01 Juni 2024

01 Juni 2024




Sungai Air Kehidupan - Wahyu 22 Part 1

Wahyu 22 <-- Klik di sini untuk membaca ayat

Wahyu 22

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. 

  • Sungai air kehidupan mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Yohanes 7:37-38 

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Air Kehidupan yang menjadi sumber kehidupan umat manusia, kapanpun dapat diminum dengan bebas dan tidak ada lagi halangan apapun.  

  • Perlu diperhatikan dalam ayat di atas, bahwa terlihat adanya dua Takhta yang disebutkan berbeda, Takhta Allah dan Takhta Anak Domba (Tuhan Yesus). Ini menggambarkan jelas, ada Dua Pribadi yang berbeda, Allah dan Tuhan Yesus. Inilah yang menjadikan agama tetangga menyatakan hanya menyembah Allah, mereka tidak mengakui yang lain. Mereka tidak mau menyembah Tuhan Yesus. Padahal dalam Yohanes 14:6 Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan bahwa tidak ada seorang pun bisa sampai kepada Allah kecuali melalui Dia, atau percaya kepada-Nya. Mereka juga menolak Roh Kudus, seperti yang dinyatakan oleh Alkitab bahwa Allah Bapa, Firman (Tuhan Yesus) dan Roh Kudus adalah satu 1 Yohanes 5:7.

Wahyu 22:2

22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. 

  • Sungai air kehidupan itu membelah Kota Yerusalem baru itu, di kanan kiri sungai itu ada Pohon Kehidupan, yang berbuah "tiap-tiap bulan sekali". Ini berarti, bahwa di kehidupan yang akan datang itu, tetap ada hitungan waktu "bulan", alias waktu tetap ada, tetapi tidak ada lagi ancaman "kiamat". 

  • Daun pohon kehidupan itu dipakai untuk menyembuhkan "bangsa-bangsa". Dalam bahasa aslinya "bangsa-bangsa" adalah "Etnos" penekanannya adalah "bangsa-bangsa selain Yahudi, yang tidak mengenal Allah". Berarti kesembuhan bagi bangsa yang tidak mengenal Allah. 

Wahyu 22:3-5

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, 22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. 

  • Laknat maknanya menurut KBBI adalah "kutuk" atau "Orang terkutuk". Jadi maksudnya, di kota itu tidak akan ada lagi orang yang mengucapkan kutuk maupun yang terkutuk. Semua orang hidup saling memberkati.

  • Hamba-hamba Allah akan beribadah kepada-Nya dan melihat wajah-Nya. Matius 5:8 mengatakan orang yang suci hatinya yang bisa melihat Allah. Berarti orang yang ada di hadapan Allah itu adalah orang yang suci hatinya.

  • Nama Allah akan ada tertulis di dahi mereka. Ini menggambarkan mereka adalah kesukaan dan milik Allah semata. Orang-orang yang menjadi milik Allah akan menikmati kebahagiaan Allah juga.  

Wahyu 22:5 

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.  

  • Tidak ada kegelapan malam. Malam seringkali identik dengan dunia yang penuh kejahatan. Dunia malam seringkali digambarkan sebagai dunia penuh kemaksiatan, kejahatan, perzinahan, dan segala hal yang buruk. Itu semua tidak ada lagi, sebab sinar Tuhan yang akan menerangi kota itu.

  • Allah akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Ini berarti Tuhan mengembalikan zaman seperti pada masa Theokrasi, atau pada masa Tuhan memerintah bangsa Israel langsung, dengan perantaraan Hakim-hakim. Mulainya kekacauan timbul, waktu bangsa Israel meminta raja, muncullah raja Saul yang adalah pilihan Allah sendiri, namun mengkhianati-Nya.

  • Allah mengembalikan pemerintahan-Nya seperti sediakala.

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Yesaya 9:6

0 comments:

Posting Komentar