03 Februari 2024

03 Februari 2024




Jangan kamu khawatir 

Tiada yang mustahil, Mukjizat itu Nyata Ep.343 - RPK FM 

Lukas 12:22-34

Hal kekuatiran

12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. 12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. 12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! 12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? 12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? 12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! 12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. 12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. 12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. 12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. 12:33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. 12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. "

  • Jemaat yang mendengar adalah orang yang cukup kaya, akan tetapi dikuasai kekhawatiran. Orang kaya juga bisa khawatir, tidak hanya orang miskin.
  • Masalahnya kekhawatiran itu sangat menguasai dan mendominasi. Orang itu menutupi pengertian akan Kerajaan Allah.
  • Bahasa Yunani Khawatir = Merinau = Takut menghadapi apa yang belum terjadi.

Ada beberapa hal untuk kita pelajari:

  1. Khawatir membuat iman tidak bertumbuh
  2. Kekhawatiran tidak akan mengubah posisi seseorang
  3. Khawatir menyebabkan kita tidak mengerti tentang firman Tuhan 

Jenis kekhawatiran yang sering terjadi:

1. Khawatir akan segala kebutuhan hidup

  • Banyak orang yang sudah punya uang banyak, tetapi khawatir tentang kebutuhan hidup. Aneh. Ini juga menyebabkan korupsi terjadi.

2. Khawatir hidup jadi miskin

  • Orang takut jadi miskin, sehingga berbuat jahat.
  • Ada Koruptor yang dijatuhi hukuman penjara, kemudian hartanya disita pemerintah. Istrinya mengatakan, "Kami sudah capek hidup miskin, tolong jangan jadikan kami miskin lagi".

3. Khawatir akan masa depan

  • Masa depan kita dan anak kita, sudah dijamin oleh Tuhan Yesus Kristus. Itu bukan bohong, yang menjamin itu adalah Allah semesta alam.

Janganlah khawatir, Allah memelihara: 

1. Melihat burung di udara, lihat bunga rumput yang indah

  • Semua Tuhan pelihara dan jaga. Apalagi kita dijaga dan disayang oleh Tuhan.

2. Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya

  • Allah menunjukkan kepada Nabi Elia, bahwa di tengah-tengah orang Israel yang murtad, masih ada orang yang miskin tetapi percaya kepada Allah.
  • Janda itu membuktikan bahwa imannya tidak salah. Ia mengorbankan nyawanya bagi Nabi Elia, makanya Allah membalas perbuatannya.

3. Menabur untuk Kerajaan Allah

  • Orang yang tidak suka mempersembahkan uangnya buat Gereja, bisa saja karena takut miskin. Padahal Allah justru mengajar untuk memberi.

Lukas 12:33 

Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.

Amin

0 comments:

Posting Komentar