25 Februari 2024

25 Februari


Standing on the Dry Ground

(Mukjizat yang datang dengan tantangan?)

Seri "Take a Stand" = Punya sikap 

  1. Why - Where do you stand? kenapa perlu punya sikap? 
  2. What - Choosing your Battle - Porsi apa yang layak untuk diperjuangkan? 
  3. Who - Sure Under Pressure - tetap yakin di bawah tekanan - Tekanan itu bukan tujuan, tapi bisa jadi cara Tuhan mengeluarkan karakter Illahi.
  4. When - Standing on the Dry Ground - Mukjizat yang datang dengan tantangan.
Dua orang yang layak masuk ke tanah Kanaan dengan beriman, Yosua dan Kaleb. Mereka tidak melihat dengan kacamata jasmani.

Bangsa Israel menyeberang lautan di 'tanah kering', melewati hidup yang lama, masuk ke dalam kehidupan yang baru dalam Tanah Perjanjian.

Yosua 3:9-13 (TB)

9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu." 10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu: 11 sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan. 12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. 13 Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."14 Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai — 16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. 17 Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Bangsa Israel berjalan di tanah kering.

Pelajaran apa yang Tuhan mau sampaikan pada kita:

1. Di tanah yang kering - ingat perkataan Tuhan. 
  • Pengalaman bangsa Israel melewati suatu "near death experience", yaitu dikejar oleh Firaun. 
  • Setelah itu mereka berjalan di tanah kering, sedang air menjadi dinding di kanan kiri mereka. 
  • Pengalaman ini wajib diingat, sehingga pada masa kesusahan berikutnya, ingatlah perbuatan Tuhan yang bisa meluputkan mereka. 
Allah hidup bersama orang percaya. Sekalipun keadaan di depan mata, adalah mustahil, akan tetapi tetap bisa dilewati, dengan Mukjizat Allah. 
Sesungguhnya bangsa Israel sudah dijanjikan bahwa tanah Kanaan, Het, Hewi, Feris, Girgasi, Amori dan Yebus, akan diberikan kepada mereka. 

Ulangan 7:1 (TB) "Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,

Musa melihat secara fisik, sedangkan Yosua tidak demikian. Musa menganggap bangsa asing itu lebih banyak dan lebih kuat daripada Israel. Sedangkan Yosua tidak menganggap hal itu perlu dicatat dalam bukunya. 







Firman Tuhan:
1. Mempersiapkan keteguhan hati kita - untuk tantangan "besar" yang ada di depan 
2. Memampukan kita memiliki hikmat Tuhan - agar setiap tindakan keputusan, respons kita sejalan. 

Lihatlah perbedaan orang yang:
1. Pikirannya dipenuhi firman
dan
2. Pikirannya kosong. 


Ada firman Tuhan, untuk setiap tantangan:
- Ketika bertemu dengan masalah, ada firman yang melawannya. 

Semakin lama dan banyak dengar firman Tuhan, semakin jelas gambaran Tuhan Yesus dalam hidup kita. Karakter firman itu harus jadi karakter kita. 

Orang yang melekatkan diri dengan firman bisa menjadi orang yang lemah lembut. 

Sama seperti kehadiran Tabut Perjanjian di depan mereka, maka segala masalah yang menghadang, dihalaukan. 

Yosua 3:11-13 (TB)

11 sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan. 12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. 13 Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."

Jangan samakan posisi kita dengan Tuhan, Allah tidak ada di Dimensi yang sama dengan manusia.
Allah membuka jalan di saat tidak ada jalan. God will make a way, where there seems to be no way. 

3. Andalkan Tuhan

Ada seorang ibu tunggal, tidak punya penghasilan cukup. Ia mengandalkan Tuhan, apapun yang dia khawatirkan hanya ia serahkan kepada-Nya. Ia terbukti bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus dan bisa hidup dengan layak. Bagi Tuhan selalu ada terobosan.
Jangan putus asa!!
Amin.

0 comments:

Posting Komentar