tetapi ia tidak tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan-Nya. Tidak tahu caranya berdoa. Tidak tahu harus berkata apa. Bahkan tidak tahu mau apa. 

Roma 8:26

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan

Roh Kudus, adalah Roh Kebenaran yang akan menuntun kita kepada pengenalan akan Allah dengan sederhana dan lemah lembut. Kita manusia yang bodoh dan lemah ini dibimbingnya dengan lemah lembut dan sabar kepada pengenalan akan kebenaran, yaitu TUHAN ingin kita selalu bersama dengan-Nya.

Bahkan Tuhan Yesus Kristus sendiri pun mengajar kita untuk berdoa demikian: 

Matius 6:5-15

Hal berdoa

"Dan apabila kamu berdoa, 

janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 

6:9 Karena itu berdoalah demikian: 

Bapa kami yang di sorga, 
Dikuduskanlah nama-Mu, 
datanglah Kerajaan-Mu, 
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, 
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, 
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 
(Karena Engkaulah yang empunya 
Kerajaan 
dan kuasa 
dan kemuliaan 
sampai selama-lamanya. 
Amin.) 

Amin.

0 comments:

Posting Komentar