iCare KA-22 - 10 Juni 2023
I. Salam dan doa
Shaloom Bapak Ibu yang terkasih dalam Tuhan. Tuhan Yesus Maha Baik sehingga mengumpulkan kita di sini dengan tidak kekurangan suatu apapun juga.
Dalam Kesempatan yang berbahagia ini, kami mendoakan Ps.Jonatan dan Ibu Niniek diberi kesehatan dan sukacita yang berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus.
II. Angket pribadi
Sebelum kita mulai masuk dalam renungan kita, Ibu Rini akan membagikan secarik kertas kecil untuk kita isi bersama. Ini bukan game, juga bukan riset atau prank. Jadi mohon diisi dengan jujur dan sebenar-benarnya.
Akan tetapi demi menjaga keutuhan negara dan rumah tangga kita, saya mohon dengan hormat, Bapak Ibu Suami Isteri yang duduk berdampingan, untuk berpindah duduk terlebih dahulu. Kalau bisa berjejer Kaum Pria dan berjejer Kaum Wanita.
Baik kalau sudah siap kertas dan pulpen di tangan kita, silakan Bapak Ibu tuliskan minimal 10 hal yang paling dibenci/tidak disukai dari Orang terdekat Bapak/Ibu. Tidak harus Suami atau Isteri, tetapi bisa saja Ibu dan anak, Ayah dan menantu. 10 hal yang membuat kita marah, emosi, jengkel, dendam, benci dsb.
Tenang Bapak/Ibu, kertas ini tidak akan saya saya ambil, atau serahkan kepada orang terdekat kita, tetapi disimpan di dompet yang paling aman. Ini harus dijaga minimal satu bulan.
Waktu kita hanya 3 menit. Dimulai dari sekarang.
III. Pembacaan Firman Tuhan
Matius 18:21-22
Perumpamaan tentang pengampunan
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Thema hari ini: Memohon Maaf dan Memaafkan
IV. Peragaan Visual
Tingkatan Maaf ada berapa macam?
"Maafkan saya" adalah frasa pendek yang sangat sulit diucapkan. Mayoritas orang tidak diajar untuk meminta maaf sejak kecil. Sehingga begitu dewasa, orang ini tanpa perasaan. Sekalipun ia melakukan kesalahan, biasanya ketakutan di hati dan mempunyai mekanisme membela diri. Jika ia dituduh, maka akan membela diri sekuat tenaga, andaikan terpojok atau kalah bicara, baru mengatakan… "Maaf saya salah". Akan tetapi kecil kemungkinan bahwa maaf nya itu sungguh-sungguh keluar dari hati yang menyesal..
Memaafkan adalah suatu perbuatan yang sangat sangat sulit dilakukan, mengingat rasa sakit dan kerugian yang kita alami.
Terlebih lagi mengampuni orang yang tidak meminta maaf atau tidak berasa berbuat salah kepada kita.
Tingkatan di atasnya adalah kita yang minta maaf dan malah berbuat kebaikan pada orang yang telah menyakiti kita. Bisa jadi itulah hal yang paling mustahil kita lakukan.
Kenapa di awal saya minta kita menuliskan perbuatan tidak menyenangkan yang tidak bisa dimaafkan? Itu semua justru paling sering dilakukan oleh Orang Terdekat kita.
Memaafkan Orang Terdekat yang menyakiti kita lah yang paling sulit dilakukan.
Menurut ilmu kedokteran, pada saat kita memendam amarah dan dendam, tubuh mengeluarkan hormon kortisol dan hormon adrenalin, yang jika terus menerus dikeluarkan akhirnya bisa mengganggu beberapa organ tubuh seperti jantung dan lambung.
Tapi pada kesempatan ini, mari jika kita mengaku benar-benar mengasihi Tuhan, mari kita renungkan kehendak apa yang Allah ingin kita lakukan:
Efesus 4:30-32 (TB)
30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. 31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. 32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Allah dalam Kristus Yesus telah terlebih mengampuni kita sebelum kita sadar kita berdosa. Ia juga mau kita mengampuni semua orang yang bersalah kepada kita.
Mari coba renungkan dalam kehidupan kita, barangkali ada yang hidupnya selalu dirundung kesedihan, selalu diikuti masalah, baru lepas dari masalah satu, masalah baru datang, cobalah duduk bersimpuh di kaki Yesus renungkan apakah itu memang Ujian bagi kita, supaya kita naik kelas, ataukah… Jangan-jangan kita masih menyimpan kepahitan, atau belum bisa mengampuni orang lain.
Markus 11:25-26 (TB)
25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]
Tuhan Yesus turun dari Surga, menderita buat kita, tujuannya adalah supaya kita merdeka. Merdeka tidak terikat atau dibelenggu soal apapun juga, termasuk dendam dan kebencian.
III. Angket pribadi
Baik kalau sudah siap kertas dan pulpen di tangan kita, silakan Bapak Ibu tuliskan minimal 10 hal yang paling disukai/yang membuat jatuh cinta, dari Orang terdekat Bapak/Ibu. Tidak harus Suami atau Isteri, tetapi bisa saja Ibu dan anak, Ayah dan menantu. 10 hal yang membuat kita suka, .
Tenang Bapak/Ibu, kertas ini tidak akan saya saya ambil, atau serahkan kepada orang terdekat kita, tetapi disimpan di dompet yang paling aman. Ini harus dijaga minimal satu bulan.
Waktu kita hanya 3 menit. Dimulai dari sekarang.
Lukas 6:27-28 (TB)
27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Firman Tuhan ini sudah kita baca dan pahami, mungkin dari sekolah minggu. Tetapi sewaktu tiba giliran nya, kita harus menjalani nya. Apakah kita sanggup? Apakah kita rela?
Jangan jauh-jauh deh, di jalan raya saja, apakah kita sudah bisa mempraktekkan firman ini? Sedang jalan tenang-tenang dipotong mobil lain. Apakah kita bisa mengatakan, "Yesus Tuhan berkati orang itu." atau…. Taman safari kita buka gerbangnya? Hehe…
Matius 18:21-22
Perumpamaan tentang pengampunan
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Hari ini bukan kebetulan kalau Tuhan Yesus memberikan firman ini buat kita semua. Tuhan menginginkan pertobatan dan perubahan kita mulai saat ini. Rendahkan diri kita, Pandanglah Yesus yang sudah mati buat membebaskan kita, rendahkan hati di hadapan orang yang kita benci. Ampuni dan Kasihi dengan Kasih Kristus. Itulah yang Allah kehendaki kita lakukan. Tuhan Yesus tidak mau kita seperti orang Farisi yang munafik, dikatakan seperti kuburan yang dicat putih, di luarnya bagus tapi di dalamnya tulang belulang. Di luar kita sangat ramah, tetapi di dalam hati kita penuh dendam dan kesombongan. Hendaknya kita buang itu semua di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus.
Sebelum kita akhiri, maka kita masing-masing akan mengingat-ingat apa yang sudah kita tuliskan di kertas barusan. Ingat Tuhan Yesus sudah berfirman untuk mengampuni dan meminta ampun. Memaafkan dan Memberikan maaf. Mengasihi tanpa mendengki. Biarlah dalam hati kita dibersihkan dari segala dendam dan kedengkian. Biarlah Roh Kudus ganti memenuhi ruang hati kita, melayakkan kita di hadapan Allah Bapa di Surga.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar