17 Juli 2023
Berdiri di tengah keterpurukan
Tidak ada yang mustahil Mukjizat itu Nyata Episode ke - 357
Daniel 1:1-17
Di istana Babel
1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. 1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, 1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. 1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. 1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. 1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; 1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja." 1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 1:12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." 1:14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. 1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. 1:16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka. 1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
Ada 4 pribadi yang merupakan orang yang takut akan Tuhan. Mereka dibuang ke Babel. Raja Nebukadnezar memerintahkan orang muda yang cakap dan pandai, di ajar.
Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego dididik selama 3 tahun di Kerajaan Babel. Mereka sepakat tidak makan santapan raja. Mereka tidak mau menajiskan dengan makanan raja. Sayur dan air saja yang mereka mau makan, tetapi Tuhan memberikan mereka pandai. Jadi mungkin kita miskin waktu kecil, makanan kita tidak bergizi, tetapi kepintaran itu bukan karena kualitas makanan itu.
Sarang walet katanya kalau dimakan membuat pintar. Ternyata anak yang dimakani walet juga tidak tambah pintar. Yang membuat pintar itu Roh Allah. Semua anugerah Allah.
Amsal 1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Bagaimana bisa kita berdiri di tengah keterpurukan?
1. Tidak menajiskan diri
- Ay8 - Daniel tidak mau makanan raja, maunya makan sayur dan air saja.
- Nama mereka sudah diganti dengan nama Babel, tetapi mereka tidak berusaha menjadi sama dengan budaya sekitarnya. Mereka tidak mau menajiskan diri dengan perbuatan dosa keji di mata Tuhan.
- Waktu mengalami keterpurukan, banyak orang yang jatuh ke dalam dosa dengan meninggalkan Tuhan dan mencari pertolongan dengan Allah lain.
- Daniel berkata bahwa di dunia ini memang tidak akan pernah ada manusia yang bisa menceritakan mimpi raja dan menafsirkannya, tetapi ada Allah di Surga yang sanggup menyingkapkan segalanya. Daniel di tengah keterpurukannya, tetap bersaksi tentang kebaikan Allah. Ia menjadi kesaksian hidup bagi raja Nebukadnezar.
- Dalam kondisi yang menguntungkan, bersaksi itu mudah. Akan tetapi jika kita dalam keterpurukan maka kita tetap bisa mengucap syukur kepada Allah, maka itu luar biasa.
- Yesus satu-satunya Allah yang sanggup memberikan kita kuasa, supaya kita tetap bisa berkata,"Allahku luar biasa dan Ia lah Satu-satunya yang sanggup menguatkanku di tengah keterpurukan ku saat ini. Roh Kudus lah yang sanggup memperbaiki segalanya."
Ep.358 - Item nomer 3 & 4
Amin
0 comments:
Posting Komentar