05 Januari 2024

05 Februari 2023



Orang yang Keras Hati 

Orang Keras hati bisa saja sudah melayani Tuhan, tetapi tidak mungkin bisa bertobat. Hatinya keras dan menolak firman. Ia tersesat. Hidupnya berputar-putar di tempat dan akhirnya binasa.

Orang keras hati itu bodoh, karena sesungguhnya ia:

1. Tersesat

  • Jangan keraskan hati kita, karena itu akan rugi sendiri dan akan tersesat.
  • Orang yang mengeraskan hati, dari dulu ikut Tuhan begitu begitu saja. Tidak bertumbuh. Mengapa? karena mengeraskan hati terhadap firman Tuhan. Ingatlah raja Saul, yang keras hati, akhir hidupnya menyerahkan dirinya kepada kuasa kegelapan.

2. Akan kehilangan banyak berkat dalam hidupnya

  • Jika kita mau merendahkan diri, maka Allah akan memberkati berlimpah. 
  • Kita harus alami mukjizat dan kasih karunia Tuhan dengan belajar dengan tulus hati dan jangan mengeraskan hati

3. Hidupnya jadi bersikap bodoh

  • Mendengarkan firman Tuhan tapi tidak melakukannya. Berdosa tidak minta ampun. Akhirnya jalan hidupnya di luar rancangan Allah.

4. Orang itu akan jadi mangsa empuknya iblis

  • Mudah sekali tersinggung dan keluar dari gereja. Mudah Terbujuk iblis.
  • Sumber masalah di gereja.
  • Membawa masalah di rumah tangga nya.
Sebaliknya dari orang yang keras hati, adalah jika mau tulus dan rendah hati, bisa dijamah Tuhan dan dicurahkan berkat.

Keluaran 6:27--7:13

6:27 (6-26) Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan Harun.
Musa menghadap Firaun
6:28 (6-27) Pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di tanah Mesir, 6:29 (6-28) TUHAN berfirman kepadanya: "Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala yang Kufirmankan kepadamu." 6:30 (6-29) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?" 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. 7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya. 7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. 7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. 7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka." 7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka. 7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun. 7:8 Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 7:9 "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular." 7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular. 7:11 Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. 7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. 7:13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.

Hati Firaun dikeraskan Tuhan hingga tidak mendengar suara-Nya, mengapa demikian?

  1. Respons Allah atas sikap Firaun
  2. Kesempatan membuktikan tanda-tanda Mukjizat lebih dahsyat lagi
  3. Jika orang itu buka hati Allah mau masuk
  4. Bukti keseriusan Allah bagi anaknya yang membuka hati
Amin

0 comments:

Posting Komentar