30 Maret 2023
Identitas kita "Siapakah Aku Ini?"
Hidup Kristen memiliki kepastian tentang diri sendiri.
Di dunia ini orang tidak kenal dirinya sendiri, sehingga hidupnya jadi benalu, tidak memiliki kemandirian dalam hidup, atau bahkan jadi sombong.
Hidup Kristen itu belajar mandiri bergantung pada Tuhan, bukan pada manusia. Kita tidak akan sombong, karena semua tergantung pada Allah.
Allah menjamin Kepastian bagi kita, yaitu:
1. Kita adalah warga Surga
Memang secara fisik kita masih di dunia, tapi kita punya kewarganegaraan Surga.
Jaminan penjagaan Malaikat Tuhan ada pada kita. Allah berfirman kita tidak akan dipermalukan.
2. Kita umat pilihan Tuhan
Allah telah memilih kita. Kita umat pilihan Tuhan. Kita jadinya tidak perlu gentar, karena kita diperlengkapi oleh Allah. Setan yang mau menyerang manusia, tidak punya apa-apa kalau Tuhan yang melindungi kita. Pencobaan kita tidak akan melebihi kekuatan kita. Allah langsung beri jalan keluar.
3. Kita Hamba-hamba Kristus
Kita jangan merasa kita ini hanya jemaat biasa.
Di akhir hidup kita, apakah kita termasuk Hamba yang baik dan setia, atau kita Hamba yang jahat?
4. Kita adalah Anak-anak Allah yang dikasihi-Nya
Kita adalah anak-anak Allah yang berhak menerima warisan dari Allah, yang terdapat dalam firman-Nya.
Jadi Hidup Kristen bukan tidak punya kelemahan, tetapi kita punya kepastian.
Segala kebutuhan kita disediakan tepat pada waktunya.
Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program Ke
"Siapakah Aku Ini?"
Banyak orang merasa dirinya miskin, bodoh, bukan siapa-siapa. Padahal kita ini anak Allah yang dikasihi-Nya. Segala Milik Pusaka Allah diberikan pada kita.
Keluaran 3:1-12
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. 3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?" 3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah." 3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." 3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. 3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. 3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. 3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." 3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" 3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.
Musa hamba Allah yang hebat saja, masih bertanya "Siapakah aku ini". Artinya setiap orang, tidak pandang siapapun, yang hatinya masih ragu, itulah kelemahannya.
Iblis waktu mencobai Tuhan Yesus di padang gurun, ia mengatakan, "Jika Engkau adalah Anak Allah..." Ia mau Tuhan Yesus ragu akan keberadaannya sendiri. Jika Tuhan Yesus saja mau dibuat ragu seperti itu, maka Iblis akan bisa dengan mudah menggoda dan mengacaukan Jati diri kita umat manusia yang lemah ini.
Jika kita menyadari Allah menyertai dan mencukupi segala kebutuhan kita, maka seharusnya kita:
1. Tidak minder dan tidak Sombong juga
Kalau minder itu salah, tapi sombong juga salah. Rendah hati bukan rendah diri. Bermegah di dalam Tuhan dan bukan sombong.
Kalau kita sadar Tuhan lah yang menyertai kita, maka kita tidak akan minder.
2. Kita akan bekerja keras dan mencurahkan hidup kita bagi Allah
Kita begitu sadar bahwa Allah mengasihi kita, maka kita akan melakukan sesuatu dalam hidup ini dengan sungguh-sungguh.
3. Bersyukur dalam segala situasi
Kalaupun ada masalah, kita tidak akan ditinggalkan maka kita akan tetap bersyukur dan tetap tenang.
4. Mengerti apa arti hidup ini
Hidup kita harus jadi berkat buat orang lain, sehingga Nama Yesus dipermuliakan.
Tujuan hidup kita adalah mengasihi orang lain dengan segenap hati seperti diri kita sendiri, hingga orang itu bisa mengenal Kasih Tuhan.
Amin.
0 comments:
Posting Komentar