14 November 2022
Omongan Sia-sia (Fitnah)
Dari dulu hal yang banyak menjadikan pertengkaran, keributan bahkan dendam permusuhan, yaitu:
- Gossip
- Fitnah
Lidah kita menentukan kita punya kawan atau lawan.
Masih saja orang yang senang gossip dan fitnah. Ini jadi trend, orang senang fitnah.
Banyak Gereja yang retak karena fitnah. Rumah Tangga goncang juga karena fitnah.
Sikap yang benar terhadap gossip dan fitnah:
1. Jangan sampai kita yang memfitnah
2. Jika difitnah, jangan bereaksi, selidiki dulu isi kejadiannya, bergumul dalam doa.
Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program Ke
"Omongan Sia-sia (Fitnah)"
Hari-hari sibuk, orang membuang waktu dengan omongan yang sia-sia, yaitu menebar gossip dan fitnah, menghilangkan stress. Ini bahaya, harusnya kita bicara kata-kata yang membangun.
Titus 1:5-16 (TB)
5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, 6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. 7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, 8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri 9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. 10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. 11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan. 12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas." 13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman, 14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran. 15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. 16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Mereka menghancurkan Gereja bahkan Keluarga juga menjadi retak karena perkataan yang sia-sia, yaitu gossip dan fitnah.
Bagaimana sikap anak Tuhan dalam menghadapi Gossip dan Fitnah:
1. Memiliki Kualitas Hidup yang Berkenan kepada Allah
Ay.9 Berpegang pada ajaran sehat, menghadapi musuh.
Lihat dulu persoalannya, apakah kita sudah introspeksi atau belum. Jika ternyata memang kita sesuai dengan yang difitnahkan, maka bertobat dulu.
2. Tidak mempedulikan orang yang membawa gossip atau fitnah
Ay.11 Orang seperti itu harus dibungkem
Orang yang gossip itu paling senang kalau dijawab dan sakit hati. Itu makanan buat mereka, apalagi kalau kita marah-marah, mereka senang sekali.
Kalau isinya fitnah itu benar, kita bertobat. Tapi jika tidak benar, maka serahkan kepada Allah.
3. Hadapi dengan ketegasan, bukan kekerasan
Ay.12 Tegurlah dengan kasih. Klarifikasi apa masalahnya. Kita sampaikan firman Tuhan. Kita mengasihi orang yang fitnah itu, dia akan menghadapi hukuman Allah.
4. Teguh Berpegang pada Kebenaran
Ay.14 Tidak mengandalkan Tuhan.
Setiap kali kita, anak Tuhan difitnah, maka kita harus berpegang teguh pada firman yang menjamin pembelaan-Nya pada kita. Bertobat, dan jangan izinkan celah iblis untuk masuk dan mengacaukan hidup kita.
5. Hiduplah dalam kesucian
Ay.15 Suara hati mereka najis
Jangan pernah hidup najis dan terpengaruh orang lain. Allah akan membela setiap orang yang hidupnya saleh dan kudus.
0 comments:
Posting Komentar