15 Oktober 2023

15 Oktober 2023



Simplicity in Life

Matius 6:28-31 (TB)

28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Kita tidak melihat bahwa Allah mengubah manusia supaya tidak perlu pakaian, tidak perlu makan atau minum, akan tetapi Allah mengatakan kita tidak perlu khawatir akan hal-hal itu. Ini menggambarkan, pikiran kita untuk tetap berada dalam keadaan "Sederhana". 

Orang yang masih memikirkan penghidupan jasmaniah, tidak akan mencapai tingkat tertinggi dalam hidup. 

Jika orang itu mengandalkan kesuksesan atau kepuasan jasmani atau duniawi saja, maka 

Kita jangan pernah berfikir akan mencari kekayaan di dunia ini. Mengapa? 

Kekayaan dunia ini mengalihkan fokus kita dari Allah. Kita akan mencintai uang itu lebih dari mengasihi Allah. Semakin kita kaya, semakin kita menjadi kikir. Mengapa demikian? 

Zaman ini susah mulai trend baru: Orang mulai malas menikah dan bertanggung jawab atas keluarganya. Mulailah robot menjadi harapan yang sangat dinanti-nantikan orang banyak, sebagai pengganti "pasangan hidup", yang banyak tuntutan nya. Orang Jepang sudah mulai malah menikah. Mereka mulai mau hidup bersama robot. Robot tidak akan protes tidak perlu berdebat tidak akan mengatur. Ia penurut. 

Hidup Kristen hidup sederhana, bukan berarti kita kembali ke zaman batu. Akan tetapi kita hidup yang tidak berfikir terlalu kompleks dan rumit. Sederhana saja: BERGANTUNG PADA TUHAN!! 

Apa penyebab hidup kita materialistis:

  1. Mencari kebahagiaan
  2. Penerimaan Sosial
  3. Kepuasan/kecukupan

Hidup yang kompleks:

  1. Tertekan, 
  2. Terburu-buru 
  3. Sesak nafas
  4. Terbelenggu
  5. Berlomba
Ada keluarga yang kaya raya, tetapi tidak harmonis. Mengapa? Setiap afterworks ia selalu hidup punya kebiasaan pulang larut malam, menikmati sosial status dengan teman-teman nya. Sementara untuk keluarga, ia merasa tidak perlu terlalu banyak memberi waktu. Akhirnya istri dan anaknya dimanja dengan kekayaan dan bukan kasihnya. 
Bandingkan, mana lebih penting? 
1. Benda or relationship? 
2. Validasi or Ketenangan? 
3. Kuasa or Kasih?

Ps. John suatu ketika memutuskan untuk keluar dari suatu perusahaan. Ia berangkat pagi anaknya belum bangun, pulang anaknya sudah tidur. Tahu-tahu anaknya sudah besar. Ia memutuskan untuk mengutamakan kasih pada keluarga daripada kepada pekerjaan nya. 










Tuhan membuat bunga bakung di padang rumput, jauh lebih indah daripada pakaian Salomo di dunia ini.
Tuhan membandingkan itu sebagai suatu analogi agar kita tidak terlalu memusingkan kebutuhan kita. Allah jaminannya. Kita hanya perlu mencari Kerajaan Allah, sisanya urusan nya Tuhan. 

Ayo berkompetisi, berjuang untuk mengenal Allah. Jangan berkompetisi, berjuang mencari uang. Kompetisi kita seringkali tidak tepat sasaran. 

Uang yang banyak pasti menyenangkan, tetapi apa yang menyenangkan itu belum tentu benar. Belum tentu orang yang kaya raya itu pasti senang. Bisa saja di dalam hatinya kosong. Jangan disangka orang itu pasti sukacita dan bahagia. Bisa saja ia hidupnya khawatir. Kaya raya tapi tidak bisa tidur. Buat apa? 
Pejabat yang kaya raya, akhir hidupnya mendekam di Penjara karena korupsi. Buat apa?
Salomo menulis tentang kesia-siaan. Ia orang terkaya di dunia saat itu. Tapi ia mengatakan segala sesuatu adalah sia-sia. Karena segala hal yang di dunia ini adalah sia-sia jika tidak berada di dalam Tuhan! 

Jangan sampai karier kita membuat kita meninggalkan Tuhan. Buat apa? Mendapatkan harta, tapi kehilangan Tuhan. Whattt?? 
Kerjakan apa saja yang Tuhan berikan dengan bersungguh-sungguh. Allah akan berikan segala yang kita perlukan. 

Matius 6:19-21
Jangan mengumpulkan harta di bumi. Khawatirnya kita hati kita terikat pada harta itu. Tidak memikirkan bahwa harta itu miliknya Allah. 

Nilai uang semakin lama semakin turun. Inilah makanya kita tidak boleh menggantungkan diri pada harta kita. Fokus kita pada PEMILIK SEJATI semua harta kita. Kita ini harus sadar, pemilik harta kita bukan kita. Pemilik harta benda kita adalah Allah. Bahkan hidup kita pun milik Allah. 

Hidup kita terlalu berharga daripada mengejar sesuatu yang tidak kekal. Kita hidup tidak perlu mengejar yang sifatnya fana dan tidak kekal. Buat apa? Kita mati tidak bawa apa-apa ke dunia ini. Kita mati pun juga tidak bawa apa-apa. 

Matius 6:31 (TB)  Sebab itu janin ganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Kita jangan khawatir soal apapun juga. Kebutuhan kita disediakan Allah. 




Amin. 

0 comments:

Posting Komentar