18 Juni 2023

 18 Juni 2023



Sikap Keseharian 

  • Iman bukan sekedar konsep tentang Allah, bukan apa yang kita ketahui tentang Allah, tetapi kasih kita yang terwujud dalam perbuatan kita keseharian kita. 
  • Iman tanpa perbuatan adalah mati. 
  • Iman kita kepada Tuhan, harus diwujudkan dalam perbuatan kasih kita kepada orang lain. 
  • Buah yang keluar dari kehidupan kita adalah buah iman. 
  • Kita menilai seseorang itu beriman, bukan dari cara berbicaranya, cara memuji Tuhan atau Berdoa nya di dalam Gereja. Kadar Iman itu kelihatan jelas, pada saat seseorang keluar dari Gereja, sikap Keseharian nya seperti apa. 
  • Banyak orang munafik yang bersikap seperti malaikat waktu di Gereja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka lebih jahat dari iblis. 
  • Inilah yang Tuhan Yesus tegur dari pengikut-pengikutnya, hiduplah dengan iman, yaitu perbuatan penuh kasih yang terwujud dalam keseharian kita.

Lukas 22:24-28

Percakapan waktu Perjamuan Malam

22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. 22:25 Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. 22:26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. 22:27 Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. 22:28 Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.

Apa yang murid-murid-Nya akan terima jika mempraktikkan firman Tuhan, yaitu mereka akan menerima Kuasa dan Hak Kerajaan. Akan tetapi mereka memikirkan sesuatu yang duniawi sifatnya.

Kehidupan keseharian murid-murid Yesus, diajar:

1. Jangan memikirkan sesuatu yang tidak penting

Ay.24 - Pertengkaran tentang siapa yang terbesar di antara mereka.

  • Para pelayan Tuhan yang mempersoalkan sesuatu yang tidak penting, akhirnya menghabiskan waktu tentang bukan sesuatu yang memuliakan Tuhan.
  • Dalam kehidupan kerohanian, kita melihat ada adat Gereja satu bertepuk tangan, Gereja lain harus diam. Gereja satu percaya karunia Roh Kudus, Gereja yang lain hanya berdoa tidak boleh teriak-teriak. 
  • Mereka saling ribut soal mana yang benar dan mana yang salah. Padahal itu bukan hal yang menyebabkan seseorang masuk Surga atau tidak. 
  • Kita Kehilangan esensi dari pekabaran injil. Iblis mulai indoktrinasi hal-hal seperti itu di kalangan Gereja. Akhirnya Gereja saling tuding, itu Gereja sesat, yang satu juga membalas lagi. Akhirnya perpecahan Gereja.
  • Di dalam keluarga juga seperti itu, pertengkaran terjadi. Istri dan suami saling tuduh dan tuding. Mereka saling menuduh.

2. Mengetahui bagaimana cara kerja iblis

Ay.1 - Iblis siap mau menampi Petrus, dan Petrus mengatakan bahwa ia siap mati buat Tuhan Yesus. Akan tetapi Tuhan Yesus mengatakan bahwa ia justru sebentar lagi akan menyangkal Yesus.

  • Banyak dari kita yang hidup tanpa sadar bahwa Iblis itu berusaha keras membuat kita salah jalan dan meninggalkan Tuhan. 
  • Kita harus rajin berdoa, bersekutu dengan Allah dan merenungkan firman-Nya, dalam rangka memahami cara kerja Allah dan cara kerja iblis. 
  • Inilah yang penting dalam kehidupan kita, yaitu kita memahami dengan baik segala hal yang sedang terjadi dalam kehidupan kita.

3. Mempersiapkan hal-hal rohani bukan yang bersifat kedagingan 

Ay.35 - Tuhan Yesus mengatakan murid-murid-Nya tidak kekurangan, tetapi sekarang mereka memikirkan hal-hal duniawi belaka.
  • Banyak orang Kristen yang mengatakan dirinya cinta Yesus, tetapi dalam kenyataannya, pikirannya dipenuhi dengan sesuatu yang bukan hal rohani, yaitu memikirkan kepentingan, kesenangan, kenikmatan duniawi belaka. 
  • Seseorang harus sadar tujuannya diciptakan di dalam dunia ini, yaitu untuk berbuat kebaikan, bukan mendapatkan kebaikan, bukan mencari keuntungan. Amanat Agung Tuhan Yesus adalah menjadikan semua makhluk menjadi murid-Nya. 
  • Kita sudah cukup bersenang-senang, inilah saatnya kita mulai berbuat sesuatu yang kekal sifatnya. 
  • Perhatikan orang di sekeliling kita yang perlu pertolongan kita, karena kita diciptakan untuk berbuat kebaikan.

Amin

0 comments:

Posting Komentar