21 Februari 2024

21 Februari 2024





https://www.pexels.com/photo/happy-affectionate-family-4609033/ Bekerja keras bagi Tuhan

Allah adalah pencetus dasar ide pembangunan Keluarga. Di Kitab Kejadian, Allah memandang Adam dan berfirman, "Tidak baik bagi manusia jika seorang diri saja". Adam dibuat tidur, dari rusuknya diambil dan dibentuk Hawa istrinya. Itulah awal pembentukan Keluarga.

Mengapa banyak yang gagal berkeluarga:

1. Tidak paham makna dasar berkeluarga

  • Jika berkeluarga hanya didasarkan pada cinta dan gejolak nafsu, maka keluarga itu getas dan ringkih. 
  • Keluarga Kristen ada perintah dan pedoman berkeluarga dari Tuhan sendiri. Firman Tuhan harus menjadi dasar pedoman keluarga. Setiap hari keluarga harus berkumpul untuk membahas firman yang menjadi pedoman bagi mereka.

2. Egoisme dan Kekerasan

  • Orang yang diisi dengan Egoisme dan kekerasan, ujungnya hancur.

3. Tidak bisa mengatur Prioritas buat keluarga

  • Waktu bertemu yang terbatas, tidak jaminan mengurangi keakraban antar anggota keluarga. 
  • Seorang Ayah mungkin tidak bisa pulang cepat dari kantornya, atau bahkan bekerja di luar kota, tetapi tidak berarti lantas keluarga tidak bisa akrab dan mesra. 
  • Sesungguhnya kualitas pertemuan, di waktu yang sempit itulah yang harus diatur.

4. Komunikasi yang buruk, antar anggota keluarga

  • Kasih dan pengertian sudah mulai ditinggalkan. Yang ada miskomunikasi saja.

2 Samuel 7:18-29

Doa syukur Daud

7:18 Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? 7:19 Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH. 7:20 Apakah yang dapat dikatakan Daud kepada-Mu lebih lagi dari pada itu. Bukankah Engkau yang mengenal hamba-Mu ini, ya Tuhan ALLAH? 7:21 Oleh karena firman-Mu dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukannya kepada hamba-Mu ini. 7:22 Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami. 7:23 Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Nya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat bagi mereka, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dan para allah mereka dari depan umat-Nya? 7:24 Engkau telah mengokohkan bagi-Mu umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka. 7:25 Dan sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu. 7:26 Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam ialah Allah atas Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu. 7:27 Sebab Engkau, TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu. 7:28 Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu. 7:29 Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya."

Apa hal yang harus diingat dalam mengelola keluarga kita:

1. Keluarga kita diberikan Tuhan bagi kita

  • Kita harus menyadari bahwa Istri dan anak-anak kita adalah titipan Tuhan. Mereka bukan milik kita, mereka itu milik Allah yang dititipkan buat kita. Kita harus pelihara dan jaga sebaik-baiknya.

2. Lupakan hak kita dan fokus pada kewajiban bagi keluarga kita

  • Banyak keluarga yang akhirnya pecah, hanya karena memperjuangkan hak masing-masing. Itulah kekeliruan yang terbesar.
  • Masing-masing anggota keluarga harus fokus pada kewajiban masing-masing dan tidak mempersoalkan hak yang kita seharusnya dapatkan. Itu akan diberikan oleh Allah, setelah kita mengerjakan tanggung jawab kita dengan baik.

3. Jangan sibuk mengubah pasangan kita, terima ia sebagaimana adanya 

  • Kita harus bisa menerima pasangan kita apa adanya. Jika kita melihat kesalahannya, maka doakan dan beritahu dengan kasih.

4. Selesaikan segala masalah yang terjadi dengan dasar kasih

  • Kasih harus menjadi dasar dalam keluarga, bukan ego. Kita harus bisa mengatasi masalah bersama-sama bukan saling bersaing atau bertentangan.
Amin

0 comments:

Posting Komentar