17 Juli 2023
Sukacita itu pilihan
- Banyak orang berfikir bahwa sukacita itu asalnya dari luar diri kita, tetapi Tuhan mengajarkan bahwa itu keliru.
- Sukacita itu bukan keadaan, tetapi keputusan kita sendiri.
- Selama masih di muka bumi ini, kita pasti akan terus menerus bertemu dengan masalah.
- Jangan menunggu berhasil, sukses, menang, baru akan bersukacita.
- Di dalam keterpurukan pun kita bisa tetap bersukacita, asalkan alasan kita benar.
Program ke
"Sukacita kita"
Semakin kita memandang kepada dunia ini, semakin kita sulit bersukacita. Tetapi jika kita pandang
1 Petrus 1:3-5
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
Apa alasan kita bersukacita?
1. Kita telah dilahirkan kembali
- Ay.3- Tadinya kita dilahirkan dalam benih yang fana, menuju kematian, kini kita sudah dilahirkan kembali dari Benih yang baka dan menuju kehidupan yang kekal. Hidup Kristen tidak hanya kita punya agama baru, tetapi kita punta identitas baru, yaitu warga Surga. Menyadari hal itu kita yang sudah dijadikan keluarga Kerajaan Alalh, maka tidak lagi ada alasan buat kita untuk tidak bersukacita. keadaan apapun kita tetap dapat bersukacita karena alasan tersebut.
2. Menerima bagian yang tidak dapat binasa
- Segala sesuatu di dunia ini, pasti sementara dan akan hancur. Sekalipun sekarang semuanya indah, suatu ketika zaman berubah semua pun berubah. Seorang yang naik jabatan dan banyak orang sirik dan memfitnah dirinya, sehingga jatuh terpuruk.
- Kasih setia Tuhan akan memulihkan segalanya.
3. Segala sesuatu dipersiapkan bagi kita, itu asalnya dari Surga
- Ay.4 Kita memperoleh berkat, sukacita, damai sejahtera, kebanggaan kita semuanya asalnya dari Surga, bukan dari dunia. Masakan kita masih terikat hal-hal najis di dunia ini.
- Setiap pagi kita ucapkan syukur kepada Allah karena berkatnya.
4. Dipelihara oleh kekuatan Allah
- Ay. 5 - tantangan dan tanggung jawab berat harus kita pikul, tetapi kita dipelihara oleh kekuatan Allah hingga akhirnya kita berjumpa dengan Allah suatu hari kelak. Biarlah kita tetap menguasai diri kita, hendaknya kita tetap tenang, menantikan kuasa Allah yang memelihara kita.
Amin
0 comments:
Posting Komentar