30 Oktober 2022

30 Oktober 2022

Branching Out - Provision over Fear

Thema Branching Out:

  1. Potential - Kemampuan di dalam diri kita
  2. Passion - Semangat untuk melayani
  3. Persistent - Bertahan dan berjuang terus
  4. Purpose - Tugas dan tujuan hidup kita
  5. Provision - Penyediaan Allah

Kisah Para Rasul 18:1-11 (TB)

1 Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. 2 Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. 3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang Kemah. 4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. 5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias. 6 Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain." 7 Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat. 8 Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis. 9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! 10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." 11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. 

Dunia berusaha menjatuhkan kita, tapi Tuhan sebetulnya terus menyinari kita supaya kita terus naik.

2 Korintus 4:8-9 (TB)

8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 
9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 

Bagaimana tuntunan Tuhan dalam kehidupan kita:

1. Orang-orang di sekitar kita 

Kisah Para Rasul 18:2-3 (TB)

2 Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. 
3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

Tuhan mengarahkan Akwila untuk bisa menyediakan rumah mereka bagi Paulus. Kebetulan? Tidak! Tuhan yang menyediakan (Provision of God)

Bersyukur dengan orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitar kita. Orang yang paling dekat kita itulah yang membentuk kita.

2. Keberanian (His Braveness)

Kisah Para Rasul 18:4-8 (TB)

4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. 5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias. 6 Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain." 7 Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat. 8 Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis. 


Ay.6 Di kala orang banyak memusuhi Paulus, tapi Allah kirim orang yang menguatkan Paulus dalam melayani Tuhan.
Silas dan Timotius datang, sebagai orang yang menguatkan hati Paulus untuk tidak goyah dalam pelayanannya. Bisa jadi kalau tidak ada yang menguatkan, Paulus sudah mundur dari pelayanan yang berat itu. Allah mengerti kebutuhan dan kesulitan orang-orang yang mengasihi-Nya. Akhirnya Paulus dikuatkan dan ia mengenaskan debu dari pakaiannya, ia kembalikan tanggung-jawab keselamatan orang-orang itu kepada mereka sendiri. 
 
Penguatan Allah dalam kehidupan kita tidak pernah terlambat, agar kita tetap kuat. 

2 Timotius 1:7 (TB)  

7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 

Jangan takut dan jangan diam saja. Bergeraklah maju dan terus naik. Mari menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang di dalam dunia.

Kisah Para Rasul 18:9 (TB)  

9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

Ingat tongkat Musa? Allah pakai tongkat Musa, buat melaksanakan hal-hal yang dahsyat. Memangnya itu tongkat apa? Tongkat ajaib? Bukan! Tongkat kayu biasa. 

Pengkhotbah 4:9-10 (TB)

9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. 
10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

Amin

0 comments:

Posting Komentar