13 Oktober 2023

13 Oktober 2023



Belajar dari Kritik yang kita terima

Doktor Yonggi Cho mengatakan, "Seribu pujian terlalu sedikit, seribu kritik terlalu sedikit". Pujian membuat orang sombong, lupa Tuhan, Ia merendahkan orang lain, sedangkan kritik itu membuat orang itu rendah, menyadari bahwa ia sesungguhnya tidak bisa apa-apa.

Kesiapan seseorang menerima Nasihat atau Kritik, sangat penting. Kita tinggal di dunia yang sangat tidak peduli nasihat. Orang yang memberi nasihat, dianggap musuh.

Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program ke 
"Nasihat"

Dua arah Nasihat:
1. Penerima Nasihat
2. Pemberi Nasihat

1 Timotius 1:3-11

Mengenai ajaran sesat

1:3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain 1:4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman. 1:5 Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. 1:6 Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia. 1:7 Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan. 1:8 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, 1:9 yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, 1:10 bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat 1:11 yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.


Perhatikan hal tentang Nasihat:

1. Nasihat harus lahir dari hati yang suci
  • Orang yang kecewa dan iri hati, seolah memberi nasihat, tetapi sesungguhnya itu adalah luapan rasa kecewa dan iri hati. Orang yang seperti ini ingin menjatuhkan orang yang dinasihati.
  • Jika kita juga dinasihati oleh orang yang seperti ini, menerima dan mengembalikan semua kepada Tuhan.
2. Nasihat harus berdasarkan pada Firman Tuhan
  • Ajaran yang dijadikan dasar memberi nasihat, tidak boleh adat istiadat, ajaran nenek moyang, itu semua belum tentu benar. Kita harus memberi nasihat yang berasal dari Firman Tuhan. pegang firman dan jalan dalam Tuhan, beri nasihat dengan firman Tuhan.
3. Nasihat tidak boleh menyakitkan dan tepat dipergunakannya
  • Ada waktu, cara, penggunaan bahasa yang tepat, akan membawa orang kepada kebenaran. Suami, Istri harus bisa belajar menasihati dengan tepat mempergunakannya.
  • Kadang isi nasihat kita sudah tepat, tetapi diucapkan di waktu yang tidak tepat, cara yang kita pergunakan menyinggung, dan bahasa yang kita pergunakan juga kasar.
Amin.



0 comments:

Posting Komentar