09 September 2023

 09 September 2023



Mengasihi dengan berkorban

Jika kita mencintai Yesus harus disertai dengan penyerahan total kehidupan kita.

Memberi Persembahan sama dengan menyembah Tuhan. Tidak bisa kita memberi Persembahan, tetapi hatinya tidak menyembah Tuhan. Persembahan sejati adalah memberikan hidup kita, waktu kita dan segala-galanya untuk melayani Tuhan.

Markus 12:41-44

12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Tuhan Yesus mengajar pengikutnya mengenai Cara yang benar dalam Memberi Persembahan. Teladan yang dipakai adalah seorang janda miskin yang memberi persembahan hanya dengan Dua Peser, Itu adalah seluruh nafkahnya.

Tuhan Yesus memberi Pelajaran tentang Persembahan: 

1. Kita wajib memberi Persembahan dengan cara yang benar

  • Janda miskin itu menghormati Allah dengan seluruh kehidupannya. Ia berikan seluruh nafkahnya. 
  • Kita Juga harus memberi yang terbaik buat Tuhan, yaitu memberi persembahan dengan seluruh hati yang mengasihi Tuhan, bukan dengan terpaksa. Allah akan berkati berlipat kali ganda.
  • Tanda kita terikat pada janji Tuhan saja, waktu kita berani berkorban bagi Tuhan, itu tanda kita terikat pada-Nya. Ingat Abraham yang rela memberikan Harta terbesar di hidupnya, yaitu Ishak yang dinanti selama hidupnya. Oleh karena hati Abraham yang memberi persembahan dengan sepenuh hati, makanya seluruh umat manusia diberkati oleh imannya.
  • Ada orang yang memberikan hartanya dengan sungguh-sungguh bagi pelayanan Tuhan. Itulah yang benar.
2. Persembahan yang benar, harus dikeluarkan dari dalam hati
  • Tuhan sangat senang menerima persembahan kita, jika kita berikan dengan hati. Itulah yang akan menjadi berkat luar biasa. Jadi orang itulah yang akan melihat kuasa Tuhan. Ia tidak akan kekurangan dalam hidupnya.
3. Besarnya Persembahan tidak tergantung pada Jumlahnya
  • Alkitab menceritakan bahwa banyak orang kaya yang memberi persembahan dari kelebihan hartanya. Rasa hati yang dirasa orang kaya itu, seperti memberi orang yang tidak ada artinya. Sementara ibu janda miskin yang memberi dengan tangisan ucapan syukur dan memberi dalam kekurangannya. 
  • Dunia ini penuh orang serakah dan egois yang ingin mendapatkan tidak mau memberi. Mari kita berubah, jangan seperti itu. Kita harus selalu memberi dengan penuh ucapan syukur dan dalam tangisan.
Amin

0 comments:

Posting Komentar