01 Juli 2024

1 Juli 2024



Image by freepik

Allah menghendaki pertobatan bukan kebinasaan 

Seri Silsilah Yesus Kristus - Matius 1 Part 18

Matius 1 <-- Klik untuk membaca keseluruhan pasal

Matius 1:10 

Hizkia memperanakkan Manasye,

Pada kesempatan ini kita akan merenungkan bersama mengenai kehidupan raja Manasye bin Hizkia. 

2 Tawarikh 32:33--33:20 <-- Klik di sini untuk membaca ayat

Pada mulanya, raja Manasye bin Hizkia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, yaitu:

  1. mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan
  2. membangun mezbah-mezbah untuk para Baal
  3. membuat patung-patung Asyera
  4. sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya
  5. mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman: "Di Yerusalem nama-Ku akan tinggal untuk selama-lamanya!" 
  6. mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN
  7. mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom 
  8. ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal
  9. menaruh juga patung berhala yang telah dibuatnya dalam rumah Allah, walaupun Allah telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo, anaknya: "Dalam rumah ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya!
  10. menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel.

2 Tawarikh 33:10

33:10 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya.  

Manasye dan rakyatnya tidak mempedulikan TUHAN, Allah yang disembah ayahnya, Hizkia.

Apa yang TUHAN, Allah Israel lakukan:

2 Tawarikh 33:11

TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel.

Bagaimana reaksi Manasye bin Hizkia terhadap hukuman TUHAN:

2 Tawarikh 33:12-13

Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, 33:13 dan berdoa kepada-Nya. 

Allah Maha Setia dan Adil mengampuni Manasye:

2 Tawarikh 33:13

Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja.

Manasye bertobat dan berbalik dari jalannya yang jahat:

2 Tawarikh 33:13-17

  1. Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah. 
  2. ia mendirikan tembok luar pada kota Daud, di sebelah Barat Gihon, di lembah, sampai dekat Pintu Gerbang Ikan, mengelilingi Ofel. Tembok itu dibuatnya sangat tinggi. 
  3. Ia menempatkan juga panglima-panglima perang di tiap kota kubu di Yehuda. 
  4. Ia menjauhkan allah-allah asing dan berhala dari rumah TUHAN, 
  5. juga segala mezbah yang didirikannya di atas gunung rumah TUHAN dan di Yerusalem, dan membuangnya ke luar kota. 
  6. Ia menegakkan kembali mezbah TUHAN, mempersembahkan korban keselamatan dan korban syukur di atasnya, menyerukan kepada Yehuda untuk beribadah kepada TUHAN, Allah Israel. 
  7. Walaupun demikian, rakyat masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, tetapi hanya kepada TUHAN, Allah mereka. 
Allah mengizinkan Manasye bin Hizkia mengakhiri hidupnya dengan indah:

2 Tawarikh 33:18

33:18 Selebihnya dari riwayat Manasye, doanya kepada Allahnya, dan ucapan-ucapan para pelihat yang berkata-kata kepadanya dengan nama TUHAN, Allah Israel, sesungguhnya semuanya itu terdapat dalam riwayat raja-raja Israel. 

33:19 Doanya dan pengabulan doanya, segala dosa dan ketidaksetiaannya, semua tempat di mana ia telah membangun bukit-bukit pengorbanan serta mendirikan tiang-tiang berhala dan patung-patung sebelum ia merendahkan diri, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam riwayat para pelihat. 

33:20 Kemudian Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di dalam istananya. Maka Amon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Kesimpulan: 

  1. Seorang Ayah yang taat kepada TUHAN, belum tentu anaknya taat juga. Sebaliknya Ayah yang jahat, bisa saja anaknya berbalik, dan menjadi taat dan setia kepada TUHAN.
  2. TUHAN pasti memberi peringatan terlebih dahulu, sebagai kesempatan untuk bertobat.
  3. Setiap orang yang tidak mempedulikan peringatan TUHAN, maka akan menerima hukuman. Tidak ada kejahatan yang tidak dibiarkan TUHAN. 
  4. Allah tidak pernah menghendaki kematian orang fasik, melainkan Ia menginginkan pertobatan orang itu. Sehingga jika ia sadar dan berbalik dari jalannya yang jahat, maka Ia akan mengampuni dan memulihkan keadaannya.
  5. Akan tetapi Allah tidak pernah membiarkan diri-Nya dipermainkan, bertobat adalah membuang semua dosa sampai ke akar-akarnya, jangan ada yang disisakan. Itu akan tumbuh kembali menjadi kejahatan jika dibiarkan. 

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan

1 Yohanes 1:9
Amin

0 comments:

Posting Komentar