19 Maret 2024

19 Maret 2024



Tuhan Yesus adalah Air Kehidupan

Dunia ini mendatangkan haus, haus akan damai sejahtera, kasih sayang, ketenangan, berkat.

Manusia haus jika tidak berjumpa dengan alamat yang tepat, tetapi lama kelamaan bisa jadi orang yang buas. Buas ini maksudnya adalah karena ingin merebut berkat, maka menipu, korupsi, tindakan amoral yang penting dapat uang. Begitu juga jika haus kasih sayang, selingkuh dengan suami orang lain, pelacuran, karena merasa tidak diterima istri atau orangtua. 

Tuhan Yesus mengatakan jika orang haus, datang kepada-Nya, maka akan dipuaskan dengan air kehidupan yang akan menghilangkan haus selamanya. Air Kehidupan memuaskan dalam Kasih anugerah dan Damai sejahtera-Nya.

Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program Ke 
"Sangkakala yang ke-3"

Wahyu 8:10-11

8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. 8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

Yang akan terjadi polusi pada air. Air yang seharusnya menjadi sahabat manusia, tetapi sekarang sudah tidak bisa kita ambil air sembarangan lagi. Kita tidak bisa tidak kurang minum. Tubuh kita akan lemah dan panas badan kita meninggi. 

Akhir zaman ini polusi sistem air, air menjadi pahit. 

Bagaimana itu bisa terjadi? Ketika kita baca Wahyu di atas, maka kita bisa memahami hal-hal yang kita alami sekarang.
Apa saja itu:

1. Limbah pabrik

  • Orang kaya tidak peduli pada orang lain. Limbah pabrik menyengsarakan orang yang bergantung pada air sungai.
  • Dalam Gereja juga terjadi ketidakpedulian seperti itu.
  • Di rumah tangga juga terjadi hal seperti itu. Masing-masing anggota keluarga hanya mencari keuntungan dirinya sendiri saja. Tidak peduli orang lain.
  • Egoisme merajalela. 
  • Sangkakala ini sedang dibunyikan, tetapi kita orang percaya, harus punya kepedulian. Jangan tertawa di atas tangisan orang lain. Istri hargai Suami, Suami hargailah istrimu. Anak menghormati orangtuanya, sementara kasih yang tulus mengasihi anaknya.

2. Air menjadi tempat sampah umum

  • Ini gambaran sebaliknya, yaitu ketidakdisiplinan manusia yang tinggal di sekitar sungai. Air sungai menjadi kotor dan tidak bisa dibuat minum lagi. Orang miskin merasa tidak sanggup membayar orang yang mengelola sampah. Maka ia buang sembarangan di sungai. Tidak peduli akibat perbuatannya. Ini yang merampas air bersih jadi pahit.

3. Sulit mendapatkan air yang segar

  • Orang jualan air mineral kemasan sudah jamak di mana-mana. Padahal 40 tahun yang lalu, air masih diambil dari tanah dan air kemasan menjadi bahan tertawaan orang.

Mari kita ciptaan segala kesegaran dengan kepedulian.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar