02 Oktober 2023

01 Oktober 2023



Yohanes 2:1-11 (BIMK)

1 Dua hari kemudian ada pesta kawin di kota Kana di Galilea, dan ibu Yesus ada di sana.2 Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya diundang juga ke pesta itu.3 Ketika anggur sudah habis, ibu-Nya berkata kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur."4 Yesus menjawab, "Ibu, jangan menyuruh Aku. Belum sampai waktunya Aku menyatakan diri."5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Lakukan saja apa yang dikatakan-Nya kepadamu."6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk keperluan pembasuhan menurut adat Yahudi. Tempayan itu masing-masing isinya kira-kira seratus liter.7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, "Isilah tempayan-tempayan itu dengan air." Mereka mengisinya sampai penuh.8 Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Sekarang ambil sedikit air itu dan bawalah kepada pemimpin pesta." Mereka membawa air itu kepada pemimpin pesta,9 dan ia mencicipi air yang sudah berubah menjadi anggur. (Ia tidak tahu dari mana anggur itu, hanya pelayan-pelayan yang menuang air itu saja yang tahu.) Maka pemimpin pesta itu mendekati pengantin laki-laki,10 lalu berkata kepadanya, "Biasanya orang menghidangkan anggur yang paling baik lebih dahulu dan kalau para tamu sudah puas minum, barulah anggur yang biasa. Tetapi Saudara menyimpan anggur yang paling baik sampai sekarang!"11 Itulah keajaiban pertama yang dilakukan Yesus. Ia melakukan itu di Kana di Galilea. Dengan tanda itu Ia menunjukkan keagungan-Nya. Maka pengikut-pengikut-Nya percaya kepada-Nya.

Bagaimana bisa hidup percaya diri di masa yang tidak menentu ini

Ada 5 pelajaran:

1. Percaya pada penyediaan Tuhan

Ada 6 tempayan yg berada di ruangan itu. Itu sangat cukup buat semua tamu yang hadir. Allah menyediakan sangat sangat cukup bagi kita. Dalam kehidupan kita Tuhan menyediakan pada waktu yang tepat. Tidak perlu kita khawatir kalau berbicara penyediaan Tuhan ini. Matematika nya menurut kita 100lt = 900 botol anggur. Untuk tamu itu sangat sangat cukup. 

Kita tidak perlu khawatir mengenai kebutuhan kita. Kita akan dicukupi oleh Tuhan. Mengapa Tuhan Yesus pakai 6 tempayan itu? Kenapa nggak pakai cara hujan anggur?

Allah mau ajarkan kita tidak perlu menunggu Mukjizat yang aneh aneh, padahal Allah mau kita siapkan struktur nya supaya Allah bisa kerja. 

Manusia diciptakan sebelumnya disiapkan strukut nya dulu, baru dihembuskan nafas kehidupan Allah. 

Allah waktu Nuh menciptakan air bah, tapi sebelumnya Tuhan buat struktur Bahtera dulu untuk menyelamatkan Nuh dan Keluarganya. Ia menyelamatkan Nuh, sebelumnya Ia menunggu 120 tahun sebelum Nuh selesai buat bahtera itu. 

Allah juga menunggu Bait Allah dibuat dulu 46 tahun di Yerusalem, sebelum Allah menempati Bait Allah itu. 

Dalam tubuh kita ini ada struktur yang lengkap dan Allah bekerja dalam tubuh kita supaya bekerja dengan lengkap. 

Jadi bagaimana struktur kehidupan kita saat ini? Apakah strukut kita siap menerima berkat dari Allah. Apakah siap jika Allah mencurahkan berkatnya yang berlimpah? 

Seperti kita menyediakan minum untuk orang, tidak mungkin kita sajikan air tanpa wadah. Itu perlu diberi wadah. Kita harus menyiapkan dulu struktur untuk menampung nya. 

Kalau Tuhan siapkan berkat 200 Lt, tapi kita cuma punamya struktur 10 Lt. Mana bisa? 

Kadangkala kita menunggu berkat Tuhan, padahal Ia lah yang menunggu kita siapkan struktur buat menampung berkat Tuhan. 

Ada seorang janda nabi, ia mau ditolong Tuhan lewat Mukjizat. Ia diminta siapkan tempayan sebanyak-banyaknya. Ia pinjam pinjam ke mana-mana sampai dapat banyak. Semua itu menampung minyak dn begitu tempayan nya habis, minyak nya berhenti mengalir. 

Biarkan kita tidak khawatir tentang masa depan kita, hanya kita hanya percaya pada penyediaan Allah. 

Ada dua hal yang perlu kita siapkan dalam berfikir:

1. Struktur kognitif - bagaimana kita berfikir tentang sesuatu. Kita memikirkan sesuatu yang baru.

2. Struktur secara konseptual - keluarga seperti apa yang mau kita bentuk, tidak punya gambaran, bagaimana Allah mau bentuk itu. Allah mau kita bentuk sistem yang kita rancang.


2. Rest in god's Timing = My hour has not yet come...

Implikasinya adalah ada waktu Allah untuk memenuhi kebutuhan kita. Apapun yang kita siapkan mungkin buru-buru. Tetapi Allah mau kita menyiapkan semua sesuai dengan teratur dan tertata baik. 

Ada orang yang masak sesuatu makanan harus 12 jam baru matang, tetapi kita maunya 30 detik saja matang. Apa jadinya kalau kita paksa? 

Ada waktu Kairos = waktunya Tuhan yang tepat. Petani tidak bisa buru-buru. Ia harus mengetahui musim tanam nya. Ibu yang hamil juga harus tunggu 9 bulan sebelum lahir. 

Tuhan tidak menunjukkan kepada semua orang pada awalnya, tetapi sampai pada satu peristiwa yaitu Yohanes pembaptis di bunuh dengan dipenggal. Yohanes itu dibunuh dulu, baru Yesus bisa muncul sepenuhnya.

Ada peristiwa yang harus terjadi dulu baru sesuatu bisa dilakukan. Kita harus punya ketahanan untuk menantikan waktu Allah.

Kita sudah terbiasa mau mendapatkan apapun semuanya dengan secepatnya, jadi sangat sulit menanti sesuatu. 

Waktu pemenuhan Tuhan 

3. Percaya lah pada apa yang menurut Tuhan terbaik

Waktu pelayan-pelayan mencedok air itu mereka membawa ke pemimpin pesta, dan ia kaget bahwa menyediakan anggur yang sangat baik hingga akhirnya. Tuhan Yesus hanya punya Anggur yang TERBAIK!!

Bisa saja dalam kehidupan kita, apa yang kita miliki itu bukan yang terbaik menurut dunia, tetapi menurut Tuhan, itu yang terbaik BUAT KITA. 

Roma 8:32 (BIMK) Anak-Nya sendiri tidak disayangkan-Nya, melainkan diserahkan-Nya untuk kepentingan kita semua; masakan Ia tidak akan memberikan kepada kita segala sesuatu yang lainnya?

4 Learn to rejoice in God's Grace

Ada tempayan yang digunakan menyimpan air untuk membersihkan diri tamu. Kalau ada 6 tempayan, sepertinya itu keluarga imam. Mereka patuh membersihkan diri sesuai aturan Musa. Tuhan bisa pakai tempayan itu untuk melakukan Mukjizat buat pesta itu.

Air Penyucian yang dipakai dari tempayan itu, dipakai untuk menjadi Anggur. Ini gambaran Anggur baru yang menyucikan orang yang menerima Anggur dari Allah. Kita sudah disucikan dengan Anggur yang dicurahkan dalam Perjamuan Kudus.

Kalau kita ingat bahwa Allah bukan memberkati kita bukan karena kita baik, tetapi kita diberkati karena Allah kita Baik. 

Bersukacita dalam Anugerah Allah. Jangan lihat diri kita, tapi lihatlah Kristus yang sudah memperbaiki hubungan kita dengan Allah. 

Kita sekarang bisa hidup dengan percaya diri, bahwa kita diberkati. 

5 Belajar mengikuti pimpinan Allah

Ibu Yesus menyuruh pada Pelayan pelayan, untuk mematuhi apa saja yang Tuhan Yesus perintahkan. Ini yang sulit. 

Kita juga harus mematuhi segala perintah Allah bagi kita. Allah mau kita mematuhi perintah yang Tuhan sampaikan tanpa memilih. Semua harus dilakukan tanpa protes. 

Ps. Paul hanya punya $100 di dompet nya waktu ia pergi ke Singapore. Ia beli kartu MRT $20, sisa $80. Ia pergi ke Gereja dan berikan semuanya ke hadapan Tuhan. Dan 24 tahun sampai sekarang Allah tidak pernah membuat dirinya tidak punya. Semua dicukupi.

Jadi kita harus percaya sepenuhnya bahwa Allah akan berikan segala kebutuhan kita tepat pada waktunya. Kita bisa bersukacita bagiNya.

Renungan:

1. Apakah struktur kita sudah siap? Apakah di masa penantian ini kita membangun struktur kita? 

2. Apa yang Tuhan mau dari kita, jangan apa yang kita mau dari Tuhan. 

Kita sedang berpartisipasi dalam Mukjizat yang akan diadakan-Nya dalam kehidupan kita. 

Bayangkan kalau kita jadi pelayan di rumah itu. Kita disuruh isi 6 tempayan itu dengan air. Lalu kita disuruh cedok le Pemimpin Pesta itu. Rasanya pasti deg degan tidak karuan. Hingga pemimpin itu minum, maka air itu berubah jadi Anggur. 

Itulah kesederhanaan tentang Patuh akan perintah. 

Amin.

0 comments:

Posting Komentar