28 Maret 2024

28 Maret 2024



Image by frimufilms on Freepik

Melekat pada Tuhan Yesus


Tidak ada yang mustahil Mukjizat itu Nyata Episode ke-391

Yohanes 15:1-6

Pokok anggur yang benar

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Konsep pengusaha ada dalam diri Tuhan Yesus: Ia mengatakan Allah adalah Pengusaha, Owner dari bisnis kebun anggur. Tuhan Yesus adalah Pokok anggur kebenaran. Kita adalah penanggung jawab pengelolaan kebun anggur itu. Tuhan Yesus mengatakan Ia adalah Pokok anggur, kita adalah ranting-rantingnya.

Kita mungkin saat ini mempunyai kekayaan, harta benda, rumah, mobil, usaha, kantor dsb, sadarilah kita hanya pengelola saja. Pemilik sesungguhnya adalah Allah.  

Ranting yang tertanam di dalam pokok anggur, akan dibersihkan Tuhan dan dipotong-Nya, supaya banyak berbuah. Hidup akan terasa kering dan hambar, jika kita tidak dibersihkan oleh Allah. Suatu hari dipotong dan dibuang ke dalam api.

Jika ranting itu tidak tinggal di dalam Pokok Anggur yang benar, maka kita akan dibuang keluar ke dalam api.

Tuhan mau dari dalam diri kita, kehidupan kita menghasilkan buah yang menyenangkan hati Allah.

Matius 25:14-18

Perumpamaan tentang talenta

25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. 25:17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Allah sebagai Owner, memberi hambanya berbeda-beda. Orang yang menerima satu talenta, tidak menghargai pemberian Allah. 

Apa yang menyebabkan seorang Kristen tidak berbuah? Tuhan tidak menuntut ibadah kita, ritual keagamaan kita, kekayaan kita disumbangkan, dsb, Ia hanya melihat apa buah yang kita hasilkan! Allah mau kita punya buah, yaitu Value Kerajaan Allah.

Kenapa orang tidak lagi bisa menghasilkan buah:

1. Tidak punya hubungan akrab dengan Allah

  • Melalui Tuhan Yesus, kita bisa menghampiri Allah. Akan tetapi hal yang indah ini, tidak dimanfaatkan. Tuhan Yesus malahan ditolak, tidak dipedulikan. Hal yang menjadi perhatian adalah harta kekayaan.
  • Ps.Apius pergi ke toko Handphone, ada jual HP yang sangat mahal harganya. Tuhan berfirman: "HP semahal itu tidak ada manfaatnya, jika tidak punya koneksi internet yang terhubung." Jadi HP semahal apa pun, kita tidak punya manfaat kalau tidak ada internet.
  • Kita mungkin bisa punya hubungan yang buruk dengan Allah, atau bahkan tidak mengenal Allah, sama dengan HP yang tidak ada internetnya. Di luar Tuhan Yesus Kristus, hidup kita tidak bisa berbuat apa-apa.
2. Manusia tidak lagi mau berharap kepada Allah

  • Orang yang hidup di zona nyaman, seringkali tidak mempunyai lagi semangat untuk hidup. Orang seperti ini tidak lagi memerlukan Tuhan dalam hidupnya. Orang ini sesungguhnya seperti ranting yang sudah terlepas dari Pokok Anggur yang benar. 
  • Kristus sudah mati di Kayu salib menebus semua orang, akan tetapi Iblis berusaha mengalihkan pandangan kita dari salib. Ia mengalihkan pandangan manusia kepada Kekayaan dunia ini. Jadi orang berharap pada harta yang dilihatnya.
  • Milikilah koneksi dengan Allah, berharap kepada-Nya, jangan kepada harta benda, orang hebat, benda benda yang kita miliki. Semuanya itu tidak ada gunanya.
Mari kita jangan terlepas dari tuntunan Tuhan, jangan lagi berharap selain kepada Tuhan. Masih ada harapan, belum terlambat untuk berbalik kepada-Nya sekarang.

Amin

0 comments:

Posting Komentar