19 Februari 2023

17 Februari 2023 



Pengendalian Diri

Amsal 25:28

Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya. 

  • Kita tahu bersama, bahwa Tembok Besar China adalah karya nenek moyang yang sangat luar biasa. Fisiknya tinggi dan tebal, didirikan dengan tujuan agar menjaga negaranya dari serangan musuh. 
  • Akan tetapi ternyata setelah 100 tahun, musuh tetap bisa masuk, tanpa merusak tembok China itu. Usut punya usut, penjaga pintu gerbang, disogok dan mereka bisa masuk ke dalam. Ini membuktikan bahwa ada yang lebih kuat daripada fisik bangunan Tembok Besar itu, yaitu kelemahan mental.
  • Pengendalian diri yang lemah mengakibatkan serangan iblis bisa menembus pertahanan seorang manusia. Manusia pertama baru menghadapi ular yang licik, sudah langsung kalah, karena tidak mempunyai pertahanan diri yang kuat.
  • Kristus datang kepada ciptaan-Nya pun dibunuh oleh mereka, karena mereka tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Mereka tidak bisa melihat bahwa selama itu Tuhan Yesus hanya berbuat kebaikan dengan memberitakan Firman Tuhan di Bait Allah, menyembuhkan banyak orang dari penyakit, ikatan kuasa jahat, bahkan membangkitkan dari kematian. Iblis menguasai diri mereka dengan memanfaatkan kedagingan mereka.
  • Murid Tuhan Yesus 12 orang itu dipilih sendiri oleh Tuhan Yesus, tetapi satu di antaranya adalah pengikut Iblis. Mengapa demikian? Karena tidak bisa menguasai keinginan dagingnya, yaitu mengejar kekayaan.

Galatia 5:22-24

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

  • Penguasaan diri berbicara tentang penyaliban daging dan segala hawa nafsunya. Apa itu penyaliban daging? Maksudnya adalah segala keinginan yang bukan dari Allah, yaitu segala hawa nafsu, nafsu kedagingan, kita bawa di hadapan Allah, untuk Tuhan lepaskan dari dalam diri kita. Mohonlah kepada Allah agar mengutus Roh Kudus selalu mengingatkan kita Pengendalian diri ini. 
  • Pengendalian diri adalah bagian dari buah Roh Kudus. Apakah itu buah Roh? Maksudnya, adalah bahwa setiap orang yang percaya Kristus Yesus, buktinya adalah kehidupannya akan menghasilkan buah dari bimbingan Roh Kudus selama ini. Semuanya itu adalah buah dari seseorang yang telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
  • Pengendalian daging itu, terdiri dari beberapa elemen kedagingan.
Elemen Kedagingan yang harus dikendalikan:

1. Lidah

Yakobus 3:4-5

3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. 3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

  • Lidah manusia bagaikan kemudi seluruh tubuhnya. Lidah yang baik membawa kebaikan bagi seluruh hidupnya. Sebaliknya akan menghancurkan hidupnya sendiri.
  • Lidah kita tidak boleh dipakai mengucapkan berkat dan untuk  mengutuk di waktu lainnya. Perhatikanlah segala yang kita katakan, agar semuanya memuliakan Allah. 
  • Suatu waktu ada kejadian kecelakaan kapal hingga tenggelam, di Danau Toba. Setelah diusut pihak yang berwajib, maka terbukti Nahkoda memuat penumpang jauh melebihi dari kapasitas kapal itu. Pada suatu saat terjadi gangguan dan akibat dari kelebihan muatan itu, Nahkoda kapal menjadi sulit mengendalikan kemudi kapal karena bobotnya. Terjadilah kecelakaan yang merenggut nyawa penumpangnya tersebut.

2. Emosi

Mazmur 4:4

(4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam

  • Setiap orang hidup, pasti memiliki hasrat dan emosi yang menyertainya. Emosi itulah yang menyebabkan indahnya hidup ini, jika arahnya adalah kebaikan. Akan tetapi emosi yang mengarah pada keangkuhan dan kesombongan, maka hasil akhirnya pasti adalah perbuatan berdosa.
  • Dalam Firman Tuhan itu, diajarkan bagi setiap orang untuk bisa menjaga emosinya, agar tidak mengarahkan kepada dosa, adalah dengan diam, berkata-kata dalam hati dan tetap diam.

3. Pikiran

Matius 6:25

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

  • Seseorang yang hidup dalam kekhawatiran, seringkali tidak lagi mempergunakan akal sehatnya. Banyak orang yang begitu khawatirnya, hingga tidak lagi melihat ada Allah dalam hidupnya. Ia lupa ada Allah di Surga yang siap menolongnya. 
  • Dalam Firman Tuhan di atas, dikatakan bahwa kita tidak boleh khawatir soal apapun juga. Allah sanggup memelihara setiap orang yang datang kepada-Nya.

4 Perut

Ams 23:2

Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!

1Kor 3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.

  • Seseorang juga bisa mempunyai suatu nafsu yang seringkali tidak bisa dikendalikan, yaitu nafsu makan. Nafsu ini seringkali tidak dianggap sebagai sesuatu yang buruk, apalagi dianggap kejahatan. Akan tetapi Tuhan juga mengajarkan bahwa nafsu makan harus dikendalikan. 
  • Ada orang yang sangat dikendalikan oleh perutnya, sehingga tidak mengindahkan lagi kesehatannya. Orang seperti ini menjadi seperti binatang yang hidupnya hanya berfikir untuk makan. Nafsunya begitu tinggi dan tidak bisa dikendalikan lagi. Dampaknya akan buruk dalam keinginan yang bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
  • Itulah makanya firman Tuhan (Ams 2:32) mengatakan letakkan pisau di leher, jika nafsu makan menguasai diri. Maksudnya adalah bahwa kedagingan kita itu harus dilawan dengan kekuatan yang kuat, yaitu kuasa Roh Kudus. 
  • Pada bagian lain firman Tuhan (1 Kor 3:14) juga mengatakan jika kita taat mengendalikan hawa nafsu, sama dengan kita perhatikan "bangunan kehidupan" kita yang sedang dibangun Tuhan. Jika bangunan hidup kita didirikan di atas dasar Kristus dan dapat tahan uji melewati segala "cuaca buruk" kehidupan, maka kita akan mendapat upah.

 Amin.

0 comments:

Posting Komentar