20 Oktober 2022

20 Oktober 2022

"Persoalan yang dicari-cari"


Ada tipe orang yang menghadapi masalah dalam hidup ini:


1. Orang yang lari dari masalah

Lari ke obat terlarang, dukun, seks bebas, clubbing dsb. Ini jelas-jelas masalahnya tidak pergi, malah bisa menghadapi masalah lain lagi.

2. Orang yang berani menghadapi masalah

Berdoa, meminta petunjuk Tuhan, bertindak dengan iman, dan akhirnya masalahnya selesai.

3. Orang yang Mencari-cari masalah

Seseorang yang hidupnya jahat, selalu mencari masalah dengan orang lain. Hidupnya tidak bahagia, tapi padahal dia sendiri yang membuat masalah. Hidup ini sudah sulit, kok malah cari masalah baru lagi. 
Seharusnya kita melihat masalah besar dengan iman sehingga kecil, masalah kecil tidak terlihat sama sekali. Semua diizinkan Tuhan menjadi pelajaran. 

Kita harus jadi orang yang beriman dan menyelesaikan semua masalah dengan iman.

Hari ini harinya Tuhan bag ke-8* 

Program Ke 

"Persoalan yang dicari-cari"


Persoalan di dalam Gereja bukan prinsip, sesungguhnya masalah kecil tapi dicari-cari, akhirnya menjadi besar.
Dalam keluarga juga begitu, kita ini seringkali tidak menganggap persoalan yang ada, tapi ada orang yang memanas-manasi.

Titus 3:7-15 (TB)

7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. 8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. 9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka. 10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi. 11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri. 12 Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikus kepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuk tinggal di tempat itu selama musim dingin ini. 13 Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa. 14 Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah. 15 Salam dari semua orang yang bersama aku di sini dan sampaikanlah salamku kepada mereka yang mengasihi kami di dalam iman. Kasih karunia menyertai kamu sekalian!

Paulus mengatakan dalam bagian akhir suratnya kepada Titus ini, bahwa jemaat harus melihat suatu kemuliaan Allah, juga harus menghindari persoalan yang dicari-cari. Kalau kita tahu batasan kita, maka kita akan menghindari persoalan yang dicari-cari. 

Banyak orang yang sesungguhnya mencari-cari:

1. Persoalan kecil tapi dibesar-besarkan 

Ada masalah yang sebetulnya sederhana dan bisa dibereskan seketika itu juga, tapi masalah itu kita bumbui dengan tidak terima, emosi, keras kepala, panas hati, dsb akhirnya jadi besar.

2. Persoalan yang dihadapi dengan pikiran negatif

Masalah sesungguhnya adalah biasa, tapi karena pikirannya negatif, maka akhirnya menjadi susah dan berkembang besar. Contohnya: sesak nafas karena polusi

3. Persoalan yang tidak perlu terjadi, tapi karena kebodohan kita itu terjadi

Salah memahami kehendak Allah, menghadapi masalah dengan hawa nafsu, kedagingan akhirnya iblis menyiram dengan bensin, masalah jadi terbakar hebat.
Contohnya anak yang dimarahi terus, akhirnya tidak ada damai di hati anak itu, suatu hari meledak.

4. Persoalan hidup karena keputusan yang keliru

Salah ambil keputusan karena mengandalkan diri sendiri. Kita lupa memohon petunjuk Allah. Kita akan mengambil keputusan yang menghancurkan.

Mari sekarang Kembalilah kepada Allah dan bertobatlah. 

Amin.

0 comments:

Posting Komentar