01 Desember 2023

01 Desember 2023



Menjadi yang terpilih oleh Tuhan 

Matius 22:1-14

Perumpamaan tentang perjamuan kawin
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Mendapat undangan langsung dari seorang Raja, pastilah orang itu adalah orang yang terpandang atau punya kedudukan dan kekayaan. Akan tetapi belum tentu orang tersebut mempunyai hati yang menghormati Rajanya. Terbukti dari kisah di atas, undangan raja yang diberikan kepada mereka, tidak digubris, bahkan diundang kali yang kedua, pun tidak juga mau datang.
Satu pelajaran yang dapat kita ambil dari sini, adalah bahwa seseorang yang sudah dipercaya menjadi orang hebat atau punya kedudukan yang tinggi, tidak boleh melupakan bahwa di atas mereka sesungguhnya masih ada yang di atasnya lagi, yaitu raja mereka. 
Raja itu mengundang lagi kali ke dua, akan tetapi di sini baru terlihat kejahatan rakyat dari Raja itu, mereka bukan hanya tidak menghormati undangan Raja itu, tetapi juga berbuat jahat yaitu membunuhi pelayan Raja itu. Jadi apa yang Raja perbuat: Ia mengundang Siapa saja untuk ikut dalam Pesta Perjamuan Kawin Putra Mahkota. 
Perhatikan tafsiran dari bacaan di atas, yaitu orang yang diundang Raja itu, adalah Bangsa Israel, mereka begitu jahatnya, sehingga tidak mau menganggap Raja pencipta pemilik Alam Semesta ini. Alangkah mengerikannya bangsa Israel bukan hanya menolak Kabar Baik yang diberitakan oleh para Nabi, tetapi bahkan Tuhan Yesus sendiri mereka bunuh.
Itulah kejahatan yang mereka lakukan sehingga akhirnya kita umat yang tidak diundang, menjadi diundang masuk dalam Pesta Perjamuan Kawin itu.
Akan tetapi kisah belum berhenti di situ, perhatikan bagian akhir dari kisah di atas: Raja itu menghukum seseorang yang masuk dalam Perjamuan Kawin itu, TANPA MEMAKAI PAKAIAN PESTA. Sedemikian semua orang yang dipanggil tetapi tidak semua layak mengikuti Perjamuan tersebut. 

Apa itu Pakaian Pesta yang dimaksud dalam kisah di atas?

Wahyu 19:8

Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

Dalam hal ini Perjamuan Kawin Putra Mahkota itu adalah Kerajaan Allah di mana semua orang diizinkan Tuhan masuk ke dalamnya, tetapi mempunyai suatu syarat, yaitu minimal hidup dalam kekudusan, menjaga kelakuan bersih seperti memakai kain lenan halus yang putih bersih.
Bagaimana kita bisa menjaga hidup kita bersih?

Mazmur 119:9

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Apakah kita sudah mengerti tentang ayat bacaan di atas? Menjaga kelakuan kita sebagai manusia yang mudah tergelincir, hanyalah dengan menjaga sesuai firman Tuhan. Artinya, kita harus rajin berdoa, rajin membaca firman Tuhan, mempelajari firman, bersekutu dengan saudara seiman, dan melaksanakan firman Tuhan sesuai kehendak Allah, yaitu menjadi pemberita injil.

Amin. 

0 comments:

Posting Komentar