16 Juli 2023
Menjaga Hati
Tiada yang mustahil Mukjizat itu Nyata Episode ke-356
Kisah Para Rasul 5:1-11
5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." 5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. 5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." 5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Pencurahan Roh Kudus terjadi disertai dengan penghakiman di dalam Bait-Nya yang kudus. Ini terjadi karena pasangan ini mendustai Allah dan mencobai Roh Tuhan. Jangan sampai kita bermain-main dengan kesucian dan kemurnian hati. Tuhan peduli dengan hati seseorang yang memberikan persembahan kepada-Nya.
Pada zaman lalu Perez-Uza yang mau menangkap Tabut Allah, dibunuh Tuhan. Tetapi di zaman Para Rasul, hanya berdusta di dalam hati.
Episode 355 yang lalu:
2. Tidak berjuang melawan perbuatan Dosa
Episode 356
3. Tidak menjaga hati
Hati yang dikuasai iblis, itu karena hati kita tidak dijaga. Menjaga hati yang adalah jendela kehidupan. Jendela itu jangan dibiarkan terbuka begitu saja tanpa dijaga.
Yang harus dijaga adalah yang dari "dalam" diri kita ke luar, yaitu dari dalam hati yang terbuka lebar untuk siapa saja masuk, termasuk kuasa kegelapan dan iblis.
Takut akan Allah bukan karena mencinta, tapi karena ketakutan
Ay.11 Orang banyak itu makin takut kepada Allah. Ini bukan takut akan Tuhan yang sesungguhnya, tetapi ketakutan karena melihat hukuman Allah kepada Ananias dan Saffira.
Ketakutan ini bukan yang dikehendaki Allah. Tuhan mau kita tidak berbuat dosa karena takut Allah
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Iblis berusaha masuk ke dalam kehidupan kita, Ia akan mengacaukan kehidupan kita, termasuk merusak hati kita dengan memberikan kesedihan dari kemalangan. Inilah yang akan mengikat kita. Jadi ingatlah untuk berdoa senantiasa.
Di satu sisi kita cinta Tuhan, tetapi di sisi lain, kita mencintai uang. Ini bahaya sekali. Hati kita akan dikuasai oleh iblis. Ananias dan Saffira, selalu membiarkan rasa cinta uang menguasai hidup mereka.
4. Tidak mengakui kesalahan
Ananias dan Safira tidak mengakui kesalahan, inilah orang yang tidak menyadari kehidupannya menuju kehancuran. Kita jika tidak mau mengakui kesalahan maka kita akan sama dengan Ananias dan Safira.
Petrus masih memberikan kesempatan Ananias bertobat. Ternyata ia malah terus berbohong. Safira juga diberi kesempatan, tetapi sama saja. Mereka tidak mau bertobat.
Dalam Alkitab kenapa Ananias dan Safira "Namanya" ditulis? Allah sangat bersungguh-sungguh dengan konsep Persembahan kepada Allah. Allah mau kita mengingat peristiwa tragis ini dengan mengingat nama mereka dalam ingatan kita.
Zaman ini Allah kita masih memberikan kesempatan kita untuk bertobat.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar