05 Mei 2024

05 Mei 2024



But First: ASK


Thema yang baru: But First. 

Values:

Adalah apa yang membentuk "Pabrik" buat keputusan-keputusanmu. 

Keputusan 1 - Keputusan 2 - Keputusan 3

Di zaman sekarang, orang lebih suka pilih cara instan menuju sukses, tanpa mau melewati proses yang sulit dan lama.

Hidup dengan memikul salib juga adalah proses yang sulit dan lama. Itu pilihan keputusan yang tidak populer. Anak muda pacaran tanpa sex, itu pilihan yang tidak populer. Itu salib. Pengusaha yang baru mau  berkembang tanpa suap, adalah suatu pilihan yang berat.

Hidup kita selalu diperhadapkan  pada pilihan: firman Tuhan atau kata Dunia?

Banyak orang ikut yang mayoritas, bukan yang benar. Takut menjadi minoritas atau dikucilkan. 

Yosua 9:1-15

Jangan mengandalkan kekuatan kita sendiri. 

Yosua 9:22 (TB) Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?

Orang Gibeon menipu Yosua dan bangsa Israel. Mereka akhirnya dihukum Tuhan. 

Mengapa mereka bisa ditipu? 

Yosua 9:14 (TB) 

Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.

Kegagalan itu baik, untuk belajar mengenai kelemahan kita. 

Sebelumnya padahal telah terjadi kesalahan yang dilakukan oleh Akhan. Ia mengambil barang milik Tuhan untuk dirinya sendiri. 

Dosa Akhan adalah mengambil benda-benda terlarang. Ia mengambil benda-benda terlarang yang dikhususkan. Dan inilah salah satu hal yang merisaukan orang ketika membaca kitab Yosua.

Yosua 7:1 (TB) 

Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.

Ini bukan kesalahan Yosua. Akan tetapi anehnya sudah ada kejadian seperti itu, Yosua malah melakukan juga kesalahan yang serupa dengan Akhan. Tidak bertanya kepada Tuhan!!

I. A Admit Our limitation = Mengakui keterbatasan kita.

Yosua 9:1-6

Akal orang Gibeon

9:1 Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit dan sepanjang tepi pantai Laut Besar sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, 9:2 bergabunglah mereka dengan seia sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel. 9:3 Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai, 9:4 maka merekapun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali, 9:5 dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka. 9:6 Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: "Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami."

Sadarilah kemampuan kita, otak kita, kepandaian kita sangat terbatas. 

"Akal bisa dikalahkan dengan akal"

Bangsa Israel mengandalkan akal mereka, tapi ternyata dikalahkan oleh akal. Yosua bisa tertipu. Orang Gibeon sangat teliti dalam menipu. Bangsa Gibeon menyamar sebagai bangsa Israel, strategi mereka membawa roti kering yg tahan lama, pakai kantong anggur lama, dsb sehingga tidak disangka sebagai orang Kanaan yang harus ditumpas. 

Yosua mengandalkan dirinya sendiri. Ia terbawa perasaan iba. Yosua merasa iba dan hilang fokus dari Allah. Bayangkan orang selevel Yosua saja bisa seperti itu, apalagi kita..? 

Segala keadaan apalagi keputusan, wajib kita tanyakan kepada Tuhan. 

Jadi yang bisa menolong kita hanyalah Tuhan yang bisa mengalahkan akal siapapun. 

Pengkhotbah 9:11-12

9:11 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. 9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Salomo seorang Raja paling berhikmat, mengatakan setiap manusia sehebat apapun ia, tidak bisa tahu masa depannya sendiri. 

Nelayan melihat ikan yang sudah terjerat di jaringnya, kalau tidak cepat dipindah, pasti akan segera mati. Jerat manusia adalah godaan dan hawa nafsu dunia.

Kita tidak pernah "cukup, cepat, kuat, cerdik dan pintar", untuk mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. 

II. S Shift our focus = Mengganti Fokus Kita dari melihat dunia, menjadi melihat Allah. 

Yosua 19:7-13

9:7 Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu. 9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu. 9:9 Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari. 9:10 Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. 9:11 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. 9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Hikmat lebih baik dari pada kuasa

9:13 Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku;

Fokus Yosua mulai teralihkan daripada memandang terus kepada Allah, tetapi kepada bangsa yang di hadapannya. 

Apa yang seharusnya: Mengalihkan fokus kita dari menggunakan akal budi panca indera kita menjadi berserah kepada Allah. 

III. K Keep = Keep the faith = Tetap Percaya dan Menjaga Iman Kita kepada Allah.

Amsal 16:1-3

16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN. 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. 16:3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Serahkan semua perencanaan kita kepada Allah saja. Jangan pada manusia. Hanya kepada Allah. 

Beda performing (berjuang) vs surrendering (berserah) 

1. Tuhan yang membuat keputusan, kita hanya bisa membuat rencana.

Tuhan menilai motivasi kita, seringkali kita menilai apa yang sesuai kehendak kita dan menghakimi apa yang tidak. 

Tuhan yang akan menjadikan kita berhasil, tugas kita hanya mempercayakan seluruhnya kepada Allah.

Yesaya 55:8-9

55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu

Amin

0 comments:

Posting Komentar