02 Desember 2023

02 Desember 2023



Hidup bertanggung jawab


Matius 17:24-27

Yesus membayar bea untuk Bait Allah
17:24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" 17:25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" 17:26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. 17:27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

Matius 22:15-22

Tentang membayar pajak kepada Kaisar
22:15 Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. 22:16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. 22:17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" 22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa satu dinar kepada-Nya. 22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" 22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." 22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.

Dari kedua bagian ayat bacaan di atas, kita dapat mengamati bahwa tercatat ada dua kali Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya terkait dengan masalah dengan Pajak Negara. 

Kejadian yang pertama diketahui bahwa Tuhan Yesus dipertanyakan oleh petugas pajak, apakah Ia dan murid-murid-Nya membayar pajak. Sebelum Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus, Ia langsung menyuruh murid-murid-Nya mengambil uang dari mulut ikan yang ditangkap, sesuai jumlah yang dibutuhkan. 

Tuhan Yesus sengaja menunjukkan dengan cara yang ajaib, dengan tujuan adalah mengajar orang di situ, bahwa TUHAN Allah sanggup memberi dan menyediakan segala kebutuhan mereka, dengan cara-cara yang ajaib. 

Dari kejadian ke dua, Tuhan Yesus mengetahui bahwa mereka mau menjebak-Nya dengan mempertanyakan masalah pilihan-Nya mengenai pembayaran pajak. 

Jika dikatakan bahwa ia akan membayar pajak, maka berarti Tuhan Yesus tunduk dan tidak berdaya terhadap kuasa dari bangsa Romawi yang menjajah mereka, padahal banyak orang yang berharap bahwa diri-Nya adalah Mesias yang membebaskan mereka dari penjajah. 

Sebaliknya, jika dijawab bahwa Ia hanya memberikan persembahan kepada Bait Allah saja, maka ucapan-Nya itu akan dipakai untuk mendakwa-Nya sebagai pembangkang pemerintah dan bisa membawanya kepada masalah berat, yaitu penghindaran pajak negara.

Kita saksikan bersama bahwa jawaban Tuhan Yesus menunjukkan hikmat-Nya yang tidak terselami orang banyak, yaitu ia mengajar mereka semua untuk tetap patuh kepada TUHAN dengan memberikan persembahan, namun di sisi lain, tetapi wajib menunaikan tanggung jawab mereka membayar pajak. Hal ini membuat semua yang ingin menjebak-Nya menjadi terheran-heran akan jawaban-Nya.

Jadi inti dari perkataan Tuhan Yesus adalah, sekalipun Ia mengajarkan hal-hal rohani yang bersifat kekekalan, sekali-kali jangan ada seorang pun yang melupakan peraturan dan ketetapan negara, yang mengatur mereka sebagai warganegara di tempat mereka berada. Itulah wujud tanggung jawab Tuhan Yesus mengajarkan hal yang benar bagi umat-Nya yang dikasihi-Nya. 

Amin.

0 comments:

Posting Komentar