01 Maret 2024

01 Maret 2024




Memerlukan belas kasihan Tuhan

Mazmur 123:2
TB ©

Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

  • Siapapun yang bekerja, pasti berharap pada pimpinannya, apa yang kita ajukan akan disetujui. Mazmur di atas, para hamba berharap pada Tuhan. Kita adalah hamba Tuhan, harus berharap pada-Nya.

Mengapa kita harus berharap belas kasihan Allah?

1. Kita orang berdosa yang membutuhkan Tuhan 

  • Kita awalnya sebagai orang berdosa, orang tahanan yang terbelenggu. 
  • Kita memandang wajah Tuhan, dengan penuh harap untuk bisa diselamatkan.
  • Kristus mati dan menyelamatkan kita. Ia membebaskan kita berdasarkan Kasih-Nya, bukan karena usaha kita. 
  • Sekarang setelah diselamatkan, tugas kita adalah membalas cinta kasih-Nya, dengan memberitakan Kabar baik yang sudah kita terima ini, kepada sesama kita. 

Mazmur 69:33

(69-34) Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan
  • Allah tidak pernah menolak siapapun yang datang kepadanya. Tidak pandang latar belakang kita atau perbuatan kita seperti apa. Tangan-Nya terbentang lebar, siap menyambut orang berdosa datang kepada-Nya.

Lukas 18:9-14

Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." 

  • Orang berdosa yang merendahkan diri di hadapan Allah pasti diterima, tetapi sebaliknya orang hebat dan kaya raya yang tinggi hati malah ditolak-Nya.

2. Allah sumber kekuatan kita

Mazmur 16:8

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 

  • Kalau kita tidak memandang Allah, maka kita akan memandang hawa nafsu duniawi, kekayaan, persoalan, masalah, ancaman, dsb. Itu semua tidak akan memberikan kekuatan baru dalam hidup. 

  • Banyak orang yang melihat kepada masalah dan persoalan hidup. Kita tidak sadar kita akan tenggelam di dalamnya.

  • Pada saat Petrus dipanggil Tuhan Yesus untuk berjalan di atas air, awalnya ia memandang Tuhan Yesus dan ia bisa berjalan di air. Lama kelamaan ia merasakan angin di kanan kirinya, akhirnya matanya tidak lagi memandang Yesus, ia melihat ombak dan angin, ia menjadi khawatir dan mulai tenggelam ke laut. Mujur ia berteriak pada Yesus dan diselamatkan.

3. Allah akan segera menjemput kita

Kisah Para Rasul 1:9-11

1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." 

  • Orang yang suka memandang Tuhan lah yang akan dijemput sebagai mempelai-Nya untuk dibawa ke Kerajaan-Nya yang kekal.

  • Pandanglah Yesus dan percaya kepada-Nya, hiduplah di dalam Dia. Mukjizat akan terjadi di tengah kita.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar