11 November 2022

 11 November 2022




Iri hati


Satu masalah bagi orang yang sukses, sedang diberkati dengan banyak keberhasilan, yaitu orang lain iri hati. Orang Kristen yang diberkati, iblis akan menjalankan strategi yang paling sukses, yaitu diperhadapkan pada orang yang iri hati. Orang Kristen diharapkan untuk menyerah, akhirnya kita juga jadi iri hati. Biarlah Roh Kudus selalu kita undang di dalam hati kita, sehingga memancar kasih dalam hidup kita.

Hari ini harinya Tuhan bag ke-8 

Program Ke 

"Iri hati"

Terkadang teman terdekat kita iri hati kepada kita. Kita tidak bisa menghalau iri hati itu dari hati orang lain, tapi dari hati kita bisa.

Kisah Para Rasul 7:1-19 (TB)

1 Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?" 
2 Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3 dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 
4 Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; 5 dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.  6 Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. 7 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. 
8 Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita.  
9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 
11 Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan. 12 Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama; 13 pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul Yusuf kepada Firaun.
14 Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya. 15 Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita; 16 mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem. 17 Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham, makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir, 18 sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf. 19 Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang.

Stefanus sudah menjelaskan semua secara rinci, tapi waktu ia memasukkan kata "iri hati", ayat 9. Iri hati itu membuat orang pikirannya jadi kusut dan mengambil jalan pintas. Itu hambatan bagi pelayanan. Orang yang jadi sasaran iri hati, bisa menghambat.

Mengapa iri hati masih ada di hati:


1. Kalau tidak bersandar pada Allah

Iri hati itu berangkat dari kebingungan, misalnya kita mau jadi yang paling sukses, tapi tidak bisa. akhirnya kita iri hati.
Mother Teresa: "Hidup ini bukan untuk sukses. Tapi hidup ini untuk setia".
Hiduplah bersandar kepada Allah saja.

2. Tidak mengerti akan rencana Allah

Setia orang punya jalan hidupnya sendiri. berkat Tuhan berbeda-beda bagi setiap orang. 
Iri hati bisa menjadi fitnah dan menyebabkan hidupnya jadi orang jahat. 

3. Kesombongan Pribadi

Iri hati dan Kesombongan, itu berjalan bersamaan. Jika seseorang iri hati, ia akan selalu merasa dirinya lebih hebat dan merasa orang lain seharusnya menghormati lebih bagi dirinya. Itulah awal kehancuran.

Amin.

0 comments:

Posting Komentar