30 April 2023
Layani lah Tuhan
Tiada yang mustahil bagi Tuhan, Mukjizat itu Nyata ep.340 - RPK FM
Yohanes 21:15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Kita tahu setelah Yesus bangkit dari kematian, ada 40 hari Ia masih berada di sekitar murid-murid-Nya. Ada salah satu percakapan Yesus dengan Petrus, yaitu percakapan di atas.
Petrus itu batu karang yang teguh, tapi ia masih ragu. Petrus menonjol di atas murid-murid Yesus yang lain. Ia mengatakan sekalipun semua menyangkal Yesus, ia tidak akan. Nyatanya justru ia yang menyangkal Yesus.
Tuhan Yesus bertanya 3x kepada Petrus, itu sesuatu hal yang unik.
Ini mengandung pengertian:
1. Penegasan Prioritas Petrus
Lukas 14:26
”Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
"Benci" dalam bahasa aslinya yaitu "Miseo" = Menganggap rendah = Bukan Prioritas
Renungan:
- Banyak orang masih meletakkan masa lalunya lebih dari kecintaannya kepada Tuhan. Berlarilah ke depan, Ikutlah Yesus dan tinggalkan masa lalu dan kesenangan kita yang mengikat kita.
- Banyak juga orang yang masih mengutamakan keluarganya, dan meletakkan pelayanan kepada Tuhan di nomor belakang. Percayakan diri kita dan keluarga kita kepada Tuhan, sehingga bisa melayani Tuhan bersama-sama seluruh keluarga.
2. Tuhan Yesus mengingatkan akan penyangkalan Petrus yang terdahulu
Pertanyaan pertama sudah membuat Petrus kaget, ditanya kedua kali, ia mulai sedih.
Matius 26:33-34
33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." 34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. "
Renungan:
- Petrus diingatkan bahwa ia pernah menyangkal Yesus 3x. Ini menunjukkan Yesus sudah mengampuninya dan memberikan kesempatan lagi kepadanya.
- Banyak orang yang sudah percaya Yesus, tetapi masih merasa hidupnya tidak layak melayani Yesus. Ada juga yang profesinya berdagang, merasa sering berbohong dan menipu pelanggan, sehingga tidak layak melayani Tuhan di Gereja. Orang lainnya merasa tidak punya kemampuan yang cukup baik untuk bisa mengambil bagian dalam pelayanan. Ini lah hal-hal yang menjadi penghalang pelayanan. Tuhan Yesus mau semua orang memandang Pengampunan Tuhan Yesus yang termasuk melengkapi kita dengan karunia-karunia dan mukjizat-Nya.
Matius 18:21
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Petrus
0 comments:
Posting Komentar