Investasi Kerajaan Allah
Matius 13:44-46 (TB)
44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Ketika Kalimantan Timur ditetapkan Presiden sebagai area Ibu Kota Negara yang baru, maka nilai tanah di sana mulai meningkat. Setiap orang yang melihat peluang, maka akan membeli tanah di sana.
Jika kita berinvestasi di dunia ini, risikonya bisa kehilangan semuanya. Akan tetapi jika kita berinvestasi di Surga, maka itu tidak akan hilang.
Matius 6:20-21 (TB)
20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Sebagian orang yang hidup di Bumi kita harus berinvestasi di Surga, maka itu tidak akan hilang.
Apa itu Investasi Kerajaan Allah itulah yang kita inginkan. Apakah kita sudah punya harta di Surga?
Yesus lah Harta Yang tidak bernilai. Ia adalah harta yang harus kita miliki. Jika kita memiliki Kristus, maka kita sudah punya segala-galanya.
Kita harus memikul salib untuk bisa mendapatkan harta terpendam itu. Kristus harus menjadi segala-galanya buat kita. Namun kita juga harus membayar harganya. Kehidupan kita harus kita Salib kan di kayu Salib. Kita memikul salib itu berjalan di belakang Kristus.
Ada kesaksian:
- Ada seorang yang mempunyai keluarga kecil. Ia punya warisan Tanah orang tuanya di Jawa. Akan tetapi suatu hari ia menjual tanah itu dan pindah ke daerah di tengah hutan di Sumatera Utara.
- Ia membeli tanah berhektar-hektar, yang ia tanam bibit Kelapa Sawit. Di sana lah mereka sekeluarga juga tinggal di rumah yang sangat sederhana.
- Selama 4-5 tahun mereka sekeluarga hasilnya belum ada, sehingga mereka harus menderita.
Amin
0 comments:
Posting Komentar