08 Mei 2023
Dua Pohon Zaitun - Keluarga Kristen yang tangguh
Keluarga adalah harta yang termulia sementara kita berada di Bumi ini. Orang yang keluarganya bahagia adalah orang kaya. Walaupun secara finansial tidak berlimpah, tetapi jika ada canda, sukacita dan keakraban, maka itu adalah keluarga yang kaya raya. Sebaliknya keluarga yang selalu bertengkar, selalu saling mencurigai dan saling menyalahkan, maka sesungguhnya Neraka lah yang dirasakan di dalam keluarga itu.
Sesungguhnya, keluarga yang baik dan benar di hadapan Allah, adalah benteng dari segala serangan iblis.
"Dua Pohon Zaitun"
Kalau kita baca kitab wahyu, akan banyak muncul lambang dan simbol. Sehingga kita perlu memahami agar tidak bingung. Kedua Pohon Zaitun ini di antara sangkakala 6 dan 7.
Wahyu 11:3-6
11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 11:4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. 11:5 Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. 11:6 Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Dua Nabi yang disebut dua Pohon Zaitun dapat melambangkan Suami dan Istri di akhir zaman. Dengan segala kekuatannya, iblis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.
Dengan apa keluarga Kristen dapat menangkal segala serangan iblis:
1. Kembalikan kasih yang mula-mula
- Keluarga Kristen akan menjadi satu dengan kasih yang murni. Kasih yang murni itu ada di awal pernikahan.
2. Menjaga Komunikasi
- Kemampuan untuk menyampaikan isi hati dengan cara yang benar, di waktu yang tepat, dengan bahasa yang tepat. Suami harus menghormati istrinya dalam berbicara, jangan memerintah dan cepat marah. Demikian juga istri yang baik akan menghargai suaminya sebagai kepala rumah tangganya, sampaikan maksudnya dengan penuh kasih dan lemah lembut. Demikian pula Orang tua harus bisa menyampaikan maksudnya dengan baik, demikian juga anak harus hormat kepada orangtuanya.
3. Menerima satu-sama lainnya
- Setiap anggota keluarga harus saling menerima yang lainnya dengan segala kekurangannya. Kita sendiri harus menutupi kelemahan yang lain. Kita tidak boleh membanggakan kehebatan diri kita, tetapi menghargai orang lain.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar