30 Oktober 2022

30 Oktober 2022

"Pencobaan anak Tuhan"

Kisah Para Rasul 7:9-10 (TB)

9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 

Kejadian 37:6-11 (TB)

6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: 7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." 8 Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. 9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." 10 Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?" 11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.  

Ketika Yusuf ditugasi Yakub mengunjungi kakak-kakaknya di padang, ia tidak tahu niat mereka. Ia hanya polos saja. Jubahnya dicopot mereka. Ia diculik dan dijual kepada orang asing.  Yusuf tidak bereaksi ketika kakak-kakak-nya berbuat jahat padanya. Ia tidak balas kejahatan mereka dengan kejahatan, bahkan berbuat baik bagi mereka.

Bagaimana dengan kita? Reaksi apa yang kita lakukan, jika kita mengalami kejahatan? Apakah membalas? Merancangkan hal yang jahat? Atau bagaimana...?

Sepanjang perjalanan hidup Yusuf, banyak masalah yang terjadi juga. Allah mendidik Yusuf dengan berbagai hal yang menyesakkan dada. Ia dijahati saudaranya sendiri, dimasukkan penjara karena difitnah.

Yusuf dicoba oleh istri Potifar, menggambarkan cobaan kita sekarang ini terkait Kenajisan Percabulan. Pornografi sudah menyebar di seluruh dunia dan sulit untuk dibendung. Tidak ada batas lagi yang bisa menghalangi orang mencari pornografi. Lalu hal itu akan mengikat dan menajiskan kita terus menerus. 

Bagaimana Yusuf mengantisipasi hal ini? Ia akrab dengan Allah dan selalu takut berbuat kejahatan, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia. Pada saat menghadapi langsung ujian seperti itu, Ia Lari...!! Tidak dihadapi tapi ia Lari...! Ada kalanya kita musti "Lari" meninggalkan pengaruh buruk terhadap hal-hal seperti itu.

Amin.

0 comments:

Posting Komentar