13 November 2022

13 November 2022


Winning the Battle

Menurut riset, di luar keputusan dasar (makan, minum dsb), setiap Manusia membuat minimal 70 keputusan setiap hari. Mempertahankan suatu keputusan kita tetap, lebih sulit daripada pada saat membuat keputusan itu.

Jika seseorang memutuskan untuk tidak ke kiri atau ke kanan, sebetulnya ia sudah memutuskan untuk mundur. Mengapa? Dunia ini sangat cepat berubah, semua berlari cepat, semuanya berputar cepat. Kalau kita diam, kita pasti ketinggalan.

Kemenangan itu diberikan Allah, tapi keputusan yang benar itu ada di tangan kita. 
Paulus telah mengambil keputusan akan ke Yerusalem, padahal dia tahu pasti akan menderita. Ia mengambil keputusan untuk menghadapi penderitaan. Mungkin di depan orang lain, Paulus salah ambil keputusan. Tapi ia berani mengambil keputusan itu, karena ada suatu dimensi lain yang dimiliki Paulus, yaitu Dimensi kedekatan dengan suara Tuhan. Ia bisa mendengar suara Tuhan dengan jelas, daripada suara teman-temannya yang lain.

Kis 21:22 -  tidak ada orang yang menyambut Paulus bahkan dituduh sesuatu yang tidak dilakukannya.

Apa yang harus dilakukan oleh Saulus (Point yg diterima Saulus sebelum dipanggil Tuhan):

1. Mengetahui - Kis 22:15

- Saulus tahu bahwa ke manapun ia pergi, apapun yang dia lakukan, semuanya untuk memberitakan Injil (Paul's Life Purpose).

-  Mengerjakan pelayanan atau pekerjaan apapun, kita harus tahu tujuan utamanya.

2. Memberi penglihatan - Kis 22:17-18

- Saulus dipanggil Tuhan dengan Penglihatan yang Ajaib ada

- Paulus melihat Tuhan dalam penyertaan-Nya di dalam kehidupan kita. Kuasa Tuhan nyata dalam kehidupan kita. 

3. Mendengar - Kis 22:19-21

- Stephanus adalah korban dari Saulus, Masa lalu itu yang harus diingatkan.

- Mungkin di awalnya, Saulus berdebat dengan diri sendiri, ia yang membunuh orang Kristen, tapi malahan disuruh memberitakan injil. Tuhan mengutus Saulus, untuk pergi menjauhi bangsa-bangsa di asalnya. 

- Dalam hidup kita, sulit kita memilih apa yang kita bisa dengar, tetapi sesesorang bisa mendengar suara Tuhan secara langung.

Apakah kita memilih untuk mengetahui, melihat, mendengar, apa yang Kita mau atau yang Tuhan mau? 

Amin.


0 comments:

Posting Komentar