17 Oktober 2023

17 Oktober 2023




Umur Manusia

Kejadian 6:1-13

Kejahatan manusia

6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." 6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, 6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Riwayat Nuh

6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 6:10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. 6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. 6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

Tidak mudah dipahami Nuh bisa tetap setia melaksanakan pembangunan Bahtera Raksasa yang diperintahkan Allah. Berapa lama Nuh membangunnya hingga banjir datang? 120 tahun!! Bayangkan, betapa seluruh energinya, seluruh kekayaannya diberikan hanya untuk membangun Bahtera tersebut. Bisa jadi selama pembangunan tersebut, Nuh diejek oleh orang-orang. Bagaimana tidak, lazimnya orang membangun Bahtera di tepi laut atau tepi danau/sungai, ini Nuh membangun di atas gunung yang tinggi dan dingin. Betapa penderitaan yang dialami Nuh.

Apa yang menjadi kekuatan Nuh, sehingga ia bisa bertahan dan menyelesaikan Bahtera itu?

1. Mengamalkan ajaran takut akan Tuhan dari Kakeknya dan Ayahnya

Lamekh ayah Nuh adalah anak dari Metusalah, yang adalah anak Henokh. Henokh adalah orang yang dekat dengan Allah sehingga tidak meninggal dunia, melainkan diangkat ke Surga secara tubuh.

Anak kita harus diajar dalam Firman Tuhan, sehingga ia bisa menerima Allah sebagai Tuhannya. Umur kita berapa lama di bumi? Jangan sampai kita tidak sempat mendidik anak kita untuk takut akan Tuhan.

2. Nuh hidup saleh, ia memiliki komitmen dalam hidup

Ia begitu komit terhadap perintah Allah. Ia menyembah kepada Allah. Pembuatan Bahtera adalah lambang kesetiaan dalam melaksanakan Pemerintahan Allah. Banyak orang tidak mau tunduk kepada Allah. Nuh taat dan komit kepada Allah. Tidak ada yang bisa menggoyahkan hidupnya.

Di hadapan Keluarganya, ia harus bisa memberi keyakinan bahwa apa yang dilakukannya itu adalah benar. Bisa jadi keluarganya mulai ragu waktu setahun tidak hujan, 10 tahun tidak hujan, 100 tahun tidak hujan, tetapi ini 120 tahun. Luar biasa, betapa keluarga Nuh tidak meninggalkannya, berarti keluarganya pun taat akan Tuhan.

Kita pun harus punya suatu kepercayaan yang penuh pada Allah. Milikilah pengharapan yang utuh dan teguh kepada Allah. Jangan goyah. Suatu hari Allah akan menyatakan kepada kita segala yang direncanakan-Nya.

Amin.

0 comments:

Posting Komentar