20 Januari 2024

20 Januari 2024



Minder

Kita bukan orang yang hina lagi, kita sudah ditebus dari lumpur dosa, sekarang kita bukan lagi hamba dosa. Kebanggan kita sebagai orang Kristen, bahwa Keselamatan kita dibarengi dengan perubahan status yang luar biasa: dari orang biasa, menjadi anak Raja. Kita tadinya hina dina, menjadi penuh kemuliaan.

Kita harus menanggapinya dengan sikap:

1. Kita bukan orang berdosa

  • Kita sudah bukan orang berdosa

2. Ucapan syukur

  • Jaga diri sementara kita mengucap syukur, harus hidup dengan kekudusan. Hindari segala perbuatan jahat dan kegelapan.

3. Bekerja bagi Tuhan

  • Bekerjalah bagi Tuhan, di ladang Tuhan.

4. Semangat yang menyala, menjadi berkat buat orang lain

  • Kita sudah ditebus Tuhan, jadi balaslah kebaikan Tuhan dengan menjadi berkat buat Tuhan.
Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program Ke 
"Minder"

2 Samuel 9:1-8

Daud dan Mefiboset

9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan." 9:2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku." 9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya." 9:4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar." 9:5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar. 9:6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku." 9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku." 9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"

Kalau dipikir Mefiboset yang cucu dari raja Saul, harusnya ia menjadi keluarga kerajaan, tetapi kenyataannya ia tinggal menumpang di rumah orang. Raja Daud dengan hati yang besar, merendahkan diri mau memperhatikan keturunan raja Saul yang telah berusaha berkali-kali membunuh Daud. Tetapi Daud tidak dendam, bahkan ia mau menunjukkan perhatiannya kepada Mefiboset yang anak dari Yonatan bin Saul.

Perasaan Mefiboset yang minder, ia merasa sebagai anjing mati. Bayangkan ada orang yang sesungguhnya Keluarga Kerajaan, tetapi hidupnya sebagai orang yang hina dina.

Allah begitu baiknya, mengutus raja Daud untuk memperhatikan kehidupannya.  


Allah tidak senang kepada orang minder, karena:

1. Tidak menghargai anugerah Allah dalam diri kita

  • Kita tidak boleh minder karena Allah ada di dalam kita. Allah sudah bekerja dalam kehidupan kita, berdasarkan anugerah yang selalu dicurahkan bagi kita setiap saat.

2. Masalah kecil dibesar-besarkan

  • Merasa masalahnya besar, padahal di hadapan Allah, tidak ada masalah yang terlalu besar. Ia tidak bisa melihat Allah dalam kehidupannya.

3. Tidak bisa maju-maju

  • Orang ini hidupnya di masa lalu. Mengingat kesalahan dan kerugian di masa lalu, sehingga tidak bisa melihat pekerjaan dan anugerah Allah dalam kehidupannya masa kini. 

4. Tidak berbuat hal positif

  • Roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini
  • Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar 1  dari pada roh yang ada di dalam dunia.  

Amin

0 comments:

Posting Komentar