12 Oktober 2023

12 Oktober 2023



God Unlimited

Dalam keluarga, pekerjaan, lingkungan, pergaulan dll, selalu akan ada kemungkinan terjadi konflik perbedaan pendapat. Ini bisa dimitigasi dengan adanya suatu perkiraan dengan pemahaman satu sama lain.

Hal ini pun terjadi pada hubungan kita dengan Allah. Pada suatu saat kita diuji, apakah kita tetap sama? Ketahanan kita selalu diuji. Mengapa diuji? Iman tidak boleh mengecil atau mengerut, Iman itu harus bertambah besar. Iman itu harus bertumbuh, sepanjang kita mengenal Tuhan. Seperti seorang siswa yang sedang belajar, setelah belajar sesuatu itu cukup, maka ada ujian. Abraham menunggu anak setelah sekian lama, ia adalah orang yang saleh. Menurut Tuhan ia sudah cukup baik, makanya ia diizinkan ujian. Allah mau tahu cintanya Abraham bagi-Nya, dan Abraham lulus ujian.

Allah tidak terbatas, God is Unlimited:

Mazmur 139:1-24

Doa di hadapan Allah yang maha tahu

139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 139:4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. 139:5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. 139:6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. 139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. 139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. 139:11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," 139:12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. 139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. 139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. 139:19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, 139:20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia. 139:21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? 139:22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku. 139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; 139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Tuhan tahu sebelum kita bicara, apa yang mau kita ucapkan. 

Ada waktunya kita mendengar khotbah, ada waktunya kita praktik yang dikhotbahkan, ada juga waktu nanti kita akan diuji oleh Tuhan.

Allah mengetahui isi hati kita yang terdalam, ada waktunya kita juga akan diungkapkan semua rahasia. Sama seperti Daniel yang diungkapkan banyak rahasia oleh Allah. Jika kita siap setiap waktu untuk diuji seperti Daniel, maka Allah akan membuat kita lulus ujian. Jika kita lulus ujian, maka kita akan membuktikan karya Allah yang tidak terbatas.

Mazmur 139:7-8

139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

Apakah Tuhan Hadir di tempat kejahatan? Tuhan itu Roh yang tidak sama Dimensi nya dengan Dunia ini. Perhatikan kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, di dalam dapur api yang dipanaskan 7x lipat, ada Allah yang mendampingi mereka. Tubuh mereka dipindah dimensinya menjadi alam roh yang tidak dapat disentuh oleh api.

Ada kejadian yang berat, jika itu dialami oleh orang lain, kita dengan mudah menghiburnya. Bayangkan jika kejadian itu menimpa kita sendiri, masihkah kita bisa kuat? 

Allah Maha Hadir!! Allah kita "Omni presence" menjadi dasar kita bisa tetap tenang. Allah sudah berada di masa depan kita. Jangan kita pernah protes, semua Allah yang mengatur. Jika kita hidup kita pernah alami hal yang "buruk", jangan pernah protes. Ingat jika kita hidup benar hidup-Nya.

Lima Kesimpulan:

  1. Keterbatasan kita tidak mampu memahami Allah secara detail
  2. Ketidakterbatasan Allah, mampu mengetahui yang manusia tidak mampu memahaminya.
  3. Kehadirannya mampu mengatasi segala sesuatu karena Ia tidak dibatasi ruang dan waktu.
  4. Kuasa-Nya dinyatakan dalam kehidupan kita, dan selalu membuat kita terpesona.
  5. Kuasa-Nya yang tidak terbatas, mampu memberikan kita apa yang tidak pernah kita bayangkan.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar