25 Desember 2022

25 Desember 2022



"Sekaranglah waktunya"

Natal memiliki Dimensi:

1. Masa Lalu - Kristus sudah lahir di dunia ini menjadi manusia sama dengan kita yang menebus kita untuk bisa bersama-Nya kelak di Surga. Ia naik kembali ke Surga menyiapkan tempat bagi kita yang percaya kepada-Nya.

2. Masa Kini - Kristus ada bersama dengan kita, dalam Roh Kudus-Nya yang selalu menjadi Roh Kebenaran, membimbing kita dan menjadikan kita serupa Gembar dan Rupa Allah, sesuai rancangan awal Allah.

3. Masa Depan - Kristus datang dalam kemuliaan-Nya untuk menjemput setiap orang di bumi ini yang tidak mencemari pakaiannya dengan noda. Mereka yang siang malam menantikan kedatangan-Nya dengan berbuat kebaikan bagi sesama dan menaikkan pujian bagi Allah.

Kisah Para Rasul 3:21 (TB)  

21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Inilah waktunya Allah sedang memulihkan bumi ini. Kristus sedang memulihkan orang yang mengasihi dan menantikan-Nya di bumi ini.

Ibrani 3:15 (TB)  

15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",  

Tuhan Yesus sedih kalau melihat kita menantikan Kristus datang kali yang kedua, tapi hati kita kerasukan mendengar teguran Allah. Merayakan Natal tapi hanya demi baju baru atau pesta pora yang tidak jelas. Allah sedih. Orang di dunia tidak menantikan-Nya.

1. Saya murid Yesus (bukan sekedar Kristen)
  • Banyak orang Kristen hanya di bibir saja. Tidak ada orang yang bersungguh-sungguh mengikut Kristus (Christian = Kristen). 
  • Percaya dengan hati kita, mengakui dengan lidah kita, mengikut Kristus dalam perbuatan kita, itulah "Kristen". Jadilah Murid Kristus = belajar dari Kehidupan Kristus selama di dunia, belajar dari Roh Kudus.
2. Menjadi dewasa di dalam dunia
  • Kristus tidak selamanya jadi bayi, ia menjadi besar dan itulah proses kehidupan. waktu kita bertobat, mungkin kita bayi. Tapi tidak boleh kita tinggal jadi bayi terus. Kita harus jadi dewasa, menjadi orang yang berani berkorban, bertanggung-jawab. 
  • Merubah paradigma dari "Di" menjadi "Me-", artinya melakukan sesuatu buat Kerajaan Allah. Kita murid Yesus.
3. Meninggalkan mental penakut dan pengecut
  • Seorang yang penakut akan menjadi pengkhianat. Pemberani akan menjadi Pahlawan. 
  • Pengecut, akhirnya keluar dari Gereja, ia menjadi sumber masalah di mana-mana. Ia merasa uang yang diberikan buat Gereja, adalah sumbangannya buat Gereja. itu jahat di mata Tuhan, pengkhianat kata Tuhan.
  • Seorang Istri jadilah Pahlawan Keluarga. Jangan bersungut-sungut.
  • Seorang Suami jadilah Imam Keluarga yang jadi pahlawan Keluarga, jangan kasar, berikan kasih yang tulus. Bimbing keluarga di dalam Tuhan dengan teladan yang benar.
  • Anak-anak jadilah penurut Kristus yang dididik sebagai Anak Panah di tangan Pahlawan.
Amin.

0 comments:

Posting Komentar